Pulang dari sekolah, adi mempunyai suasana hati yang lebih yaman, mengetahui bahwa kini dia memperoleh lagi calon harem yang lain, itu jelas adalah hal yang membahagiakan. Dan untuk itu dia perlu merayakannya dengan istri cantiknya di rumah.
Mampir ke toko bunga, dan membeli seikat bunga mawar untuk Hiromi, karir adi sebagai pria romantis sedang di mulai. [Kakak, beli bunga buat siapa?] tanya intan dengan penasaran.
""Buat kakak perempuan kamu, Hiromi"" jawab adi sambil tersenyum mencium bunga
[Bukannya kakak hiromi udah punya banyak yah, bunganya?] kembali tanya intan
""Ya, yang dirumah kan di tanam, kalo ini kan kakak beli jadi beda artinya intan""
[Beda apa? Sama-sama bunga??? trus bukannya kakak malah rugi? Kakak punya bunga tapi malah beli bunga sama orang, jelas kakak orang aneh!] sindir intan dengan sinis
""Siapa yang orang anehhhhhhhhh!!!!! kamu belum cukup umur jadi ga tahu"" balas adi sedikit kesal
[Yaaa.....intan ga gede, tapi intan ga aneh kaya kakak...ihhhhhh] ada senyum jijik di sudut mulut intan
""Ehhhhh...berani bilang kakak....sini kamu"" mencoba menghukum intan, tapi sayang intan keburu hilang.
Adi yang melihat ini hanya mendesah...loliiiiiiiiiii.....ohhhhh...loliiii kenapa kau begitu polossss.
Berjalan sebentar, hingga beberapa saat kemudian adi tiba di depan rumahnya, melihat plakat di tembok pintu rumah dengan tulisan ""Adi Setiawan dan Hiromi Setiawan"" ada perasaan bangga dalam dirinya, meski dia tidak memaksa Hiromi untuk mengganti nama, tapi itu adalah inisiatif darinya. Jadi adi tidak melarangnya untuk menganti nama keluarganya, terlebih dia tidak memiliki saudara dan dia di besarkan dipanti.
""Sayang aku pulang"" membuka pintu gerbang sambil berteriak ke arah dalam rumah.
Dan tak lama suara pintu bergeser terbuka dan dari sana adi melihat, hiromi yang memakain baju ringan dengan rok yang pendek, tersenyum manis menyambutnya ""Selamat datang anata"" berkata dengan penuh senyum.
Tentu adi yang disambut oleh Hiromi dengan senyum yang manis, menjadi semakin terlena, betapa indahnya ketika pulang disambut oleh istri tersayang.
Datang ke arah Hiromi dan langsung memeluknya dan membenamkan bibirnya ke Hiromi"" Muachhhhhhhhh...ahahhhhhhh""desahan panjang dari adi dan Hiromi setelah sesi ciuman yang panjang.
""Sayang kamu sangat cantik hari ini, tahu kah kamu?"" berkata adi dengan mesra
Hiromi yang dipuji oleh adi hanya tersenyum dan memerah, membenamkan kepalanya ke adi, melihat reaksi Hiromi adi hanya tertawa senang sambil berbisik ke kuping Hiromi yang membuatnya menjadi tambah memerah.
Dan sesaat kemudian Hiromi menganggukan kepalaya sebagai jawaban persetujuan, adi yang melihat ini tertawa senang lagi dan segera memberi kejutan yang telah ia simpan.
""Bunga ini untuk kamu sayang"' mengeluarkan bunga yang ia simpan di balik badanya, Hiromi yang menerima bunga menjadi sangat senang dan menciumnya kembali dengan ringan, sebagai ucapan terima kasih.
Memasuki ke dalam rumah, adi di suguhkan oleh ruangan yang tertata rapih dan yaman, bergegas langsung ke kamar mandi untuk mandi, dan melihat bak mandi yang telah disiapkan dengan air hangat, adi mendesah.....hahahah...betapa yaman hidup ini.
Memasuki bak, adi membenamkan tubuhnya dengan yaman di air panas. Dan tak lama suara membuka pintu terdengar dan sosok Hiromi yang sexy segera terungkap, membangunkan adik kecilnya yang kini sedang rileks.
