Detik-detik berlalu dengan begitu menyiksa, meski gelap namun mereka semua dapat merasakan betapa keringat membanjiri wajah dan tubuh masing-masing. Begitupula pada Ryan dan kawan-kawan yang harus berjibaku mengeluarkan inti energi dari dua robot HR-17.
Akan halnya Guntur, Zein, Nyoman, Victor dan Ujang terus merangkak dengan tubuh sama mengambang. Memanfaatkan gadget di tangan masing-masing sebagai penerangan, mereka menyusuri lorong menuju ruang mesin utama di lantai bawah.
Dalam masa-masa yang sangat kritis itu, tiba-tiba beberapa mesin terdengar aktif, bahkan Dharma yang berada di ruang kokpit—juga yang lainnya—dapat mendengar suara berdengung halus.
"Apa yang terjadi?" ujar sang kapten, namun tak seorang pun yang bisa memberi tahu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com