webnovel

AKU MENGHARAPKAN KEMATIANMU

"Selamat, bayinya terlihat sangat sehat." Eaton berkata degan santai kepada Lana ketika ia berdiri disampingnya, dengan kedua mata yang mengarah ke perut Lana.

Namun, komentar santainya itu membuat percakapan di sekitar mereka mereda dan kedua guardian angel dan juga Calleb menolehkan kepala mereka ke arah Lana dan Eaton.

"Bayi?"

"Apa yang kau maksud dengan bayi?"

Pertanyaan mereka menggema di dalam ruangan dan sementara perhatian mereka terpaku kepada Lana.

"Apa kau hamil?" Calleb bertanya kepada Lana, ia bergeser mendekat kepada Lana dan mulai mengendus aroma tubuhnya sebelum Raphael mendorongnya menjauh kambali.

"Apa yang kau lakukan, mengendus pasanganku seperti itu?" Raphael bertanya dengan cemberut, ia menyingkirkan Calleb dan menarik Lana mendekat kepadanya.

Calleb mengabaikan kekesalan yang ditunjukkan oleh Raphael kepadanya ketika kedua matanya membesar dengan terkejut.

"Ada apa?" Raine bertanya dengan cepat sementara ia dan Hope menghampiri Lana.

Mereka tahu bahwa para shifter memiliki penciuman yang sangat sensitif, maka itu bukan sesuatu yang mengejutkan jika mereka bisa mencium sesuatu dari Lana jika ia benar-benar hamil.

"Dia sungguh sedang hamil!" Calleb berseru dengan keras dan menatap ke arah Lana dengan tidak percaya.

"Benarkah?" Raine dan Hope menjerit, bahkan Lilac menepuk tangannya dengan gembira dan memberikan selamat kepada Lana dari tempat tidurnya, karena ia masih belum cukup sehat untuk bangun dari sana.

"Kau tidak menyadarinya hingga saat ini?" Eaton menatap ke arah Calleb, bagaimana bisa ia tidak menyadari hal ini, ketika mereka telah bertemu beberapa kali bahkan sebelum saat ini.

"Tidak, aku tidak sadar bahwa aromanya berubah..." Calleb menggelengkan kepalanya dengan linglung. Ia merasa tidak enak karena tidak menyadari hal ini dengan cepat.

"Tapi, bukankah Lana dan Raphael baru bertemu sekitar dua bulan? Dan Lana sudah hamil sekarang?" Hope menatap ke arah Lana dan Raphael dengan bingung. "Bukankah itu sangat cepat?"

Raine juga menatap ke arah mereka, meminta penjelasan.

Dan Eaton lah yang menjawab pertanyaan dari para guardian angel yang sangat terlihat penasaran. "Bagi makhluk shifter seperti kami, kehamilan akan berjalan selama lima setengah bulan." Ia berkata. "Dan kebanyakan dari kami, akan menandai dan mengawini tepat setelah kami menemukan pasangan, karena tepat setelah kami menandai pasangan kami, shifter betina akan merasakan suasana panas sehingga itu akan menjadi waktu yang tepat untuk memiliki anak."

Kejadian itu, sungguh sangat normal untuk terjadi kepada pasangan normal, dimana mereka menandai dan mengawini tepat setelah mereka bertemu, namun itu cukup berbeda bagi Raine, Hope dan Lilac.

Meskipun Lilac sudah melakukan semua itu dan hanya menunggu suasana itu datang kepadanya, Raine dan Hope telah melewati suasana itu, namun pasangan mereka tidak melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan.

"Kau lebih baik terus berada di dekat Jedrek, karena suasana panasmu akan datang dalam hitungan hari." Eaton berkata dengan menggoda kepada Lilac dan guardian angel itu memilih untuk menghindari tatapan Eaton dengan terus menatap ke arah Lana.

Dan kemudian, mereka menghabiskan sisa hari dengan membicarakan tentang sebuah nama indah untuk anak pertama Lana dan Raphael.

Pada saat ini, suasana yang ada terasa sangat ringan, seakan semuanya hanya dipenuhi dengan kebahagiaan, bersamaan dengan sinar matahari yang masuk melalui jendela dan menerangi kamar, terasa sangat hangat dan lembut, seakan apa yang telah terjadi beberapa hari lalu tidak pernah terjadi sejak awal.

