webnovel

Alfheim Online

Zen saat ini sudah berada di apartemen mewahnya saat ini. Zen saat ini sedang duduk dikasurnya membawa nerve gear dan kaset dari game Alfheim Online yang diberikan Agil kepadanya sebelumnya.

"Baiklah, mari masuk Irene" kata Zen.

[Baiklah, Kak] jawab Irene.

Lalu Zen mulai memasukan kaset tersebut dan mulai memakai Nerve gearnya ke kepalanya.

"Link Start"

Lalu Zen mulai memasuki game tersebut.

[Selamat Datang di Alfheim Online]

Begitulah kata – kata yang terpampang saat Zen mulai memasuki game ini. Setelah itu menu pembuatan karakterpun muncul dan Zen memasukannya seperti data yang dia masukan saat bermain Sword Art Online.

Lalu tibalah Zen dipemilihan ras.

"Ras ya? apa yang harus ku pilih?" gumam Zen yang saat ini bingung dengan pemilihan rasnya.

"Ah.. sudahlah, lebih baik memilih Sprigan" kata Zen.

Lalu karakternya mulai dibuat dan Zen mulai menghilang dari tempat itu.

Zen saat ini sedang melayang diatas langit dan mulai terjatuh kebawah kesebuah kota. Namun saat dia sudah hampir sampai kebawah, tiba – tiba game ini mengalami kerusakan sistem disekitar Zen dan mementalkannya kearah lain.

Saat ini Zen terus terjatuh diwilayah anta beranta dan terjatuh disebuah hutan. Zen saat ini sedang terbaring disini sambil melihat keadaan sekitarnya.

"Irene?" kata Zen setelah dia terjatuh dan mulai duduk ditempat itu.

[Iya, Kak] jawabnya.

"Bisakah kau mengajariku terbang?" tanya Zen.

[Baiklah, sekarang cobalah berdiri agar sayap Kakak muncul] kata Irene

Lalu Zen mulai bangun dari tempat itu dan melihat punggungnya yang saat ini mulai memunculkan sebuah sayap hitam.

[Oke, apakah Kakak ingat pelajaran Kakak tentang pengendalian mana sebelumnya Kak?] tanya Irene.

"Tentu" jawab Zen singkat.

[Sekarang cobalah merasakan sesuatu pada punggung Kakak, apakah Kakak merasakan sesuatu?] tanya Irene.

Zen lalu mulai mempraktekan apa yang dikatakan Irene, dan saat ini dia merasakan sesuatu dipunggungnya seperti sebuah bagian tubuh yang baru.

"Aku merasakannya Irene" jawab Zen

[Sekarang cobalah untuk menggerakan bagian yang Kakak rasakan itu] kata Irene selanjutnya.

Lalu Zen mulai berusaha menggerakan apa yang dia rasakan sebelumnya, hingga sayap yang ada dipunggungnya mulai bergerak. Zen terus berusaha keras hingga dia mulai melayang dari tempat ini dan meluncur keatas.

[Untuk berhenti, Kakak hanya harus menahan sayap Kakak menjadi melebar, dan jangan asal mematikan pergerakan sayap Kakak agar tidak terjatuh] jelas Irene.

Lalu Zen mulai menguatkan otot punggungnya dan mencoba membuat sayapnya berhenti mengepak dan mulai melebar untuk mencoba melayang dari tempat itu. Saat ini Zen sedang berada dilangit game ini sambil menikmati pemandangan ditempat ini.

[Sekarang untuk navigasinya, Kakak hanya harus mengarahkan tubuh Kakak] kata Irene selanjutnya.

Zen yang masih melayang akhirnya mulai merubah arah tubuhnya dan mulai meluncur kebawah dan mencoba mengarahkannya kekanan dan kekiri.

"Wuuuuaaaaahahahahaha!" teriak Zen saat merasakan terbang pertama kalinya.

[Pastikan perhatikan warna sayap Kakak, jika warnanya menggelap pastikan untuk turun karena batas waktu terbang Kakak akan berakhir] jelas Irene mengakhiri penjelasannya.

"Terima kasih Irene" kata Zen.

[Sama – sama Kak]

Lalu Zen terus terbang sekitar area itu hingga dia mulai mengingat sesuatu.

"Sial mengapa aku bisa melupakan hal itu" kata Zen lalu dia mulai mendarat disebuah sungai dan mulai duduk disebuah ranting pohon.

