"Sakit ya?" Seseorang menepuk pundak Ardi. Ardi berbalik. Didapati seorang gadis cantik berambut panjang sedang berdiri di sampingnya. Dia memandang Ardi dengan penuh iba, lalu dia tersenyum.
"Eh … Cantika. Enggak lah, sudah sering soalnya." Ardi mencoba untuk ngeles.
"Meskipun sering, aku yakin rasanya masih sakit. Aku heran sama kamu dan kak Belva. Apa yang special dari Tania, sehingga kalian mencintai Tania sebesar itu?" Cantika memandang Ardi yang saat itu masih memandang ke arah tania.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com