Sementara Arka yang sudah sedikit terbiasa dengan cara Ruben memperlakukannya. Di anggap wajar jika masih dalam tahap biasanya untuk mereka. Namun seperti malah di pandang terlalu berlebihan oleh Nino yang kali ini menuduh terlalu berlebihan.
"Kalo nggak ada gue di sana, lo mau nyerahin bibir lo yang udah robek ini buat dia, kan?"
Arka yang setelahnya malah di buat terpaku. Untuk pertama kalinya Nino menyentuhnya di bagian yang terlalu sensitif, menekan bibir bawahnya dengan ibu jari, menyangga dagunya pula untuk makin mendongak.
Perkembangan yang semakin jauh, sampai-sampai hampir meruntuhkan pertahanan yang di tunjukkan Arka begitu kokoh. Nino menarik lepas ikatan dasinya, membuka deret kancing ke tiga dari atas, dan sontak menyibaknya. Menampakkan dada pucat milik Arka yang langsung merasa panas, pandangan pria itu terlalu menghunus pada satu titik di sana.
"Cupang. Nggak bakalan bikin orang lain berpikiran normal sama tampilan lo, kan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com