webnovel

Konser Izayoi Miku (2)

Di panggung yang lusuh, Miku merasa dia dipukul habis-habisan!

Jumlah orang yang datang terlalu kecil. Hanya ada sepuluh orang di seluruh konser!

Dalam sekejap, dia memiliki keinginan untuk menangis....

Bahkan sebagian besar dari sepuluh orang itu yang datang ke sini, sebenarnya hanya untuk melihat leluconnya.

Mereka mencuri pandang main-main padanya dari kursi termurah!

– Mengapa ini terjadi, Aku jelas tidak melakukan kesalahan!....

Merasa dirugikan, dia ingin melarikan diri dan menangis, tetapi pemandangan dari penonton terlalu menusuk. Itu terasa seperti pemandangan yang hampir membawanya ke jurang yang membuatnya gemetar dan tidak dapat berbicara.

Namun, ketika Miku hampir menyerah, dia tiba-tiba menyadari dua orang yang seharusnya bisa dia lihat pada pandangan pertama di kursi yang harganya mahal.

Anak laki-laki dengan rambut emas dan gadis dengan rambut panjang kastanye duduk di baris pertama kursi yang paling dekat dengannya dari panggung.

Tidak seperti orang lain, tidak peduli apa jenis mata orang-orang yang lain, keduanya terlihat seperti benar-benar menantikannya!

– Mungkinkah dia benar-benar datang ?!

Miku gemetar ketika dia ingat pesan itu.

Pesan dari orang yang menghiburnya benar-benar datang untuk melihat konsernya? 

Apakah salah satu dari dua orang depannya?

– Begitu...kalau begitu, aku, hanya bisa bernyanyi! Bahkan jika itu untuk satu-satunya penggemarku...

Musik pendahuluan sudah terdengar, dan dia buru-buru mulai menyesuaikan kondisinya dan mendekati mikrofon perak.

Gadis itu membuka mulutnya untuk mulai bernyanyi.

Namun----

"...!!!"

Tidak ada suara yang keluar, dan tenggorokan Miku tidak mengeluarkan suara!

Dia tertegun sejenak, dan kemudian mulai mencoba lagi dengan gelisah.

"...!!!"

Pada akhirnya, tidak ada perubahan, dan suara yang seharusnya membuat cinta banyak orang tidak terdengar.

Miku kehilangan suaranya...

....Dia, kehilangan bakatnya!

"Ugh...jadi ini yang aku lupakan? Sial, karena terlalu banyak hal yang kuurus tahun ini, aku bahkan lupa plot dari novel yang aku plagiat di Dunia ini ?!"

Ekspresi Yuuki di bawah panggung menjadi jelek, dan dia tiba-tiba teringat bahwa dalam plot asli Date a Live, Izayoi Miku akan kehilangan suaranya karena tekanan yang berlebihan pada saat dia dihancurkan oleh skandal itu.

....Tapi apa daya, dia sudah terlambat!

Jika dia ingat lebih dulu, maka Miku bisa masuk ke Med-Bay dan menyelesaikan kondisinya sebelum bisa bernyanyi lagi.

Sayangnya tidak ada obat untuk "masa lalu" ini...

Di atas panggung, Miku sepertinya juga menyadari tatapan jelek Yuuki, dan dia langsung salah paham!

Gadis itu mundur beberapa langkah dengan panik.

Bahkan iringan lagu tidak bisa lagi dia sambungkan dalam otaknya. Dia tidak tahan untuk meletakkan tangannya di tenggorokannya, dan ..

Air mata besar jatuh dari mata peraknya yang indah!

Itu....memang kejam.

Satu-satunya hal yang dia miliki telah diambil disaat yang terburuk.

Ini sangat tidak masuk akal, ini adalah barangnya yang paling berharga!

Miku merasa dia pada saat ini....sudah selesai!

Sekarang bagaimana orang bisa memahaminya?

Miku jatuh di atas panggung seperti seorang putri yang kehilangan segalanya dalam sebuah tragedi.

Sekarang dia menjadi tidak berharga, dan penonton yang melihat dirinya yang seperti ini sekarang tertawa sangat bahagia disana.

Orang-orang yang berbicara menunjukkan senyum yang menakutkan, mereka pasti menertawakan dirinya sekarang, kan?

Miku mengangkat kepalanya dengan sedih, hatinya seperti dicengkeram erat oleh tangan besar, karena kata-kata "kekecewaan" terpancar di mata anak laki-laki itu.

Bahkan ketika semua orang mengkhianatinya, dia masih mau membela dirinya sendiri.

Dia menantikan nyanyiannya, percaya padanya, dan secara khusus datang ke konsernya, tapi...

