webnovel

Ancaman yang Menakutkan

Adira tidak kuat untuk melanjutkan ucapannya. Wajah memerah, dan suara terdengar sengau, lalu tertunduk menahan isak tangis.

"Hei," Naomi segera memeluk tubuh Adira. "Kalau elu gak mau cerita, gak apa-apa, gue gak akan memaksa," ujarnya seraya mengelus-elus punggung Adira.

"Kalian tahu," ujar Adira kemudian seraya mengusap pipi yang basah oleh air matanya. "Tuan James itu sangat-sangat kasar pada Nona Ivy. Semenjak awal pertunangan mereka, Nona Ivy tidak pernah mendapat perlakuan lembut."

"Yeah," ujar Fraya. "Bisa kubayangkan hal itu. Dasar bangsawan sampah!"

"Kau sendiri bilang bahwa kau bersama Yuma, kan, saat itu?" tanya Adira.

"Begitulah," angguk Naomi. "Entah bagaimana Yuma mengenal gadis itu, lalu kemudian saat kami tertangkap oleh mata-mata Federasi, Ivy datang membantu kami bertiga, bahkan memberikan kendaraannya kepada kami."

"Setelah kejadian itu," lagi-lagi Adira menekan kesedihan di dalam dadanya. "Nona Ivy… diperkosa habis-habisan oleh Tuan James…"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter