webnovel

Kebebasan

Jelas sekali di mata Adira bahwa sang majikan begitu sangat berbahagia. Bahkan, Adira sudah lupa kapan terakhir kali ia melihat Ivy sebahagia seperti saat sekarang itu. Adira, si wanita berdarah Lampung Selatan tersenyum kecil, dan itu terlihat sangat ikhlas.

Dan kemudian, kamar itu kembali hening. Makanan di dalam piring di atas nampan sudah habis. Adira membereskan peralatan makan tersebut, lalu bangkit bermaksud untuk membawa peralatan makan itu keluar.

Namun ada gelagat lain yang ditangkap Ivy pada diri sang pelayan. Ivy menghela napas dalam-dalam.

"Kau merindukan kampung halamanmu, Adira?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter