♡happy reading♡
"A-apa? Bisa berbahaya?, Tapi aku tidak mau orang lain terluka karena aku, aku juga tidak mau menyakiti halmeoni" Yeoreum begitu kaget, dengan kenyataan tentang dirinya, ia menyadari jika kekuatan nya jika di pakai untuk kejahatan dan yang lainnya dunia bisa hancur, dan menyakiti banyak orang.
"Kami belum tau nak, kami masih menganalisisnya jangan terlalu khawatir nak, kekuatan itu masih kecil dia hanya memiliki kekuatan 1.5 persen dari kekuatan lainnya, jika ada pemicu kekuatan nya, itu bisa membuat energi nya membesar, itu hanya lah hasil penelitian belum di uji coba" ucap sang nenek berharap cucuk nya tidak khawatir juga terluka.
"Ah dan untuk sekarang kau harus mempelajari buku-buku sejarah kakek buyut mu" suruh neneknya.
Mendengar kata "mempelajari" Yeoreum seketika terlihat sedih juga terlihat datar dan malas, Yeoreum itu anak yang tak suka membaca buku yang tebal-tebal, 10 lembar kertas tentang apapun itu ia pasti akan malas untuk membacanya, ia hanya akan membacanya jika penting dan menarik. Tidak baik untuk di tiru siapa saja, ingat itu.
"Yeoreum-ie kau harus membaca....
Hah kau ini kebiasaan dari dulu selalu seperti ini." Cubit neneknya di lengan Yeoreum.
"Auw halmeoni, mianhae-yo halmeoni, aku baca sekarang" Yeoreum tau ini bukan waktu yang tepat untuk merengek kepada neneknya. Jadi ia memilih menurut saja.
"Baiklah halmeoni di mana buku--..." Ucap Yeoreum terpotong karena ada suara lelaki meneriaki neneknya juga ada suara gonggongan anjing.
"Halmeoni aku pulang, aku sudah mengajak Yoontan-ie mengelilingi taman!" ucap lelaki itu tidak sadar jika ada Yeoreum di situ sana, karena laki-laki itu masih ada di depan pintu (lantai rumah depan) yang hanya sebatas pintu yang berukir tertutup kertas. Kalian tau bukan bentuk rumah zaman dahulu di Korea? Rumah itu sama dengan milik nenek Yeoreum.
"Ohh gomawoo, ayo kemarilah makan siang lah bersama kami" teriak nenek Yeoreum dengan santai. Bukannya memberi penjelasan kepada Yeoreum.
Laki-laki itu sempat berpikir sebelum masuk, nenek Yeoreum itu tinggal sendiri, dan sudah janda tak memiliki suami. Tapi kenapa dia memanggil kami? Mungkin seperti itu isi kepalanya.
Tanpa basa-basi ia langsung masuk, tapi tidak langsung melihat ke arah nenek Yeoreum melainkan menuntun Yoontan masuk ke rumah jadi ia belum melihat Yeoreum.
"Memang ada sia....--...pa halmeoni.....?" Jeda laki itu terkagum dengan Yeoreum, matanya memandang lama Yeoreum, dengan mulut yang sedikit menganga kecil, tidak terlalu besar.
Yeoreum yang di pandang seperti itu sedikit tidak suka, setiap laki-laki yang baru pertama kali bertemu dengannya pasti akan mengeluarkan reaksi yang sangat terkagum dan seperti terhipnotis. Ntahlah Yeoreum juga tidak tau apa yang ada di wajahnya sampai-sampai orang lain tak lepas darinya.
Menurutnya laki-laki di hadapannya itu berumur lebih muda darinya, di lihat dari wajahnya yang masih begitu segar dan kencang, juga jangan lupakan wajah tampan nya yang melekat sempurna menjadi sesuatu ciptaan Tuhan yang hampir sempurna.
"Ah annyeong-haseyo" akhirnya Yeoreum hanya menjawabnya dengan salam, dan juga senyum manisnya yang menghiasi wajahnya yang begitu indah, lebih indah lagi saat ia tersenyum begitu bahagia, sangat terang, seterang musim panas.
Laki-laki itu menjadi salah tingkah hingga membuat nenek Yeoreum tertawa.
"Ah n-nee, Annyeong-haseyo" balas nya dan menunduk sopan.
"Ahh kau itu, begitu melihat perempuan cantik akan bengong, pikiran mu kemana hah? Hahaha" tanya sang nenek karena ia sudah akan menebak lelaki itu akan menganga dan terkagum-kagum,
"Halmeoniiii sst diamlah" rengek lelaki itu seperti bayi.
Yha aegyo nya cukup membuat Yeoreum ingin tertawa tapi masih bisa ia tahan. Oh jangan lupa bahwa laki-laki itu sudah di depan tubuh Yeoreum. Dan ah Yeoreum lebih tertarik pada anjing lucu itu dari pada laki-laki di depannya itu, yang masih menggenggam tali Yoontan.
"Ah Yeoreum-ah, ini anak teman nenek, yang sudah nenek anggap cucuk, perkenalan dirimu lah Yeoreum"
Ucap neneknya, sebenarnya Yeoreum sedikit cemburu, dia memang pencemburu ia tidak suka neneknya menganggap orang lain cucuknya.
"Nee halmeoni, Annyeong aku Shin Yeoreum, umurku 22 tahun" salam kenal Yeoreum begitu ramah dan halus, Yeoreum itu sudah mendekati kata wanita idaman pria.
Ah pokoknya tidak bisa di jelaskan.
"Ah annyeong aku Park Jimin, umur ku 21 tahun , senang bertemu dengan mu." Perkenalan itu berlangsung sedikit lama karena ia terlihat begitu bingung.
"Ah kau lebih muda 1 tahun dari ku rupanya, apapun itu aku juga senang bertemu dengan mu" Jawab Yeoreum kembali tersenyum manis.
"ia lebih muda dariku tetapi sudah tinggi saja aku jadi iri, aku hanya punya tinggi 169cm huh, berapa tinggi nya itu? Apakah 176cm?, Kalau di pikir-pikir dia pendek haha" batin Yeoreum
"Jadi Jimin, Yeoreum adalah cucuk nenek yang sebelumnya tinggal di kota. Maaf ya nak jika telat memberi tau" ucap sang nenek begitu lembut, hingga Jimin merasa sangat kasihan dan senang.
"Tidak apa-apa halmeoni, Jimin kan teman halmeoni" jawab Jimin. Ia benar-benar berhati-hati jika berbicara. Karena itu nenek Yeoreum menyukainya.
"Oh halmeoni siapa ini?, sangat lucu" tanya nya gemas dengan Yoontan dia gendong anjing itu dan mengelusnya lembut dan tersenyum manis. Hal itu membuat Jimin makin terpana cantik, lembut, dan penyayang. Sama persis dengan nenek Yeoreum.
"Ah dia Yoontan, anjing peliharaan nenek, dia hanya seekor anjing yang menyasar lalu nenek rawat."Jawab nya bohong, bukan seperti itu kejadian yang sebenarnya.
"Ah dia lucu sekali halmeoni, aku jadi teringat mong-ie dia hampir sama dengan Yoontan kan halmeoni?" Tanya Yeoreum.
Sedikit ingin tau lebih dalam, Yeoreum melihat kalung di lehernya itu. Sebuah kalung dengan liontin yang berhiaskan seperti batu giok yang di dalamnya ada alam semesta juga ia memprediksi Liontin itu bisa di buka, mungkin saja di dalamnya ada jam atau foto. Yang pasti Yeoreum tidak akan lancang, dengan mudahnya membuka isi nya. Tapi yang membuat Yeoreum aneh, bintang itu yang bertaburan seperti Glitter bergerak seperti memutar, ah tidak tidak lebih tepatnya itu benar-benar persis dengan pergerakan alam semesta. Tapi Yeoreum memilih menyepelekan hal itu. Bagaimana bisa sebuah liontin bisa hidup atau bergerak?
"Wah indah sekali kalungmu, apa yang sebenarnya ada di balik itu?"tanya Yeoreum dalam hati, tetapi anjing itu sebenarnya bisa mendengar nya. Ia pun menjawab dengan 2 kali gonggongan halus.
"Eoh? Kau bisa mendengar ku?"tanya Yeoreum tetapi di dalam batinnya dan menatap mata anjing itu. Matanya lebih bagus dari manusia. Berwarna biru terang dan sedikit kehitaman. Yeoreum terkagum melihat matanya.
GUK
Satu gonggongan lolos dari mulutnya, Yeoreum di buat bingung, dia anjing atau seorang pembaca pikiran? Tapi yang sedang dia liat ini seekor anjing, mustahil sekali, ah Yeoreum berfikir jika anjing itu kebetulan menggonggong.
Saking fokusnya Yeoreum dengan Yoontan, ia lupa dengan nenek dan Jimin yang sedang berbincang hangat.
"Baiklah halmeoni aku mau pulang terlebih dahulu, aku harus membantu orang tuaku mengerjakan ladang" ucapnya undur diri dari rumah itu.
"Tunggu Jimin-ssi apa kau sudah makan siang?" Tanya Yeoreum, sebenarnya ia merasa bahwa ia terlalu banyak membawa bekalnya, jadi ia takut bahwa bekalnya tidak akan habis. Hingga menawarkan bekalnya kepada Jimin. Kebetulan Yeoreum membawa 3 kotak bekal, itu semua ia bawa karena keluarga yang lainnya sudah sibuk hingga memilih tidak sarapan. Yeoreum cukup sedih dirinya merasa ibunya tidak sehangat dulu, sebelum ayahnya menghilang.
"A-ah itu, aku belum makan siang, tapi sudah sarapan" jawab Jimin ragu, ia sebenarnya lapar tapi tidak enak dengan tuan di rumah itu.
"Nah kalau begitu, kau mau makan bersama kami? kebetulan aku membawa banyak bekal jadi kami tidak bisa menghabiskan itu semua, benar kan halmeoni?" Tanya nya lembut kepada neneknya.
"Gadis ini..kenapa ia sangat baik dan lembut? Perkataannya pun lembut sekali. Hati nya terbuat dari apa ya tuhan?" Batin Jimin menatap Yeoreum.
"Ah benar, nenek tidak bisa makan semuanya" jawab nya.
"Ah tidak Terimakasih aku bisa makan di rumah" tolak halus Jimin membuat Yeoreum sedikit sedih.
"Ah Jimin-ssi aku mohon nee? Akan ku kemasi bekalnya, kau bisa menikmati nya di rumah bersama keluarga supaya kau mendapatkan energi untuk bekerja nee? Atau kau bisa menikmatinya setelah bekerja nee? Jebbal" ah sifat tersembunyi dari Yeoreum adalah ia sedikit keras kepala, eits tetapi ia keras kepala untuk kebaikan orang lain bukan dirinya dan keegoisannya.
"Ah baiklah jika begitu, terimakasih" jawab Jimin, Jimin langsung merasa tidak enak hingga ia merasa bersalah menolak tawaran Yeoreum.
"Ah gomawo Jimin-ah, ini dia di makan sampai habis ya? Jika sudah selesai aku bisa menjemput kotak makan nya" tawaran di berikan lagi, Jimin merasa senang tapi dengan bersamaan juga tidak enak dengan menolak tawaran tersebut. Akhirnya memutuskan untuk menerima nya.