Lalu Zen mulai membuka menu penyimpanannya dan mencari benda yang dia inginkan. Setelah menemukannya, Zen lalu mengeluarkannya dari dalam penyimpanannya itu.

Sebuah benda kecil berbentuk air mata dipadatkan sekarang melayang didepan Zen. Zen lalu mulai menyentuh benda itu hingga benda itu mulai bersinar dan membesar. Dibalik sinar itu terlihat seorang anak perempuan seakan sedang tidur.

Setelah cahaya itu menghilang dan memunculkan seorang anak kecil, anak kecil tersebut perlahan membuka matanya dan melihat sekeliling area itu.

"Hai Yui, apakah kau masih mengenalku?" tanya Zen kepada anak perempuan itu.

Anak kecil itu mulai melihat Zen dan setelah mengingat siapa yang berada didepannya munculah setetes air mata diujung matanya.

"PAPA!!" teriaknya lalu mulai menuju kearah Zen dan mulai memeluknya dengan erat.

"Hai Yui, lama tidak bertemu" kata Zen sambil membalas pelukan Yui.

"Papa" gumamnya dipelukan Zen.

Setelah beberapa lama mereka melepaskan rindu, akhirnya mereka mulai duduk di ranting itu dengan Yui sedang duduk dipangkuan Zen.

"Yui bisakah kau memeriksa sistem game ini? Karena game ini bukanlah Sword Art Online, namun game ini merupakan game Alfheim online." tanya Zen.

"Baiklah Papa" katanya.

Lalu Yui mulai memeriksa sistem game ini dan mulai menjelaskannya kepada Zen. Game ini merupakan salinan sistem dari server Sword Art Online sebelumnya namun semua sistem ini merupakan sistem lawas yang tidak digunakan didalam Sword Art Online.

Lalu Yui menyarankan agar Zen menghapus semua item yang berada di penyimpanan agar semua item Zen yang tidak terbaca oleh sistem tidak membuat karakternya menjadi ketahuan.

Lalu Zen mulai menghapus semua barang yang ada dipenyimpanannya dan memerhatikan statusnya yang sama persis seperti karakternya di Sword Art Online.

"Irene bisakah kau menyembunyikan karakterku dari deteksi Game Master game ini" tanya Zen.

[Siap Kak] jawabnya walaupun Irene sudah melakukannya saat Zen mulai memasuki game ini.

"Dasar penghayal, bisanya cuma copy paste" gumam Zen mengejek pria yang dia temuinya saat dirumah sakit.

Saat ini, Zen sudah dipastikan menjadi player terkuat didalam game ini setelah diperiksa datanya oleh Yui. Sedangkan Yui sendiri sudah berubah menjadi peri kecil, untuk membuatnya bisa bersama Zen.

"Yui apakah sistem autoritasmu baik – baik saja?" tanya Zen

"Tentu, tapi Yui saat ini sedang bingung, mengapa keberadaan administator Yui bisa masuk kedalam sistem game ini" kata Yui.

"Mungkin karena pengembang game ini yang hanya menyalin semua data dari Sword Art Online makanya sistemmu tetap ada" kata Zen memberikan Yui alasan yang sudah dikarangnya sebelumnya.

"Lalu Yui, bisakah kau menteleportkanku ke pohon besar yang disana?" kata Zen sambil menunjuk sebuah pohon besar yang berada jauh disana.

"Ah maaf Yui tidak bisa melakukan itu, sistem autoritas Yui tidak setinggi itu agar membuat Kakak bisa diteleportkan kesana." Balas Yui.

Mendengar ini mata Zen melebar atas perkataan Yui tersebut.

"Irene?" kata Zen didalam benaknya.

[Irene hanya membuat autoritas Yui tidak terdeteksi oleh sistem ini menggunakan sistem yang dimiliki Kayaba, jadi Yui saat ini bisa membuka apapun dan mengetahui informasi apapun dan melakukan beberapa hal yang terhalang dari sistem autoritas game ini. Sedangkan untuk mengalahkan orang yang berada dibalik game ini, Kakak tetap harus kesana sendiri dan Irene akan lakukan tugas selanjutnya.] jawab Irene.

"Hah... Jadi kita akan memulai kembali petualangan kita kalau begitu" kata Zen.

"Baiklah Yui, mari menjemput Mamamu"

Next chapter