Vali Lucifer, dia adalah keturunan Lucifer yang bergabung dengan kelompok Khaos Bridge untuk membalaskan dendam kepada kakeknya. Dia juga merupakan seorang Kaisar Naga Putih, Vanishing Dragon yang merupakan rival dari Kaisar Naga Merah Boosted Gear yang di pegang Issei.
Dia saat ini sedang dalam perjalanan untuk menjemput Ophis yang merupakan pemimpin utama Khaos Bridge untuk kembali setelah mengunjungi dunia manusia tapi dia tidak menyangka ketika melihat Ophis sedang berbicara dengan saudara rivalnya, Issei, dan adik perempuan dari salah satu anggotanya.
Dia juga merasakan bahwa Alex sangat kuat dan ingin mencoba bertarung dengannya. "Menarik."
Dia kemudian melihat Alex ingin pergi tapi dia mengentikanya. "Jangan terburu buru, kenapa tidak tinggal sebentar?"
Alex berbalik melihat Vali dan berkata, "Hooooo? Apa yang diinginkan Kaisar Naga Putih kepadaku?"
Koneko mulai bersiap untuk bertarung ketika melihat Vali tapi dia dihentikan oleh Alex.
Ophis disisi lain tidak mengatakan apa apa.
"Kau sangat kuat." Kata Vali.
Alex menggaruk kepalanya, "Benarkah? Ophis tadi juga memujiku begitu." Dia kemudian memandang Vali, "Jadi, apa yang kau inginkan denganku?" Dia memasang wajah serius ketika mengatakan ini.
"Bagaimana kalau kita berduel sebentar?" Kata Vali.
"Duel?" Alex mengangkat alisnya ketika mendengar ini, "Kenapa aku harus menerima tantanganmu? Aku tidak ada untungnya kan?"
Vali tidak menjawabnya tapi mulai mengeluarkan sihir area anti teleportasi.
Alex merasa lucu ketika melihat sihir ini. Dia kemudian mengangkat kaki kanannya dan mengetuknya ke tanah dengen lembut.
*Weng....*
Sihir Vali lenyap tanpa jejak sedikitpun.
Ketika melihat ini Vali tidak kecewa atau apapun, tapi dia semakin merasa tertarik dan ingin secepatnya bertarung dengan Alex. "Menarik, aku semakin ingin berduel denganmu. Oh ya, bagaimana kalau kita taruhan?"
"Taruhan?" Alex tertarik dengan saran Vali.
Vali mengangguk, "Ya, bagaimana jika kita berduel, ketika aku menang aku ingin kau akan bergabung dengan kelompokku, dan ketika kau menang kau bisa meminta apapun yang kau mau asal aku bisa memenuhinya."
Alex menyeringai, "Kalau begitu, kalau aku menang aku akan meminjam pemimpinmu sebentar." Kata Alex sambil menepuk kepala Ophis.
Ophis bingung kenapa Alex meminjamnya, tapi dia tidak keberatan karena dia ingin makan coklat lagi darinya.
Koneko bertanya tanya apakah Nii-san nya akan menjadi lolicon, dia melihat tubuhnya dan menghela nafas lega karena memiliki tubuh Loli.
Alex akan batuk darah ketika mendengar pikiran Koneko. Dia ingin meminjam Ophis karena ingin memiliki berteman dengannya dan juga, dia mendapatkan pesan dari Sistemnya.
======
*DING!* [Anda memicu Quest sampingan!]
[Quest : Kalahkan Vali dan menangkan pertempuran!]
[Hadiah : Bloodline Malaikat]
======
Dia tidak butuh Bloodline Malaikat, tetapi dia tetap akan menerimanya. Mungkin itu akan berguna di masa depan.
Vali terkejut ketika mendengar kata Alex, tapi dia tetap menerimanya, karena walaupun Ophis di pinjam olehnya, Alex tidak bisa melakukan kepadanya karena Ophis lebih kuat dari Alex. "Boleh, tapi kau harus bertanya apakah Ophis ingin ikut denganmu atau tidak."
Vali tidak tau bahwa Alex menekan kekuatanya. Jika Alex melepaskan tekanan kekuatanya mungkin kekuatan kasarnya bisa sebanding dengan Ophis.
Alex tersenyum, dia kemudian menoleh ke Ophis, "Apakah kau mau ikut denganku, Ophis? Nanti akan kuberikan coklat lagi." Dia merasa menjadi paman yang benar benar buruk sekarang.
Ophis mengangguk dan mengulurkan tangannya meminta coklat.
Alex tersenyum lembut dan memberi coklat lagi. Dia kemudian menoleh ke Vali, "Jadi, bagaimana?"
Vali mengedutkan bibirnya ketika melihat pemimpinnya di suap dengan mudah oleh Alex, tapi dia tetap mengangguk, "Oke, kalau begitu ayo kita bertarung!" Setelah mengatakan itu di punggungnya muncul sebuah sayap berwarna biru dan putih.
"BALANCE BREAKER!"
Setelah itu tubuhnya mulai tertutupi oleh armor warna putih dengan kristal berwarna biru di dadanya.
