Pandangan Caesar menunjukkan sebuah ketakutan, maniknya bergetar merasakan aura yang semakin menggelap. Ini lebih buruk dari hari itu dan Caesar tidak yakin bisa bertahan lebih lama untuk terus merasakan aura yang seperti akan memakannya itu.
Tubuhnya diam membeku menatap ke arah seorang wanita yang tertawa puas menatap dirinya penuh akan nafsu. Nafsu membunuh yang lebih besar dari apa pun itu mampu membuat Caesar diam di tempatnya.
Kedua kakinya seperti menolak untuk bergerak sama sekali. Dia jelas melihatnya, melihat jelas bayangan yang semakin membesar. Langit malam menjadi perpaduan yang sangat mengerikan bagi Caesar.
"Si-apa ka-u? "
Suaranya bergetar saat merasakan bayangan itu mulai menyentuh kedua kakinya. Maniknya mencoba melihat ke bawah dimana bayangan itu semakin bergerak cepat. Caesar meringis merasa tidak nyaman, dia berniat mengeluarkan sihirnya tapi tangannya ikut di ikat dengan kuat.
"Tenanglah! Apa kau masih ingin memberontak?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com