Farmasi menjadi lengkap. Sayangnya, karena lengkap itulah, wajah Naura terlihat menyimpan sedih.
Naura memeluk Hanin. Pelukan hangat karena rindu. Delice memberikan Ken perintah untuk mengikutinya keluar dari ruang acara.
"Terimakasih karena kau sudah membawa Hanin. Aku hampir lupa untuk membuatnya hadir."
"Bukan sengaja tapi Ale menghubungiku."
"Menghubungimu?" Delice mengerutkan keningnya.
"Kastil milikmu yang ada di timur, sudah menjadi abu. Ale menghubungiku untuk menyelamatkan Hanin karena penyusup mengincarnya."
"Untuk sementara, biarkan Hanin tinggal bersama kita di mansion."
Delice tidak habis pikir, kastil tersembunyi itu bisa Hamid Gul temukan. Tidak ada lagi yang berani mengusik ketenangannya selain Hamid Gul.
"Aku mendapatkan satu info lagi," ucap Ken.
"Apa?"
Ken belum menjawab tapi diluar gedung terjadi sebuah kerusuhan. Suara ribut itu membuat Delice sakit kepala.
Tap… Tap… Tap…
Support your favorite authors and translators in webnovel.com