Tanpa banyak bicara, setelah membersihkan tubuhnya, Hiromi memasuki bak dan seperti menggoda adi, duduk langsung di depan adi sambil dengan lembut mengelus dengan pelan adik kecilnya. Dan adipun mendesah ""Ahhhhh...yaman sekali sayang...terus tapi pelan-pelan ok"" adi berkata sambil merebahkan dirinya ke belakang bak
Melihat posisi Hiromi yang sedang memandikan adik kecilnya dengan sabar, adi merasa melayang dengan perhatian Hiromi, melakukan 3M yang berarti membilas, mengocok, dan juga menghisap....membuat adi yang telah lelah seharian di sekolah, kembali menjadi segar, setelah mengeluarkan semua muntahannya ke dalam mulut Hiromi ""ahhhhhhh akuuuu ga kuat sayang Cumingggggg....."" mendesah dengan sangat nikmat.
Setelah beristirahat sebentar sehabis klimaks, adi yang masih memejamkan matanyanya perlahan tapi pasti, merasakan adik kecilnya kini telah dibungkus ke dalam ruangan yang jauh lebih hangat dan yaman ""ooohhhhhhh"" desahan adi membuka matanya. Dan disana adi melihat Hiromi yang telah dengan bergairahnya memasukan adik kecilnya ke taman eden ya.
Maka dimulai lah percikan ombak dan juga topan badai, hingga waktu yang lama setelah merubah posisi dari duduk, berdiri, hingga menyender, terdengar erangan yang panjang dari dua suara ""Ahhhhh....iku..iku.....iku...iku...cuminggggg sayannggggg""
""ahhhhhh...aku juga bareng sayang....cumingggggggg""
Dan sesaat kemudian keduanya bernafas dengan penuh sesak dan kasar
""ha...haaa..ha....Sugoiiiii anata, kamu msuk sampai dalam sekali, aku mungkin hamil kali in"" berkata Hiromi dengan wajah yang penuh kemerahan dan juga sedikit kawatir.
""Tenang sayang, kamu ga usah kawatir, setelah meminum jamu yang aku buat selama ini, kita akan aman mainnya"" berkata adi sambil masih memeluk Hiromi.
""Benarkah sayang? Sukurlah aku kawatir kamu belum siap, terlebih kamu baru masuk sekolah"" menjawab adi dengan ekspresi yang lega dan juga sedikit penyesalan di matanya.
Adi yang melihat ini tentu tahu, harapan Hiromi, dan dia hanya tersenyum karena ketika tiba saat waktunya Hiromi akan menjadi bahagia.
########################
Adi sedang mengetuk - ngetuk meja kelasnya dengan ekspresi bosan, dan dia tanpa sadar memandang ke luar kelas, melihat beberapa siswa dan siswi yang sedang bermain sepak bola di lapangan, seketika ada cahaya aneh di sudut mata adi.
""Hampir lupa, heheheh ya sepulang sekolah doang bisanya kayaknya"" bergumam dengan pelan adi
Dan tak lama waktu berjalan dengan cepat, waktu makan siang kembali datang, dan seperti sebelumnya adi menolak dengan halus ajakan makan dari teman cewenya, kembali ke atas atap, adi memasuki ruangan tempat terakhir dia dan Hayashi makan siang.
Menyadari Hayashi sudah disana, adi duduk langsung dan membuka bento yang telah ia persiapkan untuk makan keduannya. "" emmmm sayang, aku udah siapin bento buatan aku buat kamu, meski ga selezat kamu tapi tolong diterima yah"" berkata dengan wajah malu Hayashi kepada adi.
""Wahhhhh...makasih sayang, udah mau yiapin bento buat kau, tenang soal rasa pasti enak"" jawab adi sambil membuka bekal yang dibuat oleh Hayashi. Melihat ke dalam bento, ada onigiri dengan rumput laut, telor goreng kas jepang, udang goreng tepung, dan juga beberapa sayuran salad.
Adi yang melihat ini, sangat senang dan tahu perjuangan yang dilakukan Hayashi, untuk membuat dan mempersiapkan bekal bento ini meski mudah tetapi banyak memakan waktu, terlebih dia adalah seorang guru.
