Malam kembali hadir, para bintang mulai menunjukkan wujudnya dengan bulan sabit yang menjadi penghias paling sempurna di langit malam. Sebuah senyuman kecut terlihat di wajah si kembar yang saling menatap ke arah langit.
Keduanya hanya diam duduk tenang menatap ke arah langit yang sangat cantik. Hanya ada mereka di kamar saat ini, dan mereke jelas merasa nyaman. Biasanya mereka akan mendengarkan ocehan Caesar dan Dion yang selalu ribut saat bertemu.
Tapi sekarang, semuanya terlihat damai dengan si kembar yang duduk di balkon kamar mereka. Pintu balkon mereka tutup untuk membuat tidak ada pelayan yang masuk ke sana. Keduanya menghembuskan nafas kasar, menatap satu bulan yang bersinar begitu terang saat ini.
'Menurut kakak bagaimana'
Support your favorite authors and translators in webnovel.com