"Ah baiklah.... gomawo noona" Yeoreum merasa sangat senang, juga sedikit malu di panggil noona. Hei mereka berbeda 1 tahun umur nya tapi Yeoreum tidak enak di panggil noona.
"Jangan panggil aku noona, aku hanya beda 1 tahun darimu, iya kan halmeoni?" Jimin seperti nya salah bicara, ternyata Yeoreum tak suka.
"Iya, tapi itu semua terserah padam mu Yeoreum" jawab neneknya dan membelai lembut surai nya.
"Ah baiklah, kau bisa memanggilku Yeoreum, sudah Yeoreum saja aku lebih suka itu" Jawab Yeoreum malas
"Hahahaha" tawa nenek dan Jimin bersamaan.
"Baiklah Yeoreum-ssi? Atau Yeoreum Noona?" Tanya Jimin kembali untuk memastikan.
"Baiklah Yeoreum noona saja" ucap Yeoreum terpaksa dan menghembuskan nafasnya pelan. Tak lupa senyumannya. Nenek Yeoreum yang melihat itu pun tertawa dan mengatak sesuatu pada Jimin.
"Dia tidak suka di panggil noona karena dia tak mau tua haha" bisik nenek Yeoreum yang masih terdengar oleh Yeoreum.
"Aish halmeonii"
"Hahahahaha" tawa Jimin dan mencoba menutupi mulutnya.
***
"Hahh aroma ini aku merindukan nya" ucap Yeoreum dan menghirup lebih banyak lagi aroma hutan yang memabukkan dan menyegarkan
"Appa..... Kau menghilang kemana Eoh? Aku benar-benar merindukan mu appa" gumam nya dan terduduk lemah di atas akar pohon yang besar itu, sembari mengelus lembut punggung Yoontan di sebelahnya yang terduduk sama di sebelah kanan Yeoreum.
pohon itu selalu menjadi tempat peristirahatan Yeoreum dan ayahnya setelah mencari jamur, dengan di situ Yeoreum bisa mengingat kenangan nya. Setiap mereka beristirahat ayahnya pasti akan menceritakan kisah yang memang tidak masuk akal.
Tapi menurut Yeoreum cerita itu justru lebih menyenangkan, seru dan membuat Yeoreum berimajinasi tentang indahnya negeri penyihir. Yap ayahnya selalu menceritakan bagaimana kisah sang putri di negeri sihir itu. Yeoreum tau itu hanya fantasi nya, tapi entah mengapa menurut nya itu benar-benar terjadi dan Yeoreum yakin ada di dunia ini.
"Aku harus menemukan apa kekuatan ku terlebih dahulu untuk menyelamatkan appa" Ujarnya dan memeluk kaki nya yang sudah di tekuk ke atas.
Tanpa Yeoreum sadari ada sebuah rusa yang sedari tadi memperhatikan di dekat sana tapi dia benar-benar tidak terlihat oleh Yeoreum. Yang sengaja untuk memata-matai.
"Umh Yoontan-ie kau mau makan hm?" Tanya Yeoreum dan tersenyum kepada Yoontan.
Sebagai jawaban Yoontan menjawab dengan 3 gonggongan. Yeoreum pun merangkai 3 gonggongan itu.
"Aku mau makan? Apakah begitu? Yoontan?" Tanya Yeoreum dalam batinnya lagi sembari menatap matanya lagi.
GUK
"I-iya?" Tanya Yeoreum yang kini dengan suaranya. Yoontan yang mendengar pun hanya menggonggong kembali.
"Ah mungkin aku salah paham, baiklah Yoontan kau boleh memakan telur gulung ku dan juga minuman ini kita bagi untuk berdua nee?" Tanya Yeoreum dan hanya menggonggong lagi.
"Ini dia 1 potong telur gulung mu Yoontan-ie habiskan ya? Nanti akan ku berikan lagi" ucap Yeoreum dan tidak di jawab oleh Yoontan.
