Karena tidak bisa bernapas, wajah Senja berubah menjadi kemerahan. Kekuatannya untuk menusuk Ketua Mo juga menjadi melemah. Namun, sebelum ia kehilangan seluruh kesadarannya, Senja melepaskan pisau belati yang ada di tangan kirinya dan menangkap pisau itu dengan tangan sebelahnya, gerakannya adalah sesuatu yang tidak disangka oleh Ketua Mo, ia baru menyadarinya saat pisau dingin itu telah menusuk lehernya.
Tiba-tiba, Senja merasa seseorang menariknya ke belakang dan wajahnya menubruk baju zirah yang dingin. Ia tidak bisa berusaha melepaskan diri karena terlalu lemah akibat kehilangan banyak oksigen.
Di belakangnya, Senja dapat mendengar suara seperti tulang yang retak dan bunyi benturan pelan, seperti sesuatu baru saja jatuh di tanah.
Entah kenapa, seseorang yang memeganginya terasa sangat tidak asing, saat Senja mengangkat kepalanya, ia melihat wajah yang sangat ia kenali dan kedua mata marahnya yang menatap dengan dalam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com