Mereka harus menikmati dan menghargai saat ini, karena akan ada waktu yang sulit datang kepada mereka bahkan hanya untuk tersenyum dalam waktu dekat, ketika semuanya hancur dan situasi menjadi semakin buruk.

***

Jedrek melambaikan tangannya kepada seorang penjaga untuk membuka pintu sel dengan cepat saat melihat Rajanya dan anggota keluarga Donovan yang lain datang ke tempat ini.

Di dalam sel, Chiron telah diikat dengan rantai. Ia dipaksa untuk duduk di lantai dengan rantai yang berada di sekitar pergelangan tangannya, pergelangan kaki dan tubuhnya.

Ketua dari para centaurus ini terlihat babak belur dan luka yang ada di perutnya sudah memburuk, namun Jedrek tidak merasa kasihan ketika ia melihatnya.

Jika Raine tidak menghentikan waktu, pasti Lilac yang akan menderita karena luka itu, atau yang terburuknya, ia pasti sudah mati saat ini, maka dari itu Jedrek tidak memiliki sedikitpun rasa kasihan untuknya. Ia bisa berdarah dan mati dan Jedrek tidak akan peduli.

Jedrek melambaikan tangannya lagi dan tiga orang penjaga, yang sedang berjaga di sekitar sel, meninggalkan mereka.

Chiron mengangkat kepalanya, dan kedua matanya bertemu dengan tatapan Jedrek. Ketua dari para centaurus itu tidak mengatakan apapun, seakan ia tahu bahwa Jedrek akan bertanya kepadanya dan ia sudah siap akan hal itu.

"Apa yang ditawarkan oleh para iblis kepadamu sehingga kau membawa pasanganku kepada mereka?" Jedrek bertanya dengan suara yang dalam. Ia menatap ke arah Chiron di bawahnya, yang sedang duduk di atas lantai dengan posisi yang aneh, karena bagian bawah tubuhnya yang berbentuk seperti kuda berlutut dengan pose yang aneh.

"Kematianmu." Chiron menjawab dengan nada bicara yang apa adanya.

Torak menajamkan tatapan matanya dan Kace menggertakkan giginya, mengepalkan telapak tangan di sebelah tubuh kekarnya. Ini bukanlah Chiron yang sudah ia kenal selama ini.

"Apa kau merasa kecewa karena melihatku masih hidup sekarang?" Jedrek bertanya kepada Chiron lagi.

"Tidak." Jawab Chiron dengan singkat. "Kau tidak akan mati secara langsung, tapi perlahan, kau tetap akan mati." Chiron berkata, jawaban yang ia katakan terdengar sangat ambigu.

"Maksudmu aku tidak akan memenangkan perang kali ini?" Jedrek mengangkat kedua alisnya, ia tidak keberatan untuk membunuh makhluk ini sekarang juga, tapi ia memiliki pemikiran lain di dalam kepalanya.

Lilac sepertinya tidak akan setuju dengan hukuman ini, tapi ia tidak bisa menjauhkannya dari hal ini. Ia sudah melewati siang dan malam menatap ke arah wajahnya yang sedang tertidur, bertanya-tanya kapan ia akan bangun dan membuka mata kembali.

Dan sekarang, ketika kondisinya sudah jauh lebih baik, Jedrek akan melakukan hal yang ia pikir pantas untuk didapatkan oleh Chiron.

"Entah apakah itu atau kau akan menjalani sisa dari hidupmu selamanya sambil mengharapkan bahwa kau seharusnya mati saja," Chiron berkata dengan tenang, nada bicara yang sama yang selalu ia gunakan, meskipun luka yang seadang ia derita, ia tidak terlihat seperti orang yang akan mengalah sama sekali, kedua matanya menatap ke arah Jedrek dengan sangat tajam.

"Kau sangat merasa yakin akan hal itu," Jedrek mecibir dengan nada yang mengejek.

"Para iblis telah mendapatkan darah dari ketiga guardian angek dan darah pasanganmu diambil oleh penyihir berambut merah," Chiron menginformasikan mereka. "Dan kau tahu bahwa penyihir itu lebih mengerti tentang para guardian angel dibandingkan dengan kau sendiri, namun dia sudah tidak lagi ada di pihak kalian."

Next chapter