Dia tidak bisa memenuhi harapannya....

Miku sebenarnya ingin berkata, "Maaf, aku gagal memenuhi harapanmu."

Tapi itu tidak bisa keluar.

Akhirnya, setelah melihat Yuuki secara mendalam, gadis itu akhirnya menangis dan lari dari panggung.

".....Anjing busuk."

"Yuuki...kun?"

Di tempat duduk, Asuna menatap gugup pada anak laki-laki di sampingnya.

Alasannya sangat sederhana, karena Yuuki sekarang memiliki mata berwarna oranye cerah dengan pola indah yang membuat Asuna sedikit gelisah.

Dalam hati Asuna juga menyesal: "Ugh! Aku tahu Yuuki-kun sangat menantikan konser hari ini. Dia pasti kecewa sekarang. Etto...aku harus mengatakan sesuatu..."

"Kalau begitu, lain kali, ayo kita pergi ke konser yang Yuuki-kun ingin lihat... lain kali? Bagaimana? Contohnya, konser dari Yuzuriha Inori?" kata Asuna cepat.

"...…Ehhh...Lupakan saja." Yuuki mendesah lalu mengangguk.

– Lupakan saja, ada Med-Bay untuk menyembuhkannya. Hanya saja kerusakan mentalnya....

Yuuki payah dalam hal terakhir. Ditambah, dia tidak punya waktu tambahan untuk membantu Miku sekarang.

Dan yang lebih penting lagi...

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Na...Asuna, jam berapa sekarang?"

"Eh? Jam setengah tiga sore. Ada apa?"

"Oh, kalau begitu... ayo cari tempat makan es krim dulu." Asuna setuju dan mengangguk.

Meskipun dia khawatir tentang berat badannya, lebih baik dia tidak menolak permintaan remaja di sampingnya sekarang.

Keduanya berjalan keluar dari area itu, tetapi ketika mereka melewati barisan kursi terakhir, para penggemar kulit hitam yang datang untuk menonton lelucon Miku sedang tertawa.

Alhasil...

Bam! Bam!

"Yuuki-kun ?!"

"Tidak apa-apa, tendang saja beberapa sampah. Ada masalah?" tanya Yuuki sambil memiringkan kepalanya dengan mata terbuka lebar.

Asuna menggelengkan kepalanya. Lalu Yuuki mengangguk, "Kalau begitu, ayo pergi."

"..."

Mata gadis itu berkedut saat dia melihat ke arah kursi yang hancur yang telah ditendang remaja tadi, dan fans kulit hitam yang masih tertawa barusan....jika tidak parah, palingan hanya....retak di beberapa tulang punggung.

Paling buruk...mungkin cacat permanen!

Dan sekarang, ketika keduanya keluar dari area konser, Asuna dengan takut menggenggam erat tangan Yuuki.

"Asuna."

"Hya! Eh, Hai! A-Ada apa, Yuuki-kun?"

Yuuki tersenyum ketika mengelus lembut tangan Asuna yang tergabung dengan genggaman tangannya.

Dia kemudian melihat ke langit, dan bertanya: "Apakah kau ingin melanjutkan kencan ini?"

"Eh? Bukankah...sudah jelas?"

"Hehe, begitu. Kalau begitu...."

"Kyaa!"

Asuna berteriak terkejut ketika Yuuki tiba-tiba mengangkatnya kedalam pelukan putri sekali lagi, dan saat berikutnya dia melihat sepasang sayap biru indah metalik yang terbuka di punggung Yuuki.

Orang-orang di jalanan juga diam dan memvideokan hal ini dengan cepat!

"Nah, kalau begitu Asuna, aku akan membawamu ke tempat yang tidak bisa orang biasa capai ketika kencan!"

Setelah Yuuki bicara, perlahan tubuhnya terangkat, dan saat berikutnya...

Boooooooom!

Ledakan supersonic terdengar dan menghancurkan apapun disekitarnya tadi di jalanan, sementara dia dengan Asuna di pelukannya sudah melaju terbang vertical dengan cepat!

Itu melaju sangat cepat dan bahkan sudah melebihi kecepatan 10 mach dan terus berakselerasi!

Asuna anehnya tidak merasakan tekanan udara sedikitpun, itu karena Yuuki "membuang" tekanan udara.

Dan akhirnya hanya kurang dari 10 detik, Asuna terkejut ketika dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya ketika melihat bola besar biru indah yang terlihat dibawah sana.

Dia memeluk Yuuki lebih erat, dan dia dengan bibir gemetar ketakutan berbisik:

Asuna: "Kencan....di luar, angkasa ???!!!!"

Next chapter