"Aku menolak. Aku tidak akan mengizinkanmu bertemu dengan keponakanku sebelum menyelesaikan masalahmu dulu. Lagipula, bukan hanya kau pria yang menginginkan Claire, ada banyak bahkan ratusan. Apakah kau tidak khawatir dengan hal ini? Menunda satu menit saja, mungkin kau bisa kehilangan dia," balas Aaroon panjang lebar dalam sekali tarikan napas. Ia sangat yakin, bahwa Devan mendengar semua ucapannya ketika masih berada di kamar Claire beberapa saat yang lalu.
Mendengar ucapan Aaroon, Devan tertegun. Benar, apa yang dikatakan Aaroon benar.
"Baiklah, aku berangkat malam ini," ucapnya menerima tawaran pria itu.
Aaroon hanya mengangguk.
Berselang satu jam kemudian, Devan sudah berangkat kembali ke Indonesia. Selepas kepergian pria itu, Aaroon kembali ke kamarnya.
Malam semakin larut, matanya tak kunjung merasakan kantuk membuatnya tetap terjaga. Pikirannya tak pernah terlepas dari keponakannya. Ia sangat mengkhawatirkannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com