""yahhhh...enak sayang rasanya...kamu pasti jadi istri yang baik nanti"" puji adi saat memakan masakan bento Hayashi, dan Hayashi yang mendegar pujian adi, tersenyum senang sambil sedikit memerah, menyelesaikan makan siang mereka yang damai, adi dan Hayashi kembali ke kelas dan ruang guru, karena waktu yang telah habis, tentu sebelum mereka berpisah sesi ciuman yang dalam adalah hal yang wajib. dan adi menjadi semakin senang tentang kemajuan Hayashi ketika dia berjalan ke kelas*Ding terdeteksi parameter Harem Hayashi mencapai 85 poin* tersenyum senang adi melanjutkan berjalan menuju kelas.
Masuk ke dalam kelas, dengan kembali mengecilkan persepsinya adi duduk di tempatnya, tanpa sadar kembali ia telah membuat Saeko menjadi lebih memperhatikannya, tanpa sepengetahuan dirinya.
Akhirnya setelah hari yang cukup sibuk bel sekolah pun berbunyi, menandakan waktu pulang bagi mereka, tetapi kini kembali adi tidak langsung pulang, melainkan ia pergi ke gedung pengajaran sebelah dimana banyak club sekolah berada. Ya tujuannya adalah untuk melihat-lihat club mana yang cocok buat dirinya.
Melihat beberapa siswa dan siswi yang berlalu lalang di sekitar gedung, dengan berbagai pakaian seperti, karate, kendo, panahan, sepak bola dll adi tahu disini tempat beburu baru. Sambil berjalan mencari dimana club yang ia pikirkan, sesekali ia menyapa siswi yang bepapasan dengannya, yang membuat beberapa siswi berteriak dan memerah.
Setelah jalan beberapa saat, adi melihat sebuah papan nama di depan sebuah kelas dengan tulisan ""Sojutsu Club"" dan ada senyum cerah diwajahnya "' Sumi maseeeee"' mengetuk pintu dan menunggu untuk di ijin kan masuk.
Dan beberapa saat kemudian terdengar suara langkah kaki, dari dalam dan tak lama kemudian pintu ruangan pun dibuka, dan yang menyambutknya adalah, seorang gadis cantik dengan wajah yang imut "'Emmmmm..anooooo....ada yang bisa saya bantu?"" berkata dengan wajah yang memerah.
Adi yang melihat reaski dari cewe imut ini hanya tersenyum dan membalas, ""Ahhhhh....maafkan saya jika menganggu...perkenalkan nama saya Adi Setiawan, saya murid baru dan ingin melihat-lihat club ini, bolehkan?"" berkata dengan suara yang lembut dan senyum ramah.
Untuk sesaat cewe imut di depan menjadi terdiam dan terpana oleh senyum manis adi, dan setelah beberapa saat dia kembali tersadar akan perilakunya yang kasar ""ahhhhh...maaaff silakan masuk ke dalam...biar saya perkenalkan dengan Kaicho saya"" mempersilahkan adi masuk ke dalam ruangan.
Masuk ke dalam ruangan, adi disambut oleh barisan matras yang disusun di tengah ruangan, dengan deretan tombak panjang kas jepang dan juga beberapa baju pelindung permainan.
Masuk ke arah lebih dalam dari ruangan, adi diambut oleh 5 orang perempuan yang sedang duduk sambil berdiskusi, tentang Sojutsu, dan diantara 5 orang perempuan itu, ada satu wanita cantik dengan rambut dikuncir dan berwarna pirang, dan melihat ke bawah maka dua buah payudara yang besar dengan bentuk yang bulat, membuat orang yang melihatnya ingin meremas dengan rakus.
Sesaat cewe imut yang ada disamping adi bergegas ke kerumunan, dan terlihat sedang berbisik sesuatu ke pada seorang wanita cantik dengan rambut hitam yang tergerai lurus, melihat lebih dekat ke arah wajah dan sosoknya, adi harus menghela nafas atas kecantikan dan ke sexian tubuhnya, dia sedikit heran kenapa di cerita asli sosok se hot dan cantik ini tidak jadi salah satu heroin, ahhh.... yasudahlah karena dia kini menemukannya, maka ia juga kan memasukannya ke dalam harem, toh ga ada bedanya nambah satu dua heheheh...pikir adi di dalm hatinya.
