Dan keesokan harinya malah Arka yang meminta keempat wanita itu untuk kembali menghias wajahnya.
Lagi-lagi pulang lebih lambat dari siswa lain dengan bersama-sama mengunci diri di toilet. Jelas tak ada raut keterpaksaan dari wanita-wanita itu, yang malah makin bersemangat mengeksplor lebih berani dengan keahlian mereka masing-masing.
Prok prokk prokk
Tepuk tangan sewaktu Arka di lepas dari serudukan keempatnya. Raut sumringah yang nampak begitu puas melihat hasil kolaborasi.
"Hem... Iri banget... Lo mang ganteng, Ar. Pas di dandanin, kenapa malah cantik juga...?"
Lagi-lagi Arka yang mendapatkan pujian, memastikan tampilannya di kaca sesuai dengan ucapan mereka bukan mengarah pada ledekan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com