Akan tetapi Koai Atong hanya tertawa saja dan begitu kedua orang menyerang, dia telah memegang anak panahnya yang berujung kehijauan. Entah dari mana dia mengeluarkan senjatanya ini.
Terdengarlah suara yang keras. Dua orang tosu itu mengeluarkan seruan tertahan karena joan-pian mereka yang diserangkan tadi telah bertemu dengan anak panah dan membuat tangan mereka tergetar. Namun karena mereka percaya akan kepandaian sendiri, apa lagi karena mereka maju berdua, dua orang tosu ini tidak gentar dan segera mengurung, menghujankan sambaran joan-pian ke arah tubuh Koai Atong.
Orang aneh ini menggerakkan anak panahnya sambil tertawa-tawa dan kadang-kadang ia menggerakkan tubuhnya yang basah dan mengirim titik-titik air yang menyambar ke arah kedua orang lawannya. Kwa Hong bertepuk tangan memberi hati kepada temannya.
"Hayo, Koai Atong. Gasak mereka. Sikat saja!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com