webnovel

Cemburu?

***

Shafa mulai merasa tidak nyaman berada di tempat itu, di satu sisi ia di paksa harus menyaksikan seseorang yang telah menjadi suami sah nya begitu mesra dengan wanita lain, tapi di sisi lain, ia sadar sepenuh nya jika bertahan nya ia sebagai istri karena kontrak yang telah ia tanda tangani.

"Kenapa rasa nya begitu sesak melihat kemesraan yang pertontonkan oleh devan dan sheryl" batin shafa.

Sekilas reno menatap shafa.

terlihat sekali kegundahan dari raut muka nya, entah apa yang shafa pikir kan saat ini, reno bisa merasakan andai kan dia berada di posisi nya saat ini, tentu ini tidak mudah.

"Perkenalkan ini kekasih ku" ucap reno pada sheryl seraya merangkul pinggang Shafa, Shafa tidak menolak karena sebelum sampai ke tempat acara reno telah lebih dulu meminta nya untuk bersikap seperti kekasih nya.

Reno yang telah mengetahui jika devan dan Shafa adalah pasangan suami-istri , tidak peduli reaksi Devan, ia dengan sengaja mencium kening Shafa di hadapan devan yang telah lebih dulu mengumumkan kedekatan nya dengan wanita lain.

Shafa begitu terkejut dengan perlakuan bos nya, ia tidak menyangka akan mendapatkan ciuman mendadak, meskipun hanya ciuman di kening nya.

Wajah Shafa merona, antara menahan malu dan terkejut, namun sejurus kemudian Shafa dapat menguasai diri dan tersenyum ke arah Sheryl dan Devan yang sedang menatap tajam ke arah nya.

"Kalian serasi banget, semoga langgeng ke jenjang berikut nya.. silahkan menikmati hidangan nya" ucap Sheryl seraya berlalu dari hadapan Shafa dan Reno untuk menemui para undangan yang lain.

"Terima kasih" jawab Reno dan srhafa secara bersamaan.

****

"Aku tahu perasaan kamu saat ini, lihatlah aku, jangan sampai kamu terlihat bersedih, aku pastikan akan membuat Devan menyesali kejadian hari ini, aku akan berusaha melindungi mu, tersenyum lah" bisik Reno di telinga Shafa

Mendengar ucapan Reno membuat Shafa serasa memiliki kekuatan baru. Ia seakan lebih kuat 1000 x lipat menghadapi persoalan yang saat ini sedang ia menjerat nya. Ia merasa beruntung karena ada seseorang yang mendukung nya.

Shafa dan reno menikmati hidangan seraya bersenda gurau, tertawa bersama, terlihat sesekali reno mencubit hidung shafa dan mengusap lembut rambut shafa.. reno sengaja melakukan hal itu agar shafa merasa nyaman berada di sana

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan tingkah mereka.

"Maaf kan aku tadi mencium mu" ucap reno sopan

"Aku lah yang berterima kasih padamu karena telah melindungi ku dan selalu ada untuk ku." Jawab shafa

Malam itu ia begitu lelah, setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian tidur nya, ia pun berbaring di ranjang nya, tersebut seakan menjadi saksi kegundahan hati nya saat ini. Saat ia hampir larut dalam mimpi nya, ia di kaget kan dengan suara pintu yang di ketok dari luar:

Tok tok tok,

Shafa mengintip dari jendela terlihat seseorang yang berperawakan mirip suami nya, ia pun kembali rebahan tanpa membuka kan pintu.

Braaakkk!!! Daaar!!!

Suara pintu yang di dobrak dari luar membuat mata shafa terbelalak melek sempurna, rasa kantuk yang bergelayut di mata nya seakan hilang entah ke mana.

"Apa yang kamu lakukan!!!?? Kamu belum puas terus membuat kegaduhan!!!, Shafa bermaksud bangkit, dan akan segera keluar dari kamar kos nya, namun devan lebih dulu mengunci tubuh nya hingga ia tidak bisa bergerak.

Devan membawa shafa kedalam rumah milik ibu kos bagai seorang kriminal, shafa tidak menyangka jika devan juga menguasai jurus bela diri yang bagus, bahkan kini ia tidak berdaya selain mengikuti kemauan suami nya.

Jam menunjukan pukul 11 malam sehingga seluruh penghuni kos sudah larut dalam mimpi nya, hingga tidak ada yang keluar mendengar kegaduhan antara shafa dan suami nya.

Devan memasukan shafa kedalam salah satu kamar di rumah yang biasa nya di tempati ibu kos dan anak² nya nya, kini sepi entah ke mana. Devan lalu mengikat tangan shafa di ranjang nya. Dan menutup mulut nya dengan sapu tangan nya.

"Istri cantik ku yang nakal, apa yang kamu lakukan tadi dengan kekasih mu,?" bisik devan, ia berhasil menggigil tangan sang suami lalu keluar dari ruangan itu

"

to be continue

Next chapter