""Perhatian semuannya, kita ada tamu saat ini, jadi diskusi kita akan tertunda sementara "" berkata wanita tercantik di dalam grup kepada sekelompok anggotanya. "" Baik Kaicho"" jawab serempak sekelompok wanita.
Dan saat mereka semua berbalik adi sadar, ternyata lumayan juga wajah-wajah di dalam klub ini, semuaya bisa di hitung dengan poin 8, dengan Kaicho mereka 9,5 dan Heroin 9, kemudian si imut dan sisanya semuanya 8 dengan masing-masing keunikan tersendiri.
Ada yang berambut pendek dengan wajah yang dingin, rambut dikuncir seperti heroin tetapi beda warna yaitu coklat, dan satu dengan kepang dan satu lagi dengan kaca mata, dan tentu ada heroin sendiri yang dikuncir.
Saat mereka berbalik dan melihat adi ada beberapa rona merah di semua pipi mereka, tak terkecuali ketua mereka, dan saat mereka masih sedikit malu di tatap oleh senyum ramah adi. Mereka kembali sadar oleh suara ketua mereka ""ehemmm"".....""Nah adi san silakan perkenalkan diri kamu dan sebutkan tujuan kamu datang ke club ini?"" tanya ketua cantik kepada adi.
""Emmm baiklah, perkenalkan nama saya Adi Setiawan, dan saya adalah murid baru di sekolah Fujimi ini, saya datang ke club ini, karena saya tertarik dengan permaianan tombak kas jepang"" jawab adi dengan ramah.
""Ohhhh jadi kamu tertarik dengan club kita, baiklah kalo begitu apa yang ingin kamu lihat ?""
Tanya kembali ketua cantik kepada adi
""Boleh berikan beberapa peragaan kepada saya untuk melihat, baru kemudian saya memutuskan untuk bergabung dengan club"" jawab adi kembali
""Kamu ingin bergabung, nah itu tergantung kemampuan kamu, nah disini jika kamu ingin bergabung kamu harus mengalahkan 3 tantangan dari kita, baru kamu diijinkan masuk"" kata ketua cantik dengan wajah bangga.
""Ok baiklah, kalo begitu tidak usah buang-buang waktu lagi, sebaiknya kita bisa mulai, lebih cepat lebih baik, dan saya juga ingin melihat seperti apa tombak jepang yang baik itu"" berkata adi sambil sedikit menantang di perkataanya.
Mendegar ini beberapa anak perempuan yang awalnya masih malu melihat adi, ada pandangan meremehkan dari mata mereka, dan adi tidak merasa sibuk dengan hal itu hanya tersenyum percaya diri berdiri disana.
Dan hal ini tidak luput dari mata ketua cantik dan heroin kita ada sepasang mata yang cerah dimata keduannya. ""Kaicho....biarkan aku saja yang menguji pertama"" kata seorang wanita berwajah dingin yang cantik ""Ok Hina kamu bisa menjadi yag pertama""
""Tenang Kaicho aku rasa aku sudah cukup"' berkata denagn sedikit nada mengejek dari dirinya.
Adi yang mendengar ini hanya tersenyum dan tidak membalas, karena dia tahu ketika nanti kamu takluk dibawah ku, kususnya saat dikasur, maka kamu akan menerima apa itu hukuman heheheh. Desah adi dalam batin.
""Nah ini tombak mu....silakan ambil"" melempar tombak polos kepada adi dengan tinggi 2 M, "" yahhhh..lumayan"' jawab adi, ""apakah kamu butuh pelindung tambahan ha...."' tanya lagi gadis dingin
""ga usah ini udah cukup ko"' jawab adi dengan santai.
""kalo begitu jangan menyesal saat nanti kamu terluka"'
""sebaiknya kita mulai saja, bicara tidak membuktikan apapun"' kembali jawab adi, yang membuat mengernyit jidat wanita dingin.