"Umhh ternyata tidak buruk juga masakanku, iya akan Yoontan?" Tanya Yeoreum pada Yoontan, tapi Yeoreum justru kebingungan melihat Yoontan yang tadinya dia diam menjadi usil dan ekornya terus bergerak kekiri dan kekanan.
"Apa kau suka masakanku? Sampai-sampai kau kegirangan? Eoh? Jika iya kau sangat menggemaskan rasanya aku ingin membawa mu pulang, haaahh tapi sayang aku hanya seminggu di sini Yoontan-ah, aku harap kau tak merindukan ku" Yeoreum seperti orang yang berbicara sendiri saat ini, ia selalu saja kesepian jika sudah di kampung halamannya. Hingga teman untuk mengobrolnya hanya Yoontan di sana.
Yoontan pun yang mendengar itu tiba-tiba merasa sedih dan sekarang ia ingin bermanja dengan Yeoreum. Dan duduk di pangkuan Yeoreum dan mendeselkan kepalanya pada tanga Yeoreum, seperti minta di peluk.
"Eoh? Apa kau sedih aku akan pulang?" Tanya Yeoreum yang membalas pelukan Yoontan dan menggendongnya seperti bayi.
Yoontan pun semakin erat mendeselkan kepalanya pada celuruk leher Yeoreum. Dan menghirup aroma stroberi milik Yeoreum.
"Ah Yoontan jangan membuatku sedih, ayo kita makan lagi lalu berjalan-jalan lagi. dahulu aku pernah mengunjungi air terjun di sekitar sini, kita akan bermain air di sana bagaimana kau mau kan?" Reaksi Yoontan sungguh membuat Yeoreum tambah gemas , Yoontan menggerakkan ekornya cepat dan mengeluarkan dan memasukkan lidahnya bertanda ia haus.
"Baiklah sepertinya kau memang sangat ingin bermain air hahaha"
***
Setelah beberapa menit berjalan Yeoreum dan Yoontan pun sampai di tempat tujuan, dan tak lupa seekor rusa yang masih mengikuti Yeoreum.
"Uwaahh segarnya, bagaimana Yoontan kau suka bukan?" Tanya Yeoreum dan mencipratkan airnya ke wajah Yoontan. Yoontan pun hanya menggonggong dan berlari-larian mengelilingi sekitaran air terjun kecil-kecilan itu.
"Ah aku jadi ingin mandi, sepertinya airnya sangat segar, sudah lama aku tidak mandi di sini lagi" gumam Yeoreum dan ingin melepaskan bajunya, yang di mulai dari sepatu nya.
Yoontan tidak tuli kaliam tau, dia justru mempunyai pendengaran tajam hingga bisa mendengar apa yang di katakan Yeoreum barusan. Jika bisa di gambarkan jantung Yoontan kini berdegup kencang dan mungkin jika ia manusia akan memerah pipinya, karena Yoontan tau dia memiliki jenis kelamin yang berbeda dengan Yeoreum.
"Baiklah di sini sepertinya aman aku bisa bermain air sebentar dengan Yoontan. Kau mau kan Yoontan?" Tanya Yeoreum yang kini masih mengenakan pakaiannya. Yoontan pun dengan sigap membalikkan badan dan terduduk seperti tadi, dan mencoba untuk tidak melihat Yeoreum.
"Hey Yoontan ayo bermain Kenapa kau tiba-tiba lemas hm? Apa kau sakit?" Tanya Yeoreum dan kini melepaskan kuncir pada rambutnya. Hingga rambut hitamnya yang berkilau itu terurai.
"Aish kenapa ia harus mandi di sini? Aku ini laki-laki tau, ish dasar ia tidak tau malu mandi di hutan seperti ini!" Batin Yoontan dan ingin menidurkan diri, dan tidak peduli dengan Yeoreum.
"Baiklah aku akan mandi sendiri hihihi" gumam Yeoreum dan memiliki ide usilnya berupa menceburkannya dengan tiba-tiba ke dalam air hingga ia bisa bermain bersama Yoontan.
