Kesempatan & Keberuntungan
Seluruh peserta lelang kelas menengah terkejut dengan tindakan rigma yang menaikan harga rubik cube batu terlalu cepat.
'Syna penglihatanmu tidak salah, bukan…?'
'Ya, tidak salah lagi itu adalah artefak jiwa yang sangat bagus… kualitasnya juga tinggi…'
'Kalau begitu aku tidak akan ragu menaikan harganya…'
Rigma terlihat sangat bersemangat ketika mendengar suara syna yang amat yakin soal rubik cube batu misterius.
"70 juta…"
Rigma mendengar orang yang berada di sampingnya berani menaikan harga rubik cube batu.
"78 juta…"
"85 juta…"
"90 juta…"
Rigma terlihat sedikit panik ketika mengetahui ada orang yang berani terus menaikan harganya.
"tuan... "
Ling nai membisikkan sesuatu pada rigma, lalu seketika itu rigma pun menjadi lebih tenang dan mengamati situasi sekitar.
"95 juta…"
Ketika rigma mendengar suara orang yang menaikan harga, ia tidak lagi terburu-buru untuk menaikan harga rubik cube batu.
"95 juta… apa tidak ada lagi yang mau menawar dengan harga lebih tinggi…?"
Setelah 2 menit berlalu, barulah sang pembawa acara pelelangan menanyakan apakah ada penawar lain yang ingin menaikan harga lagi.
"100 juta…"
"Hooo masih ada yang berani menaikan harga rupanya…"
"Kalau ada penawaran lain silahkan beritahu padaku… kalau tidak cepat barang akan terjual… 1… 2… 3… terjual…"
Akhirnya rigma menjadi pemilik resmi dari rubik cube batu yang merupakan artefak jiwa tingkat tinggi. Rigma berhasil menghentikan kenaikan harga berkat saran dari ling nai, ia tidak langsung menaikan harga melainkan menunggu hingga pembawa acara bertanya.
'Persis seperti apa kata ling nai, orang yang menaikan harga rubik cube tidak lagi menaikan harganya…'
"Haaa sepertinya aku terlalu bersemangat… terima kasih sarannya ling nai…"
"Sama-sama tuan… sudah tugas saya membantu anda…"
"Huaaa aku masih pemula kalau soal perang harga… aku tidak menyangka ada peserta yang dibayar untuk menaikan harga barang yang kurang peminat… sialan…"
"Iya tuan… biasanya mereka dibayar oleh orang-orang yang menjual barang tersebut... dan sepertinya yang tadi termasuk untung besar buat sang penjual…"
"Ya tidak masalah… hanya 100 juta…"
Barang-barang yang dilelang selanjutnya terlihat sangat berkilau dan memiliki bentuk yang mengagumkan. Tapi rigma mendapat info dari syna, ia tahu semua barang itu tidak ada yang yang sebanding dengan rubik cube batu.
"Selanjutnya kami akan memulai pelelangan perlengkapan, senjata dan juga armor… semuanya terbuat dari bahan langka dan memiliki kualitas tingkat atas… tapi sebelum itu kami telah menyiapkan makan siang untuk para peserta… jadi anda bisa menikmati pelelangan sambil menyantap makan siang…"
Pelayan pun masuk ke dalam bilik dan langsung memberikan makanan super mewah dalam jumlah yang sangat banyak.
"Tuan boleh saya juga ikut makan…?"
"Boleh syaratnya kau harus menyuapiku…"
"Tentu tuan… dengan senang hati…"
Ling nai pun bergeser dari pangkuan rigma dan duduk di sampingnya, agar ia mudah menyantap makanan sambil menyuapi rigma.
"Tuan a…."
"Aaa…. hmmm…"
Rigma menyantap makanan dari tangan ling nai dengan santai sambil melihat barang pertama yang akan dilelang.
