webnovel

BAB 38. AKU HARUS JUJUR

( PESTA PERNIKAHAN)

Sabtu sore setelah aku pulang kerja dari toko roti. Sehabis mengantarkan Bundaku pulang ke rumah. Gatot datang ke rumahku untuk mengajak aku pergi untuk menikmati malam mingguan berdua. Dan akhirnya kamipun pergi ke pantai Ancol, Jakarta Utara.

"Ada yang ingin aku bicarakan sama kamu sayang!!' Ujarku sambil duduk dan menikmati pop mie yang panas dan es kelapa muda.

" Silahkan bicara aja. Aku siap jadi pendengar yang baik untuk kamu" ujar Gatot sambil tersenyum.

" Seminggu yang lalu. Ayahku datang membawa teman kerjanya dan keluarganya. Dan aku berkenalan dengan keluarga dari teman ayahku. Yang ternyata itu adalah keluarga dari Claude" Ujarku bercerita.

" Hah?! Kok bisa Claude datang bersama dengan orangtuanya?! Mereka silahturahmi?!" ujar Gatot berbicara santai.

" Iya Claude dan keluarga nya maen ke rumah aku. Dan ternyata ayahku dan ayahnya Claude bersahabat sejak lama di bangku SMA. " ujar ku menjelaskan.

" Wah bagus dong. Dan gak nyangka Ayahmu dan ayahnya Claude bersahabat" ujar Gatot masih cuek.

" Dan permasalahannya adalah karena dahulu ayahku dan ayahnya pernah naik gunung bersama dan ayahku hampir masuk ke jurang tapi Alhamdulillah di selamatkan oleh ayahnya Claude. Jadi ayahku membuat perjanjian bodoh dengan ayahnya Claude. Dan perjanjian itu adalah kalo mereka akan menjodohkan anak-anak mereka. Dan membuat aku sedih aku dan Claude jadi korban perjanjian mereka untuk di jodohkan" Ujarku bersedih.

" Hah?! Kok bisa kamu dan Claude akan di jodohkan. Terus tanggapan kamu dan Claude bagaimana?!" ujar Gatot terkejut.

" Aku protes dan menolak perjodohan tersebut sama ayah dan keluarga Claude" Ujarku.

" Wah bagus dong. Jadi perjodohan itu di batalkan" ujar Gatot.

" Tapi tak sesuai dengan keinginan kita. Claude malah menerima perjodohan ini. Dan aku bingung harus bagaimana lagi agar Membuat ayahku membatalkan perjanjian perjodohan dengan keluarga Claude?!! Apa kita nikah lari aja. Biar orangtua kita merestui?!" Ujarku menyarankan.

" Jangan. Aku tak mau bawa kamu lari rumah dan kita menikah. Aku maunya ayah kamu memberikan tanganmu dari tangan ayahmu. Aku mau kita harus dapat restu dahulu dari orang tua kita" ujar Gatot.

" Itu adalah hal yang paling mustahil buat ayahku. Secara ayahku tipe orang yang selalu memegang komitmen pada apa yang dia ucapkan" Ujarku menangis.

" Iya aku tahu itu. Ayahmu selalu menepati janji. Dan kamu jangan menangis. Aku akan mencari solusi dari permasalahan ini. Jadi kamu tak perlu khawatir ya" ujar Gatot sambil memeluk aku.

" Aku takut. Ayah akan memaksa aku untuk menikah dengan Claude. Sedangkan kamu tahu aku hanya mencintai kamu. Dan hal ini sudah aku jelaskan juga dengan ayahku dan Claude. Tapi mereka menolak untuk memahami perasaan kita" Ujarku makin menangis'.

" Aku tak akan membiarkan kamu menikah dengan orang lain. Karena kamu hanya milik aku"ujar Gatot menenangkan hatiku.

" Aku juga tak mau menikah dengan Claude. Yang aku mau menikah dengan kamu" Ujarku sambil mencium bibir nya Gatot.

" Aku tak akan membiarkan hal itu terjadi. Aku tak akan diam diri dengan masalah ini" ujar Gatot sambil mencium bibir aku kembali.

Dan setelah selesai bermalam mingguan dari pantai Ancol. Gatotpun mengantarkan aku pulang ke rumah. Dan sesampainya di rumah ternyata ayahku sudah menunggu kehadiran aku.

" Selamat malam ayah" ujar Gatot sambil mencium tangan ayahku.

" Iya selamat malam" ujar ayahku ketus.

" Ayo masuk Gatot sekalian ngopi bareng ayahku" Ujarku mempersilahkan Gatot untuk masuk ke rumah.