Dengan perlahan Yeoreum melepas kancing baju kemejanya hingga semua sudah terlepas dan Yeoreum melipat bajunya dan menyisakan bra yang menutupi gunung kembarnya.
Perlahan juga dia menurunkan celananya dan menyisakan celana dalamnya, hingga ia sekarang hanya mengenakan dalaman berwarna hitam.
Udara sekarang cukup panas jadi menurut Yeoreum saat ini waktu yang pas untuk bermain air.
"Ah aku tidak membawa baju mungkin aku lepas semuanya?" Tanya Yeoreum pelan dan manatap dalamannya.
"Umh tapi kan tidak ada orang di sini, aku juga merindukan mandi di sini lagi baiklah aku percaya diri saja, itu akan menjadi kesekuensi ku" ucap Yeoreum dan mulai melepaskan kaitan bra-nya.
Seketika Yoontan yang mendengar dalaman Yeoreum akan di buka semua, semakin gugup dan mencoba untuk tidur supaya ia tak melihat tubuh telanjang seorang perempuan.
Dan sekarang Yeoreum sudah tidak mengenakan pakaian sehelai benang pun. Dan mulai merendamkan tubuhnya pada danau kecil itu yang hanya memiliki dalam 150 cm, cukup dalam tapi sangat jernih, terlihat jelas bahwa air itu belum tercemar bahan kimia.
"Haahh ahhh segarnya, sungguh sangat menyegarkan, umh....Yoontan hey lihat kemari kau tidak mau bermain air hm?" Tanya Yeoreum dan berenang-renang dengan tubuh telanjangnya.
Sang rusa pun yang melihat itu pun mencoba menunggu Yeoreum untuk mandi rusa itu juga sama dengan Yoontan, gugup, berdebar, juga cemburu itu lah kata yang mungkin bisa di gambarkan untuk keadaannya sekarang.
BYUUR
Dengan sengaja Yeoreum menarik Yoontan dan mengajak nya untuk berenang. Yoontan yang sudah di begitukan pun pasrah dan menutup matanya.
"Eh? Kau tidak takut air Yoontan? Wahh kau pandai sekali, jarang sekali ada anjing yang mau bermain air dengan air dingin. Bagaimana segarkan? Ayolah Yoontan jangan menutup matamu saja ayo berenang aku ingin melihat seperti apa kau berenang"
"Aish benar-benar bagaimana aku bisa berenang dengan tenang jika ada betina telanjang di depanku?" Batin anjing itu.
"Ya sudahlah, kau berenang dulu Yoontan-ie aku akan menggosok kulitku ini!"
Yeoreum pun sedikit naik ke permukaan dan duduk bebatuan yang terendam di pinggir danau. Dan akhirnya bagian pinggul hingga kaki nya terendam air tetapi bagian atas tubuhnya tidak, dan mulai saja Yeoreum menggosok kulitnya dengan daun yang memang ia petik di pepohonan itu yang bisa menghasilkan busa dan juga bau yang harum.
Yoontan yang mendapati pemandangan itu hanya melongo dalam hati dan terus mencoba mengimbangi tubuhnya yang berada di tengah-tengah danau supaya tidak tenggelam.
Sang rusa yang juga sedari tadi menunggu hanya melongo sebentar dan menyadarkan diri untuk tidak melihat pemandangan panas itu.
"Ah astaga tubuhnya bagus sekali, tahan Taehyung tahan ini hanya beberapa saat, aish kenapa aku harus nafsu saat ini? Padahal belum malam hari" batin Yoontan dan mengamati tubuh seksi Yeoreum.
"A-apakah aku sedang melihat pemandangan panas? Apa kau gila Taehyung, tidak-tidak dia adalah tuan ku" batin Yoontan
TBC
Wherever we must vote
thanks to read my story☺️