webnovel

64. Penyusup

Naura benar-benar sudah menikmati dan menerima takdir hidupnya yang berakhir menjadi seorang tawanan.

Jari-jemarinya sudah terasa kaku karena sudah lama tidak membuat melody-melody yang hangat. Dengan wajah yang tersenyum, Naura tidak kembali untuk masuk ke dalam kamar tapi memilih untuk masuk ke ruang dansa, dimana ada piano yang Delice hadiahkan untuknya.

"Aku sangat rindu menciptakan sebuah nada," gumam Naura sembari tangannya menyentuh piano yang ada di depan matanya.

Naura memperhatikan jari-jarinya yang sudah kaku. Jari jemari yang lentik namun tidak seindah dulu karena terdapat bekas goresan luka.

"Aku ingin melemaskan otot-otot jariku. Ayo semangat wahai jari, kita akan berlatih dan mulai bekerja keras lagi," gumam Naura.

Bath memperhatikan Naura dan menikmati setiap nada yang di ciptakan oleh jarinya. Bath di tugaskan untuk berada di sisi Naura bukan tanpa sebab, namun semua pengkhianat tidak ada yang menyadarinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter