"Dias, bagaimana kabarmu setelah bertahun-tahun tidak terlihat?"
Begitu dia mengatakan ini, Yusuf menyesalinya.
Seluruh keluarga besar di Jakarta, yang tidak tahu bagaimana Dias seorang cucu dari putra tertua, telah terpinggirkan oleh keluarga Sastrowardoyo karena kematian orang tuanya dan tanpa perawatan kakeknya.
Selain itu, keluarga Sastrowardoyo baru-baru ini mengumumkan berita seperti itu, yang membuat situasi Dias semakin buruk.
Menanyai Dias tentang bagaimana keadaannya saat ini sama saja dengan menaburkan garam pada lukanya.
Yusuf hendak mengganti topik pembicaraan, tetapi Dias tersenyum dan berkata, "Terima kasih Paman Yusuf atas perhatianmu. Saya baik-baik saja sekarang."
Apakah kamu baik-baik saja? !
Yusuf tertegun. Dia tersenyum pahit, dan berkata, "Memang lebih baik bagimu untuk tidak berpartisipasi dalam pertarungan keluarga. Oke, kami tidak banyak bicara, kamu masuk dengan Dahlia, kakek sudah menunggu kalian berdua."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com