Freya tersenyum getir. Dia sedang menatap pantulannya di cermin. Seperti biasa luka itu tertutup, tetapi sepertinya setelah ini dia tidak perlu lagi untuk menutupi di depan sang Papa. Freya tidak akan pernah lagi membohongi Papa 'nya, dia harus berkata jujur dan bisa untuk mengikhlaskan semuanya. Bagaimana 'pun juga mungkin Mama 'nya di atas sana juga tidak akan terima dengan perilaku Freya yang sangat begajulan.
Papa 'nya akan tahu di waktu yang tepat. Mungkin waktunya itu sekarang, di saat dia belum lulus dan belum bisa untuk menjadikan kebanggaan sang Papa. Gibran pasti akan sangat begitu kecewa padanya karena hal ini. Selama dua tahun lebih tiga bulan Freya tidak benar – benar berada di halaman sekolah, karena selalu melakukan hal yang sekarang sedang di perbincangkan. Mungkin saatnya Freya membongkar identitas dia yang sebenarnya pada sang Papa. Freya juga tidak ingin berlama – lama lagi berbohong.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com