Ciuman itu mereka sudahi, saling menatap manik satu sama lain dengan sebuah senyuman lebar. Tatapan penuh akan hasrat itu membuat mereka semakin mendekatkan tubuh masing-masing. Nafas mereka memburu, saling menarik nafas sebanyak yang mereka bisa.
Sean menarik teguk Rimonda lagi lalu mencium bibir sang tunangan yang mengkilap akibat ulahnya tadi. Rasanya masih kurang, entah itu karena mereka yang tidak bertemu selama dua bulan ini atau karena keinginan masing-masing untuk mengecap rasa manis dari bibir masing-masing.
Nyatanya mereka tidak peduli, bagi mereka saat ini adalah waktu yang paling membahagiakan dan mereka berpikir inilah saatnya melepaskan rindu melalui sebuah sentuhan. Tangan Rimonda bergerak naik, menaruh kedua tangannya di leher Sean. Matanya terpejam, menikmati lumatan demi lumatan yang di berikan Sean.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com