Alex menyeringai, dia masih belum puas setelah bertarung dengan Kiba. "Menarik. Jika kau menggunakan armormu juga, maka aku akan menggunakannya juga!" Dia kemudian mengeluarkan pedang incursionya dan menancapkanya ke tanah.
"INCURSIO!"
Setelah itu tiba tiba rantai panjang muncul di sekitar Alex dan sebuah armor menyatu di tubuhnya berwarna abu abu dengan jubah berwarna putih di belakangnya.
Ketika Alex memakainya dia merasa kekuatannya mulai meningkat drastis, dia merasa bahwa dia bisa menghancurkan setengah bumi dengan sekali pukul. Dia kemudian menekan kekuatanya karena dia tidak ingin membunuh Vali dalam duel ini.
Vali yang melihat ini terkejut karena memiliki Sacred Gear- Tidak, dia merasa itu bukan Sacred Gear, 'Albion, apa itu?' Dia bertanya menggunakan telepati kepada Albion yang merupakan jiwa naga yang tersegel di Sacred Gearnya.
Albion menjawab setelah beberapa detik, 'Aku tidak tahu apa itu dengan pasti, tapi itu pasti senjata yang mirip dengan sacred gear tapi itu bukan sacred gear. Aku juga merasakan kesadaran naga didalam senjata itu.'
Vali menyeringai di dalam armornya ketika mendengar kata Albion, dia menjadi lebih tertarik dengannya.
"Kalau begitu. Ayo kita mulai!" Kata Alex. Dia kemudian mengepalkan tangannya dan menerjang keatas sambil mengarahkan tinjunya ke Vali.
Vali menyeringai dan mengepalkan tinjunya juga kearah Alex.
*BAM!!*
Tinju mereka bertabrakan di langit menghempaskan awan yang ada disekitarnya. Vali merasakan pukulan Alex sangat kuat.
[Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide]
"Energi ini.." Vali sudah membaginya beberapa kali tapi dia masih merasakan kekuatan yang besar darinya. Dia kemudian mulai memukul Alex lagi dengan lebih kuat.
Alex tidak menghindar dan menerima pukulannya karena ingin menguji seberapa tangguh armornya.
*BAM!*
Perut Alex terpukul keras yang membuat armornya sedikit retak tapi tubuhnya tidak merasakan apapun karena tubuhnya lebih keras dari pada armornya. Dia menyeringai dan menggunakan lututnya untuk menendang Vali.
"Guagh!" Vali terpental kebelakang dan hampir batuk darah.
Alex tidak menunggu Vali untuk bersiap, dia mengangkat kakinya dan langsung menendang tubuhnya kebawah.
*BOOM!!*
Vali terjatuh ke tanah yang membuat kawah besar di bawahnya.
[Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide]
"K-Kuat ... Tapi itu belum cukup untuk mengalahkanku." Vali kemudian berdiri membentangkan sayapnya dan menerjang keatas sambil mengarahkan pukulanya ke Alex.
Alex mengepalkan tinjunya dan membalas pukulan Vali.
*BAM!* *BAM!* *BAM!*
Mereka terus bertukar pukulan dan mengabaikan sekitarnya. Taman ini mungkin akan hancur jika Koneko tidak menempatkan penghalang.
"Hahahaha!! Pukul aku lebih keras!!" Vali tertawa bahagia karena sudah sejak lama dia menemukan lawan yang kuat.
Alex merasa aneh dengan kata kata Vali. Dia bertanya tanya apakah dia masokis. Dia menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk menerima permintaanya untuk memukulnya lebih keras.
*BAM!*
Vali menerima pukulannya dan merasakan ini lebih kuat dari yang tadi, dia kemudian membaginya dan menggunakanya.
[Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide] [Divide]
Vali merasakan kekuatan yang dia ambil terlalu besar untuk di tampung. Dia menggenggam erat tinjunya kemudian memukul tubuh Alex dan melepaskan semua kekuatannya.
*BAM!*
Tubuh Alex terpental jauh kebelakang dan jatuh kebawah ketika terkena pukulan itu.
*Crack...*
'Sial!' Alex mendengar suara retak dari armornya. Dia baru saja mendapat Teigu ini kemarin tapi sudah rusak duluan.
Dia kemudian bangkit tapi armornya belum hancur, 'Hmmm? Ini...' Dia kemudian merasakan armornya bersinar dan merasa kekuatanya meningkat perlahan. 'Evolusi!!'
Armor Alex bersinar lebih terang kemudian di belakangnya ada sebuah Naga berwarna abu abu dengan mata merah besar muncul.
Naga itu kemudian memakan tubuh Alex dan mulai menyatu dengannya membentuk sebuah Armor berwarna abu abu dengan 2 Sayap membentang di belakangnya.
Alex merasakan kekuatanya lebih besar, dia tadi bisa menghancurkan setengah bumi dengan sekali pukulan tapi sekarang dia bisa menghancurkan seluruh bumi dengan sekali pukulan. Dia kemudian menekan kekuatanya jauh lebih sedikit lagi karena dia tidak ingin membunuh Vali.
Alex mendongak keatas, "Maaf menunggu lama... Vali!"
Vali menyeringai bahagia di dalam armornya ketika melihat lawannya lebih kuat.
"Ayo!!!"