Gawat, Arka memang akan mati setelah ini. Tertangkap basah tengah menyusup, berlaku tak sopan dengan meliarkan pandangannya ke ruangan, dan yang lebih parahnya lagi merusak properti berharga dari sang pemilik.
Tak sekali pun bisa membuat pembelaan, mulutnya hanya megap-megap tanpa satu kata pun berhasil terucap. Jantungnya berdebar dengan sangat kuat, bertolak belakang dari kesan bersemangat saat berjumpa pujaan hati, melainkan sisi ketakutan parah dengan terbesit kemungkinan-kemungkinan terburuk, habis di tangan pria yang menghunuskan tatapan begitu tajam padanya.
"Kamu datang terlalu cepat," ucap pak Anton dengan suaranya yang begitu datar. Sementara beralih dari intens pandangnya terhadap Arka, potret seorang wanita dengan tertutup serpihan kaca seperti tanpa sadar membuat gurat wajahnya semakin ketat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com