Eric datang ke kampus dengan wajah datar. Tanpa ekspresi apapun, biasanya pria itu terus melemparkan senyumannya pada Mahasiswa/i yang melewatinya. Kali ini Eric hanya memasang wajah datar nan dingin. Rafael dan Ervin mendekati Eric, yang datang lebih lambat dari biasanya, karena Eric menemani Putri ke butik sebentar.
"Lama banget, dari mana aja?" Tanya Ervin.
"Anterin, Mama bentar.." lanjut Eric masuk ke dalam ruangan.
Ervin ikut masuk karena ia ingin mengambil sesuatu yang ada di dalam tas, Eric. Rafael duduk di depan Eric, dan menatap Eric yang sedari tadi hanya memasang wajah datar saja.
"Pasti orang-orang kaget liat wajah lu, Ric. Udah persis sama Ervin, sama-sama datar.." ujar Rafael.
Eric menatap Rafael, "namanya kembar.." balas Ervin.
Rafael memutar kedua bola matanya dengan jengah. "Gak ada temen buat bobrok lagi deh, hadeh.." lanjut Rafael.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com