webnovel

CERITA MASA LALU (2)

"Jadi apa yang kau maksud dengan semua ini, Jun? Kau mengetahui bahwa Paman Xiao Zi adalah pelakunya. Tidak, aku merasa seratus persen yakin bahwa dia ada di balik semua ini, dan kau memintaku untuk menunggu? Apakah kau bahkan mempertimbangkan pembalasan dendam untuk orang tua kita?" Xiao Tianyou mendengus marah. Ia menyingkirkan tangan Xiao Jun yang memegangi lengannya.

"Tianyou, mereka juga adalah orang tuaku!" Xiao Jun membalas dengan sangat tegas.

Kedua kakak beradik itu saling menatap dengan tajam beberapa saat sebelum Xiao Jun mengalihkan pandangan matanya dengan menghela napas mengalah.

"Jun." Xiao Tianyou memanggilnya dengan nada suara yang dingin, "Jika Paman Xiao Zi adalah pelakunya, bagaimana dengan Kerajaan Xianghe? Apakah mereka terlibat dengan masalah ini?"

"Aku telah menyelidiki kebenarannya sejak Xiao Wang Wei menghancurkan Sekte Pedang Gunung Sui. Sejauh yang aku tahu, Kaisar Kerajaan Xinghe hanya mencari keberadaan batu Paradox of Time.��

"Maksudmu, Paman Xiao Zi memfitnah Kaisar Xinghe yang membunuh orang tua kita? Dan ia benar-benar menyatakan perang untuk ini semua?!" Xiao Tianyou berteriak dengan muram.

Ribuan orang mati karena masalah ini yang sebenarnya adalah permainan politik Xiao Zi, ini benar-benar tercela.

"Tianyou. Ada orang lain yang berada di belakang Xiao Zi."

Xiao Tianyou mengalihkan tatapan kepada kakaknya. "Seseorang telah merencanakan semua kekacauan ini?"

"Klan Misty Cloud."

"Klan Misty Cloud?"

"Bagaimana bisa masalah ini berhubungan dengan Klan yang misterius itu?" Xiao Tianyou mengetahui tentang Klan ini. Karena kecuali Klan Pedang Hitam dari Kerajaan Azura, ada Klan Crescent Dew dan Klan Misty Cloud, tiga Klan ini sangat terkenal sebagai Klan yang yang berkekuatan sangat hebat.

Namun, hal yang Xiao Tianyou ketahui tentang Klan Misty Cloud, sepanjang tahun ini mereka selalu rendah hati dan tidak pernah bersangkutan dengan politik Negara. Klan mereka sangat jarang muncul atau terlibat dalam sebuah perang.

"Karena Klan Misty Cloud adalah satu-satunya yang meberikan informasi tentang warisan dari para pengendali pikiran itu, batu Paradox of Time, kepada kedua Kerajaan. Klan mereka tahu tentang tempat terakhir dari batu itu sebelum menghilang. Dan tempat terakhir itu benar-benar berada di Kerajaan Xinghe."

Xiao Tianyou menjadi hening saat sedang merenungkan penjelasan dari Xiao Jun. Melihat adiknya yang menjadi lebih tenang, Xiao Jun melanjutkan. "Membunuh Xiao Zi adalah benar karena dia telah membunuh orang tua kita. Tapi, itu akan membuat kekacauan lain di dalam Istana. Jika kau membunuhnya sekarang tanpa tanpa bukti yang kuat, banyak orang yang akan menyalahkanmu. Xiao Wang Wei akan menggunakan kesempatan itu untuk merebut takhta dengan dukungan dari fraksi mereka dan Klan Misty Cloud." Xiao Jun tersenyum getir. "Dan bagiku, aku tidak akan mampu melindungimu. Mungkin aku akan mati di dalam prosesnya juga bersama dengan Klan Pedang Hitam yang di pimpin oleh Tetua Dam, jika ia memilih untuk berada di pihakku. Jika kau membunuhnya sekarang, itu tidak akan menguntungkan kita."

Xiao Jun mencoba untuk memberikan Xiao Tianyou gambaran dari konsekuensinya jika ia terus bertindak sesuai keinginannya dan memberikan Xiao Tianyou penjelasan kenapa ia tidak melakukannya sendiri untuk membunuh Xiao Zi.

Xiao Tianyou mencengkram gagang pedangnya hingga kuku jarinya terlihat menjadi putih untuk menahan kemarahan di dalam hatinya. Ia tahu bahwa Xiao Jun telah mencoba melakukan yang terbaik untuk bertahan di dalam perang darah ini untuk takhta dan membuatnya tetap aman. Tapi, untuk menyadari bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang ketika ia mengetahui segala kebenaran di balik semua itu, ia merasa sangat marah dengan dirinya sendiri.