"Maaf sudah menunggu… barang pertama yang akan kami lelang adalah sebuah pedang yang merupakan senjata monster dimensi peringkat SS… pedang ini bahkan tidak hancur ketika ketua organisasi pandawa menyerangnya dengan kekuatan penuh… karena ukurannya yang cukup besar dan beratnya yang hampir mencapai 2 ton… tidak ada satupun etranger yang bisa menggunakannya… jadi kami melelangnya disini… harga pembukaan 100 juta..."
"105 juta…"
"110 juta…"
Orang-orang sudah mulai menawar ketika pedang besar tersebut, namun rigma hanya melihatnya dengan santai.
'Itu pedang yang cukup bagus bocah… beratnya juga tidak seberapa untukmu bukan…?'
'Iya aku bukannya tidak berminat pada pedang itu… beratnya sudah jelas tidak sebanding dengan 25% berat kapal induk… jadi aku pasti bisa memakainya… hanya saja ukurannya terlalu besar… dan harganya juga mahal... '
'Mahal bukannya harganya naik perlahan…?'
"155 juta…"
Syna heran ketika mendengar perkataan rigma soal harganya pedang yang baru mencapai 155 juta dibilang mahal. Padahal rigma masih memiliki persediaan uang 850 juta, setelah terpotong 100 juta untuk rubik cube batu dan 50 juta untuk pendaftaran peserta.
'Kalau soal itu nanti juga akan ada yang membuatnya mahal…'
"160 juta…"
"200 juta…"
Tiba-tiba harga pedang besar tersebut naik cukup tinggi setelah masuk ke harga 160 juta. Peserta VIP lain ikut menawar pedang tersebut, rigma sangat tahu keterbatasannya dan tidak mungkin dirinya melawan peserta VIP.
'Lihat…. Wanita di ruangan VIP sedari tadi terus berdiskusi dengan pelayannya... matanya juga menatap pedang besar yang sedang dilelang dengan penuh semangat… aku bukan orang bodoh yang mau buang-buang uang untuk melawan peserta VIP…'
'Uwaaa… aku paling benci ketika mendengarmu mengatakannya dengan senyuman seperti itu…'
Rigma dengan sangat percaya diri menjelaskan hasil analisisnya tentang peserta VIP sambil memasang senyuman sombong.
'Ya… satu-satunya yang bisa aku amati dari sini hanyalah peserta VIP... mereka adalah musuh terkuat… jadi menurutku ini keuntungan yang harus dimanfaatkan…'
'Mengocehlah sesukamu bocah… karena benda berikutnya harus kau dapatkan…'
Rigma langsung serius ketika mendengar ucapan syna, ia pun terkejut melihat apa yang dibawa oleh staff pelelangan.
"Berikutnya adalah satu set perlengkapan monster dimensi jenis succubus…. Perlengkapan ini kami ambil dari monster dimensi jenis succubus peringkat S yang telah dikalahkan oleh salah satu guild di kota purwakarta dan telah kami memperbaikinya… harga dimulai dari 100 juta…"
Rigma langsung kecewa ketika mendengar harga pembukaannya yang terlalu tinggi menurutnya.
'Kau ingin aku mendapatkan benda mahal itu…?'
'Kalau kau bisa mendapatkannya paling tidak gelangnya… kau akan bisa menggunakan miasma untuk menyerang lawan yang jenis kelaminnya perempuan…'
'Kau serius…? Aku tidak akan kebocoran miasma lagi kalau dapat itu…?'
'Ya serius…!'
Rigma langsung bersemangat ketika mendengar penjelasan dari syna, namun saat ia menoleh barangnya sudah berganti.
"Hah….!? kemana perlengkapan succubusnya…!?"
"Anda tidak memperhatikan tuan…? Tamu VIP langsung menawar harga 2 kali lipat dari harga penawaran awal setelah kenaikan harga pertama… lalu dia menang karena sudah 3 menit tidak ada yang menawar…"
"Sialan… kebebasanku…!"
Rigma sangat terpuruk ketika mengetahui pelelangan set succubus begitu singkat dan membuatnya gagal menawar.
