Ajeng memandang Dia, yang mengendalikan helikopter, dia sedikit linglung.
Alasan utamanya adalah penampilan Dias hari ini melebihi ekspektasinya. Dias sama sekali bukan laki-laki yang dia kenal.
Dia bisa menerbangkan helikopter, dia bisa membunuh orang.
Dan ketika Dias melakukan semua ini, dia tampak begitu tenang, seolah tidak ada yang bisa menggoyahkan pikirannya.
Helikopter berhenti di atas gedung Hartono. Ada GPS yang dipasang di helikopter. Hartono tahu bahwa Dias kembali dan menunggu di atap gedung dengan Kirana lebih awal.
Setelah turun dari helikopter, Kirana dan Hartono sama-sama menyapa Dias. Melihat ada wanita lain di sebelah Dias, mereka sedikit terkejut, namun tidak banyak bertanya. Mereka hanya menyapa Dias dan berinisiatif untuk menanyakannya lain kali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com