Kami benar-benar meninggalkan kelas dan kini sudah berada di salah satu lorong sepi yang letaknya cukup jauh dari kelas.
Votan yang berjalan di depan, tiba-tiba menghentikan langkah dan berbalik badan, menghadapku. "Bukankah sudah kukatakan jangan membuat kekacauan lagi?"
Aku mengedikkan kedua bahu, "Aku tidak melakukan kekacauan. Aku hanya melakukan hal yang benar menurutku."
"Membuat Prof Odien yang selalu ramah dan ceria menjadi murka seperti itu, menurutmu itu suatu hal yang benar?"
"Dia itu aneh dan tidak normal. Aku tak pernah berkeinginan membuatnya marah. Sebaliknya dialah yang membuatku marah."
Seulas senyum tersungging di bibir Votan ketika dia mendengar perkataanku. Entah bagian mana dari perkataanku yang terdengar lucu baginya karena sebenarnya saat ini aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku.
"Meninggalkan kelasnya tanpa meminta izin darinya terlebih dahulu, tentu saja akan membuatnya marah. Selain itu, seharusnya memang dia yang marah, bukan kau."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com