'Bocah kali ini jangan banyak tanya cepat ambil baju lusuh itu…!'
'Oke… sesuai perkataanmu syna…!'
"Harga pakaian lusuh yang di dapat dari area sekitar retakan dimensi ini dimulai dari harga 10 juta… itu karena kami tidak bisa menjamin kualitasnya… namun pengrajin pemula yang memperbaikinya yakin kalau ini adalah kualitas terbaik yang ia pernah lihat..."
"Hah…!? Murah amat…!"
'Cepat tawar bocah…!'
"Iya iya… 20 juta.."
Rigma pun mulai menaikkan harga pakaian lusuh tersebut dengan nada sedikit malas. Namun anehnya tidak ada satu pun orang selain rigma yang menawar lagi.
"Terjual…! "
Rigma tiba-tiba dikejutkan oleh suara pembawa acara pelelangan yang bilang kalau barangnya terjual.
"Eh…!? Terjual…? Cuma 20 juta doang…?"
"Tentu saja tuan… yang memberi informasi soal pakaian tersebut adalah pengrajin pemula… jadi semua peserta pasti ragu dengan kualitasnya…"
Ling nai menerangkan situasi rigma saat ini, sebab ia melihat rigma sangat kebingungan ketika menang dalam sekali penawaran.
'Jadi begitu… syna apa bagusnya baju itu…?'
'Mata manusia memang rabun… jelas-jelas pakaian lusuh itu terbuat dari benang imperion… benang yang hanya ada di dimensi tempatku tinggal… ditambah bahan untuk membuat benang imperion sangat langka… karakter pakaian yang terbuat dari benang imperion berubah-ubah tergantung keinginan sang penggunanya… alasan pakaian tadi terlihat lusuh adalah… pengrajinnya tidak merendam pakaian tersebut di dalam cairan jiwa setelah selesai memperbaikinya... '
'Bukannya tadi kau bilang benang imperion sangat sulit didapat karena bahannya langka…? Lalu kenapa pengrajin pemula bisa memperbaikinya…?'
'Itu karena benang imperion dapat membuat benang lain yang terhubung dengannya menjadi benang imperion… selama benang lain yang menempel padanya memiliki kekuatan jiwa yang cukup...'
'Jadi ia jenis benang yang tidak akan habis di tangan pengrajin…?'
'Tidak juga… benang imperion hanya akan menunjukkan kekuatannya ketika sudah menjadi pakaian atau benda lainnya… saat ia masih dalam bentuk benang… ia hanya benang yang memiliki kekuatan jiwa yang sangat besar…'
Syna dan rigma terus melakukan tanya jawab tanpa memperhatikan pelelangan yang terus berlanjut. Ling nai agak kebingungan melihat rigma yang terus melamun sedari tadi tanpa melakukan penawaran harga.
"Tuan… anda sudah melewatkan 3 barang… apa tidak masalah…?"
"Ah… tidak masalah… sekarang barang apa yang akan dilelang…?"
"Berikutnya seingat saya adalah Kapak Kehancuran… milik monster dimensi terkuat yang pernah muncul di indonesia…"
Rigma langsung terkagum-kagum melihat kapak raksasa yang ukurannya jauh lebih besar dari pedang raksasa sebelumnya. Ia sangat hafal kejadian 7 tahun lalu dimana kelima peringkat teratas etranger indonesia bertarung melawan monster dimensi peringkat SSS.
"Jadi kapak ini berhasil kami perbaiki setelah 7 tahun… kapak raksasa ini diambil setelah insiden kehancuran sulawesi tengah berakhir…"
"Tidak perlu dijelaskan lagi… aku sangat ingat pertarungan etranger yang disiarkan secara langsung waktu itu… sudah pasti aku tahu kapak pembawa kehancuran ini..."
Rigma terlihat gemetar ketika mendang kapak tersebut, tangannya mengepal keras dan energi jiwanya bergejolak.
Bersambung…