Kedua alat makan saling beradu, menciptakan sebuah suara khas di atas piring penuh akan makanan. Tidak ada yang bicara, semuanya fokus menatap makanan yang tengah mereka makan saat ini.
Sebuah kebiasaan yang tidak akan pernah hilang, dan Rimonda masih saja fokus pada makanannya tanpa tau tatapan Putra Mahkota yang sesekali menunjukkan sebuah amarah. Ramon tersenyum tipis, dia langsung menaruh alat makannya.
'Rasanya sesak'
Rimonda menoleh, menatap Ramon yang tengah minum. Dia mendengar Ramon yang berbicara dengannya lewat pikiran, dan dia tau apa maksud kakaknya itu. Jika tidak soal keheningan yang penuh akan aura buruk ini, menangnya apa lagi.
Si kembar tidak bisa melihatnya, tapi dia bisa merasakan aura yang gelap dari Putra Mahkota. Itu terjadi karena mereka memiliki kekuatan suci, dan hal itu juga yang membuat mana mereka lebih besar dari Putra Mahkota sendiri.
'Jangan banyak tingkah!'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com