Kecewa namun ada harapan

Saat pagi tepatnya jam enam, Bryana dan rombongannya telah tiba di rumah. Dia berjalan dengan langkah agak lambat dengan perasaan campur aduk penuh harap akan keberadaan Dean di rumahnya yang megah itu.

"Mama ... Calvin!" Dari arah teras, Sofia yang sudah mengenakan seragam sekolah berlari menyambut kedatangan Bryana dan yang lain.

Senyum mengembang di bibir Bryana saat melihat Sofia masih ada di rumahnya, itu membuatnya berpikir bahwa Dean juga ada di rumah. Mungkin masih sarapan, bersiap bekerja atau masih tidur, itulah yang dia pikirkan.

"Sofia," sapa Bryana dengan tersenyum hangat, sedangkan Calvin malah cemberut.

"Kamu jahat, Sofia. Kenapa pulang tanpa mengajak aku?" Calvin protes dengan suaranya yang masih imut.

"Aku juga tidak tau kalau dibawa papa pulang malam itu. Aku tidur dan baru bangun saat di pesawat," jelas Sofia dengan kesal.