Pasrah dan tak mampu berbuat apa pun, sebelum rencana matang didapat. Pada akhirnya Luci tidak memberontak walau Evan menciumnya bertubi-tubi di pagi hari. Ini bukan pagi buta, yang mana aktivitas berciuman bisa sangat mengesalkan Luci jika dilakukan di saat yang tidak tepat. Tapi yeah, tetap saja ini membuat gadis itu tidak nyaman.
Terengah dengan mata menjelajah dengan liar, Luci tau dia seperti sudah menjadi pelacur dengan menyerahkan dirinya pada Evan tanpa melakukan perlawanan. Bukan aktivitas bercinta yang mereka lakukan, tapi tetap saja Luci merasa hina meski dengan hanya berciuman dengan CEO itu.
"Terimakasih," bisik Evan dengan suara tertahan, di pagi hari! Keningnya telah dia satukan pada kening Luci. Dia menghirup aroma gadis itu dalam-dalam, bertukar oksigen seolah ingin menyatukan dunia mereka tanpa ada satu ruang yang memisahkan. Evan ingin bercampur, kata-kata penuh makna ambigu. "Terimakasih karena tidak menghindariku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com