" Kamu habis darimana?! Ayah telpon tapi gak di angkat" ujar ayahku kesal.

" Aku habis jalan sama Gatot,ayah" Ujarku takut.

" Maaf kalo aku tadi mengajak Nana pergi tak berpamitan sama ayah" ujar Gatot merasa bersalah.

" Tadi Claude kesini mau mengajak kamu makan malam. Tapi ternyata kamu sama Gatot. Ayah kecewa sama kamu" ujar ayahku kesal.

" Ayah dengar kan aku dulu. Aku menolak perjodohan dengan Claude. Karena aku mencintai Gatot" Ujarku berkata jujur.

" Cinta?! Gak salah?! Aku sadar gak sih kalo kita pernah di hina oleh ibunya Gatot karena mereka pikir kita tak sebanding dengan mereka. Dan level status sosial kita berbeda dengan keluarga Gatot. Harusnya kamu pikirkan di otak. Bukan malah egois dengan perasaan kamu. Dan kamu rela di hina demi Gatot" ujar ayahku marah.

" Ayah tahu darimana hal tersebut. Pasti bunda yang cerita ya" Ujarku kesal.

" Iya bunda ceritakan semua hal yang terjadi di toko roti. Bagaimana bundanya Gatot memperlakukan kamu dengan kasar sampai melempar uang ke wajah kamu. Itu sudah membuktikan bahwa kamu tak di restui oleh bundanya Gatot. Ayah dan bundamu juga tak merestui hubungan kalian" ujar ayahku kesal.

" Kok ayah jadi jahat begini sih sama aku dan Gatot. Kan Gatot enggak salah. Dia membela aku di depan bundanya. Dia sayang dan cinta aku. Begitu juga aku pun sebaliknya" Ujarku sambil menangis.

" Tapi buat ayah yang pantas mendampingi kamu hanya Claude bukan Gatot. Karena sudah terlihat jelas perbedaan nya kalo Claude bisa membuat kamu bahagia daripada Gatot. Claude menjadi pengusaha muda yang sukses. Sedangkan Gatot hanya guru. Terlihat jauh banget perbedaan nya" ujar ayahku menyindir.

" Tapi meski begitu om. Aku bisa jauh lebih bahagiakan Nana daripada Claude. Sayang yang lebih memahaminya daripada Claude. Meskipun aku hanya seorang guru tapi aku bisa membahagiakan Nana,om" ujar Gatot sambil berlutut di hadapan ayahku.

" Sudah larut malam. Nana kamu masuk ke kamar. Dan kamu Gatot pergi dari rumah ini" ujar ayahku marah.

" Iya om. Aku akan pergi dari sini. Aku bakalan buktiin ke om bahwa hanya akulah lelaki terbaik untuk Nana. Dan aku yakin suatu saat om yang akan memberikan tangannya Nana kepadaku" ujar Gatot sambil pergi meninggalkan rumah aku.

Aku dan Ayahku langsung masuk ke dalam rumah. Aku berlari sambil menangis menuju kamar tidur ku. Esok harinya aku ngambek dan mengunci kamar tidur ku. Dan selama dua hari tak keluar kamar juga tak makan maupun minum. Aku melakukan ini sebagai protes aku yang menolak untuk di jodohkan dengan Claude.

" Ayah, bagaimana ini sudah dua hari Nana tak kunjung keluar kamarnya. Dan Nana juga sudah dua hari tak makan ataupun minum" ujar bundaku cemas.

" Ah biarin aja. Palingan juga Nana berpura-pura mengunci pintu kamar nya agar kita membatalkan perjodohan dengan Claude" ujar ayahku sambil menikmati makanan nya.

" Kalo dia berpura-pura tak mungkin sampai dua hari mengunci diri di kamarnya" ujar bundaku ketakutan.

" Udah ya. Ayah mau berangkat kerja. Ayah males ngurusin anak yang gak mau nurut sama ayah" ujar ayahku yang bergegas berangkat kerja.

" Iya hati-hati di jalan ya,ayah" ujar bundaku sambil melambaikan tangan kepada ayahku.

Karena bundaku panik juga takut terjadi hal buruk denganku. Akhirnya bundaku menelpon Gatot dan memintanya ke rumah karena sudah dua hari aku tak kunjung keluar dari kamar. Dan sesampainya Gatot di rumahku. Gatot langsung bergegas berlari menuju kamar tidur aku. Dan mendobrak pintu kamar aku. Dan saat di dalam kamar Gatot melihat aku sudah pingsan. Lalu Gatot dan bundaku membawa aku ke rumah sakit untuk melakukan pertolongan pada kondisi tubuhku yang terbujur kaku tak berdaya.

Next chapter