Mengambil posisi bertarung keduanya mengambil jarak 5 M dari masing-masing posisi, dengan seorang wasit cewe cantik berkacamata. Adi dan si cewe dingin bersiap memulai konfortasinya ""ok kalian bersiap, dalam hitungan 1,2,3 mulai"" membuat aba-aba pertarungan. Seketika itu juga wanita dingin itu berlari ke arah adi, dan ketika jarak masuk dalam serangan dia menebas kepala adi dengan pukulan yang kuat, kesal dengan pukulan yang berbahaya dari wanita dingin ini.
adi berpikir untuk mengakhirinya dengan cepat, menghindar dengan berguling, tanpa memberi waktu untuk wanita dingin itu bereaksi, adi melakukan sabetan tombak yang memanjang menuju kakinya, dengan kecepatan adi yang luar biasa, wanita dingin itu hanya bisa pasrah menyerah dan terjatuh kesakitan ""ahhhhhh"" teriaknya dengan keras dan ""buk"" dia jatuh.
Adi yang melihat wanita dingin itu terjatuh, segera menghampiri dan menanyakan keadaanya "" kamu gapapa"" tanya adi dengan nada yang kawatir
""ahhhh.....saya gapapa hanya sedikit sakit di kaki"" berkata dengan wajah yang malu saat adi memegang langsung kakinya.
Mengelus lembut kulit kakinya, adi merasa senang ternyata cewe dingin ini hanya acting"" huuuu""
""Nah, kalo begitu apa kamu bisa kembali berdiri?"" tanya adi setelah melepas tangan dari kakinya.
Ditatap oleh wajah tampan adi yang penuh kawatir dia sedikit tersipu, gapapa saya bisa, tapi saat dia akan berdiri rasa sakit datang dari kakinya""auuu"' dan seketika itu dia terjatuh dan adi yang berada tepat di depannya dengan sigap merangkulnya, membenamkan dirinya ke dalam pelukan adi, jantung cewe dingin itu berdetak keras, dan wajahnya menjadi semakin merah keras. ""Hina... kamu baik baik saja"" kata wasit cantik berkaca mata datang membantunya untuk berdiri ""aku...baik-baik saja Akari"" jawab Hina dengan wajah merah, maka jadilah adi dan Akari membantu Hina duduk di pinggir lapangan.
""Ok karena Hina kalah adakah yang mau melawannya?"" tanya Kaicho setelah memastikan luka Hina baik-baik saja. ""Saya kaicho, Ijin kan saya mencoba melawan adisan"' jawab seorang wanita cantik berkuncir yang tak lain adalah heroin kita ""Nah apakah kamu yakin Rei?"" tanya kembali Kaicho.
""Ya, serahkan saja kepada saya"" jawab Rei dengan mantap.
Adi yang telah kembali ke tengah area pertandingan, kini menaap Rei dan ada senyum senang di hatinya.
""Rei Miyamoto, mohon bantuannya"" jawab Rei membungkuk memberi Hormat
""Ok, mohon bantuannya"" jawab adi membungkuk juga
""nah bersiap kalian berdua 1,2,3 mulai"" teriak Akari
Sama seperti Hina, Rei berlari cepat ke arah adi, tapi kali ini dia menyerang dengan menusuk ke arah perut adi, melihat serangan rei yang lebih beradap, tentu adi akan meladeninya dengan senang hati.
Membalas, dengan membuat penghalang silang di depan perutnya ""clank"""suara benturan kedua tongkat, dan kemudian kembali suara ""clank"" berbunnyi, jadilah aksi jual serangan terjadi antar adi dan Rei, yang membuat para anggota berseru karena kegembiraan
""sugoiiiiii""
""ayo, rei kalahkan adisannn""
""clannk.....clank....keduanya menjadi semakin intens, hingga akhirnya adi menangkap kelemahan rei setelah melihat nafasnya yang menjadi sesak. Membuat kecepatannya bertambah adi menghilang dari depan rei, dan seketika adi berdiri di belakang rei, memeluk rei dari belakang dan menyilangkan tombaknya di depan rei ke arah lehernya, dengan psosisi yang terjepit depan dan belakang rei mencoba untuk membebaskan diri,tapi sayang tubuhnya telah terkunci oleh adi ""sebaiknya kamu menyerah rei""bisik adi dari belakang kuping rei yang membuat seketika dirinya menjadi memerah ""emmm.... tidak aku belum kalah"" jawabnya mencoba memberontak lagi, dan tanpa sadar membuat tubuh keduannya saling bergesekan, adi yang melihat ini tersenyum asam.
