bab 166
"nak, makanlah. kau belum makan sejak tadi" mata Parker menbujuk sang anak
sejak sadar dari pengaruh obat hang di suntikkan suster tadi, Juna hanya diam saja dan pandangan nya kosong menatap langit-langit ruang rawatnya.
"Juna sayang, ayo makan nak. biar mama yang suapi" kata Maurenz dan mengambil mangkok bubur dari tangan Parker.
Juna tetapj saja tak mau membuka mulutnya. hal itu yang membuat Maurenz sangat sedih melihat putra semata wayang nya seolah seperti kehilangan semangat hidup.
"Juna, hiks.hiks. kau tak sayang lagi kah pada mama nak? kenapa sejak tadi kau diamkan mama hiks" kata Maurenz yang sudah mengeluarkan air matanya
Juna yang mendengar Maurenz menangis pun mengalihkan perhatian nya.
"apakah kau mama ku?" tanya nya, tangan nya berusaha meraih-raih ingin menjangkau wajah sang mama
Maurenz yang paham pun membawa tangan Juna menangkup kedua pipi nya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com