Sial!
Baru kali ini Arka merasa begitu tertekan hanya karena niat hati ingin membantu. Sepanjang malam tak bisa tidur, bahkan masalah yang menjeratnya teralihkan dengan kepeduliannya yang lagi-lagi terlalu berlebihan.
Sifat Arka, memang terlalu sulit untuk mengabaikan masalah di sekitarnya. Seakan tertancap di pikiran yang menggantung sebagai beban jika tak melakukan apa pun untuk sekedar campur tangan.
"Hei, Ar!"
Sementara setelah melihat tampang Brian yang masih begitu sumringah ke esokan harinya, membuat kepalan tangan Arka tak lagi bisa tertahankan.
Bughhh
Menghantam dengan kekuatan penuh pada rahang kiri kawannya itu. Masih dengan mimik wajah santai dengan melipat tangan di dada setelahnya. Tak mempedulikan pekikan tertahan Yuda dan Zaki, pasang mata yang terlalu penasaran dengan memindik-mindik merapat untuk menjadi saksi. Lebih tak mempedulikan Brian dengan raut bertanya, menekan sudut bibir yang terluka dengan perlahan menangkap pandangannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com