Xiao Jun meletakkan tangannya di atas tangan Xiao Tianyou yang sedang mencengkram gagang pedangnya, "Semuanya akan baik-baik saja." Xiao Jun berkata dalam suara pelan untuk menenangkan Xiao Tianyou. "Semuanya akan baik-baik saja, adikku."

Adiknya tidak pernah mengatakan apapun kepadanya mengenai apa yang ia rasakan ketika kedua orang tua mereka mati, tapi Xiao Jun tahu bahwa itu adalah sebuah pukulan yang sangat besar untuknya. Xiao Tianyou perlahan berubah menjadi semakin pemarah dan menjauh dengan orang-orang disekitarnya. Ia baru berusia 12 tahun ketika mereka harus menghadapi kekejaman dunia.

Dengan helaan napas yang dalam, Xiao Tianyou berkata. "Apa yang bisa ku lakukan untukmu?"

"Untuk saat ini, bantu aku untuk mengumpulkan informasi tentang Klan Misty Cloud. Guru Ye Xiu telah menjaga label di Kerajaan Xinghe."

"Apa kau yakin bahwa dia berada di pihak kita?"

"Sangat yakin."

"Kenapa kau tidak mendiskusikan ini kepada Tetua Dam?"

Xiao Jun menggelengkan kepalanya. "Setelah kejadian ini, dia tidak akan mau mendengarkan apapun mengenai Kerajaan Xinghe. Terlebih lagi mengenai Guru Ye Xiu yang telah menculik cucunya. Untuk alasan lain, aku menemukan bahwa seseorang telah memata-matai Klan Pedang Hitam, tapi aku tidak tahu siapa itu."

"Jenderal Wang Yu?" Xiao Tianyou mencoba untuk menebak dengan sembarangan.

"Terlalu cepat untuk mengatakan bahwa ia adalah mata-matanya, ia sungguh memiliki catatan hitam. Tapi, itu adalah dua hal yang berbeda."

"Dia adalah seseorang yang haus akan kekuatan."

"Untuk saat ini, jangan menyebutkan tentang apapun mengenai masalah ini dan berwaspadalah di sekitar Jenderal Wang Yu."

"Hmm." Xiao Tianyou menjawab dengan singkat dan memutar balik tubuhnya untuk pergi.

Xiao Jun menatap punggung adiknya yang perlahan menjauh saat ingatan tentang masa kecil mereka terlintas di pikirannya. Xiao Tianyou adalah seorang anak yang ceria saat itu, ia sangat sering tersenyum.

***

Senja belum bangun hingga hari selanjutnya, jadi mereka semua menginap di penginapan untuk waktu yang lebih lama.

Ketika gadis itu telah bangun, ia tidak mengatakan apapun tentang apa yang terjadi kepadanya. Ia hanya akan bicara ketika ada orang yang bertanya kepadanya, tapi selain itu, ia terus diam saja sepanjang hari,

Di dalam ruangan sebelum mereka siap untuk meninggalkan penginapan itu dan semua orang telah berkumpul di dalam ruangan Senja, Tetua Dam mencoba bertanya tentang masalah sebelumnya.

"Apakah pria yang menculikmu ini menyiksamu seperti ini, Nak?" Tetua Dam bertanya kepada Senja dengan nada yang penuh kasih sayang.

"Ya." Senja mengangguk dengan suara yang rendah sambil memainkan selimutnya.

"Kau sudah aman sekarang, Senja. Jangan khawatir." Tetua Dam menangkup wajah Senja dan memberikan tatapan yang meyakinkan.

"Tidak aka nada yang melukaimu lagi."

"Hmm," Senja hanya bergumam dan menolak untuk menatap Tetua Dam kembali.

Xiao Tianyou melirik ke arah Wang Yu dan menilai ekspresinya, tapi Xiao Tianyou tidak dapat menemukan apapun dari wajah datarnya, dan untuk Senja, ia tidak mengerti kenapa anak itu berbohong kepada kakeknya.

Pertama, ia melindungi Ye Xiu dengan memberikan kakeknya arah yang salah dan sekarang ia berbohong kepada Tetua Dam tentang seseorang yang melukainya. Xiao Tianyou berada disana malam itu, maka ia tahu bahwa bukan Ye Xiu yang melukainya.

Next chapter