webnovel

Daniel #5

Pertemanan Nadia dengan teman-teman barunya dapat dibilang begitu normal. Sikap Nadia yang dingin dapat diterima oleh mereka, Henry menerima sikap Nadia yang santai namun dapat diajak bekerja sama, Amelia dan Grace menyukai Nadia yang dapat dijadikan teman untuk berbicara masalah fashion terbaru yang sedang menjadi tren, dan Steven yang selalu memperhatikan gadis itu apapun yang terjadi tidak memprotes bagaimanapun sikap Nadia.

Janji mereka untuk menyelesaikan tugas mereka hari senin depan membuat mereka dapat melakukan hal lain selama seminggu ini. Tapi mereka tetap sering makan bersama di kantin sambil membicarakan dan menertawakan hal-hal lucu yang dapat membuat Alex risih setiap kali ikut berkumpul bersama mereka.

Dan hari ini membuat mereka semakin bersemangat saat pak Lukas mengajar kelas olahraga di lapangan outdoor bukan indoor seperti biasanya. Saat kelas Nadia memasuki lapangan, sudah ada para pemuda dari kelas IPS yang sedang bertanding sepak bola di lapangan seberang.

"Sebelum hujan turun dan kita nggak bisa main lagi di lapangan luar, sekarang kalian saya kasi kesempatan main basket di sini." Kata pak Lukas dan membiarkan siswa-siswinya mulai membagi tim dan mulai bermain.

Mereka benar- benar menikmati momen itu. Bermain di luar, teriknya matahari terhalang naungan awan, angin bertiup pelan, lapangan ramai dengan riuh teriakan. Gadis-gadis yang tidak menyukai permainan basket memilih berdiri di pinggir lapangan dan memberi semangat pada teman-teman mereka sedangkan para pemuda bersemangat untuk berkeringat di hari yang sejuk ini.

Amelia dan Grace yang ternyata anggota tim basket putri sekolah ikut bermain bersama Nadia yang tergabung dalam tim putri dibantu oleh beberapa pemuda di kelas mereka melawan Henry, Steven, dan pemuda lain yang tergabung dalam tim putra.

Gelak tawa memecah di udara bersama teriakan-teriakan bersemangat mereka. Suara teman-teman yang memberi semangat ikut meramaikan momen itu, hingga mau tidak mau, pemuda-pemuda dari kelas IPS ikut menyaksikan permainan basket dari lapangan seberang. Alex memperhatikan Nadia yang mulai berkeringat namun tetap berlari sambil mendrible bolanya lalu memberikan bola itu pada Amelia yang selanjutnya memasukan bola itu ke dalam ring tim lawan. Nadia melakukan tos dengan Amelia atas kerjasama mereka yang cukup baik diluar persoalan tentang tugas sekolah dan fashion terbaru.

Pemuda itu tersenyum melihat ekspresi Nadia yang begitu bersemangat. Pandangannya mengikuti Nadia dan Amelia yang kemudian bergabung bersama Grace, Henry, dan Steven. Mereka berlima melakukan tos untuk permainan yang seru itu, kemudian kembali berpisah untuk melanjutkan permainan setelah Amelia mencetak poin tadi.

Daniel menyaksikan pertandingan basket yang cukup seru. Pemuda itu bahkan semakin menikmati saat mengikuti pandangan Alex, sambil membandingkan pemandangan yang ia lihat dengan ekspresi Alex saat melihat Nadia. Dari cara Alex memandang, Daniel bisa merasakan bahwa pemuda itu tidak begitu menyukai hal yang ia lihat.

Daniel kembali memperhatikan dan menangkap senyuman serta tawa Nadia yang ikut meramaikan suasana. Pemuda itu tersenyum puas, melirik Alex sebentar lalu tertawa. Rasanya seakan baru saja memenangkan sebuah door prize saat ia dapat melihat momen langka seperti senyuman dan tawa Nadia yang lepas saat gadis itu tidak sedang bersama Alex.

Ia terus mengikuti pergerakan Nadia hingga ia dapat melihat dua orang gadis cantik yang melakukan tos dengan Nadia, kemudian seorang pemuda berambut coklat yang mendekati mereka diikuti pemuda yang pernah bertemu dengannya di kantin saat makan siang bersama Nadia. New friends? Daniel berbalik memandang Alex yang bersiap melakukan tendangan pinalti lalu tersenyum saat mendapati bahwa Alex bukan satu-satunya jalan untuk mendapatkan perhatian gadis itu.

Daniel mendekati Alex yang baru saja melakukan tendangan pinalti. "Cewek lo, punya temen baru ya?" bisik Daniel tiba-tiba.

Alex berbalik menatap Daniel bingung. "Cewek gue? Sapa?" tanya Alex sambil menatap tajam padanya.

"Sapa lagi kalo bukan si Tuan Putri yang lo jaga selama ini, Nadia. Lo kesel kan, karena dia punya temen-temen baru?" tanya Daniel menyelidik.

Alex menatapnya dingin. "Bukan urusan lo gue kesel ato nggak, tapi kalo lo macem-macem sama Nadia, gue hajar lo!" Katanya lalu pergi mengambil posisi dalam permainan.

Like it? You may want to add this book to your library!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Weird_Unicorncreators' thoughts
Next chapter