Setelah menemukan benda yang membuatku semakin mencurigai Zero dan Sadin, rasanya mustahil aku bisa tertidur lagi. Karena itu, aku turun dari ranjang. Berjalan mendekati jendela, aku menyingkap gorden sehingga terpampanglah pemandangan di luar sana. Aku mendongak, menatap langit. Jangankan bulan, bahkan bintang-bintang pun tak menampakan diri seolah langit mendung ikut merasakan keresahan hati yang sedang kurasakan ini.
Jika aku sedang sendirian seperti ini, maka kenangan masa lalu akan kembali terngiang di benakku. Kenangan saat betapa sulit perjuanganku hanya demi menyelamatkan Zero dari kutukannya. Seandainya apa yang kucurigai ini benar bahwa Zero mungkin tergoda oleh Sadin dan dia berkhianat di belakangku ... entahlah, aku merasa tidak hanya begitu tega mengkhianatiku yang sudah banyak berkorban untuknya. Namun, dia juga begitu kejam karena menghancurkan hatiku sampai sedalam ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com