Karena adik kecilnya yang telah digosok oleh pantat Rei yang montok, menjadi berdiri dan menusuk ke arah bagian intim dari Rei, ""ahhhhhh"" seketika wajah rei menjadi semakin memerah dan dia melepaskan tongkat yang ada di tangannya.
Melihat ini adi tersenyum dan berbisik lagi kepada Rei sebelum berpisah, ""kamu terlalu menawan jangan salahkan reaksi ku"" berkata dengan lembut sambil menghembuskan nafas panas ke kuping Rei, yang membuatnya menjadi semakin malu, melihat ini adi segera melepaskan Rei.
""Ok pemenangnya adalah Adisan"' teriak Akira memecah kesunyian
""Nah karena Rei juga kalah sekarang, biarkan aku yang bermain"" jawab kaicho sambil membereskan pakaiannya
Mendengar ini ada penolakan dari anggota yang lain, ""tidak kaicho biarkan aku saja"' yang langsung dibalas oleh Kaicho mereka ""kamu bukan levelnya"" menjawab dengan senyum cantik.
Melihat ini adi pun senang tersenyum kembali di batinnya ""Nah kalo begitu mohon bantuannya Kaichoo"" jawab adi sambil tersenyum ramah
""Ok, sama-sama adi san, mari kita mulai pertandingan ini"'
""Bersiap, 1,2,3 mulai"" kembali teriakan Akira terdengar di ruangan itu
Maka terjadilah pertarungan yang lebih sengit lagi diantara adi dan kaicho mereka, saling serang dan bertahan menjadi menu keduannya ""haaa"" pukulan keras datang dari samping adi ""clank"" mundur dan membuat jarak.
Kembali lagi serangan yang lebih intens terjadi, kali ini adi yang mengambil inisiatif hingga 10 menit kemudian ""clankkkkkkkkkk"" bunyi tombak yang terbang dan terjatuh membuat suasana menjadi sunyi.
Dan di atas tempat pertandingan, tombak adi telah mengarah ke leher kaicho ""Ok kamu menang adisan"" jawab kaicho dengan sedikit senyum masam.
""hahahah...terima kasih sudah mau mengalah kaicho"" jawab adi dengan ramah.
""Nah baiklah karena adi san berhasil menyelesaikan 3 tantangan kita, maka mulai saat ini adisan adalah anggota ke 7 dari club Sojutsu kita, nah selamat adi san untuk bergabung""
""Terima kasih kaicho"" jawab adi dengan senyum ramah dan bersalaman dengan anggota yang lain
""Nah aku Kurumi adi san salam kenal "" gadis cantik berkuncir coklat
"" Aku Kanai"" jawab gadis cantik imut
""nah sisanya adalah sebagai wasit Akira, dan sebelumya Rei dan yang pertama Hina, sedangkan saya Lydia sebagai kaicho, selamat datang sekali lagi adi ""
""Baiklah terima kasih kaicho untuk keramahannya""
""Ok semuannya bisa bubar dan pulang beristirahat, akira kamu menemani hina pulang, Rei karena kamu piket hari ini, kamu punya tugas tambahan untuk memperkenalkan adi kepada ruang club""
""Baik kaicho"" jawab Rei dan anggota lain
Jadilah satu persatu anggota lain keluar dari ruang club hingga adi dan Rei tertinggal berdua di dalam ruangan.
""Nah adi san bisakah kamu membantu saya melipat matras ini dan memasukannya ke dalam ruang penyimpanan""
""Baiklah Rei san tidak masalah, oh ya cukup panggil aku adi saja ok biar lebih mudah""
""nah karena kamu berkata begitu baiklah maka kamu juga bisa memanggil ku dengan Rei saja"" jawab Rei dengan senyum cantik.