Hmmm… dengan telinganya yang tajam, Vivadhi Ranata pun mengetahui hal tersebut dan dengan jelas sang lelaki bisa membedakan yang mana suara erangan Faladhina Kiseki dan Myradhia Chikane yang mulai saling bersahut - sahutan seiring dengan irama permainan saling menggunting mereka, dan yang mana suara desahan basah Saladhina Olivia dan suara deheman nakal Nadhine Alisya yang tertahan sembari menyaksikan genjotan demi genjotan peraduan tubuh Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah.
Semua suara - suara tersebut dapat dengan mudah dibedakan oleh sang lelaki yang juga begitu menikmati simfoni merdu dari suara - suara nakal dan basah penuh hawa nafsu yang keluar dari bibir - bibir manis para kekasihnya tersebut.
Detik demi detik pun berlalu dan berganti menjadi menit, Vivadhi Ranata dengan penuh keperkasaan terus menggenjot misil iskandarnya yang sedari tadi sudah berkedut - kedut dengan penuh gairah siap untuk meledak kapan saja di dalam lubang cinta milik Nadhine Aisyah.
Hingga kemudian Nadhine Aisyah tiba - tiba melakukan sersuatu yang tidak diduga oleh sang lelaki.
Nadhine Aisyah seperti sedang melambaikan tangan dari balik punggung sang lelaki yang sedang dipeluk oleh sang gadis.
Sang gadis seolah - olah sedang mengundang para "saudari" yang sedang asyik menonton permainan cinta antara dirinya dengan sang lelaki untuk datang mendekat ke arah Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah.
"Teruskanlah, AAahhh... Ran.... Aaahh... aahhhh.... Ayo dong.... Terus…. AAakkkhhh..!!!!" Bisik Nadhine Aisyah dengan penuh kemesraan sambil sesekali diselingi oleh desahan nikmat penuh hasrat tak tertahankan yang keluar dari bibir manisnya yang terbuka dan langsung menghembus menghangatkan telinga sang lelaki sambil melambaikan tangannya yang tadi memeluk punggung Vivadhi Ranata ke arah para penonton mereka berdua.
"Aaahhh.... Aaa... Aaakkhhhh!!!! Kita kan sedang enak..., Akkkhhh.... kamu enak... Aakkhhh... aku juga enak…. Aahhh Aaahhh.... Mereka juga pasti... Aaakkhh... bakalan AAhhh!!!! Suka…. Aahhh...." Bisik Nadhine Aisyah melanjutkan perkataannya yang masih tersendat - sendat karena diselingi oleh desahan - desahan nikmat yang terus mengalir keluar dengan tanpa henti - hentinya dari mulutnya yang terbuka lebar menghembuskan Hembusan Hasrat penuh Gelora Gairah (Catatan Penulis: Anjiirrrr tanpa sadar aku mengetik nama dua judul Novelku sekaligus berkolabirasi dalam satu kalimat XD)
Oya, oya? Apa pula kah ini?
Bercinta dengan seorang lelaki, sambil dilihat oleh para wanitanya yang lain pula, dan lagi sepertinya gadis ini juga malah jadi tambah sange karena mengetahui persetubuhannya saat ini juga sedang ditonton oleh orang lain?
Bukan kah ini yang namanya Exibisionis kan?
Sepertinya baru tiga atau empat malam telah berlalu semenjak Nadhine Aisyah kehilangan keperawanannya, dan sekarang nampaknya gadis ini pun telah membangkitkan selera fetishnya yang tersembunyi!
Vivadhi Ranata masih sempat - sempat nya memikirkan hal sampai sejauh ini sambil tetap asyik menggenjot selangkangannya yang masih beradu dengan milik Nadhine Aisyah.
Kalau bagi Nadhine Aisyah tidak apa-apa, lalu Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane, Saladhina Olivia dan juga Nadhine Alisya pun justru turut menikmati pemandangan ini, maka ini adalah perkembangan yang bagus dalam hubungan antar wanita di dalam Harem Vivadhi Ranata.
Hm, dengan begini akan jauh lebih mudah lah untuk membangun hubungan yang harmonis di antara para kekasihnya kini, begitu lah yang dipikirkan oleh sang lelaki sambil terus mengayunkan pinggulnya dan menghantam - hantam kamar bayi Nadhine Aisyah dengan ujung misil iskandar miliknya yang sudah mulai megeluarkan cairan panas pertanda sebentar lagi akan segera meletus.
Dengan perlahan -lahan, para wanita yang sedang asyik menonton pertunjukan adu kelamin antara Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah pun bergerak semakin mendekat, seolah bagaikan semut yang tertarik akan aroma manisnya gula yag berceceran.
Nadhine Aisyah pun memandangi para wanita kekasih lelakinya yang datang kian mendekat ke arah mereka, sebelum dengan perlahan - lahan memalingkan paras cantik wajahnya hingga kembali berhadapan dengan wajah tampan sang lelaki yang sedang menindihi tubuh bugil nan indah sang gadis di atas matras.
Nadhine Aisyah kembali memeluk punggung sang lelaki sambil mengencangkan remasan - remasan otot - otot lubang cintanya yang berkedut - kedut dengan semakin kuat sejak sang gadis menjadi begitu terangsang saat dirinya mendapati bahwa tubuhnya yang sedang digenjot oleh sang lelaki menjadi sorotan tatapan - tatapan mata yang begitu panas penuh nafsu dari para wanita yang berbagi lelaki yang sama dengan sang gadis.
Nadhine Aisyah menatap mata Vviadhi Ranata secara langsung dengan begitu dalam, di bibir sang gadis yang bgitu manis menggoda tersebut pun tersungging sebuah senyuman yang begitu menggugah hasrat, di situasi yang begitu panas seperti ini, senyuman bibir sang gadis menjadi tampak begitu nakal di mata sang lelaki.
Sungguh begitu nikmat 'permainan' penuh hasrat nafsu yang saat ini sedang dimainkan oleh Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah.
Bagaimana tidak, sang lelaki mendapati bahwa Nadhine Aisyah menjadi semakin birahi saat sang gadis mendapati dirinya telah menjadi objek sorotan dari para wanita nya yang lain, termasuk dari saudari kembarnya sendiri.
Liang cinta Nadhine Aisyah yang semakin mengencang menjepit dan meremas - remas batang misil iskandar sang lelaki pun tak pelak membuat sang lelaki juga semakin birahi dibuatnya.
Semamkin tak mampu lagi bagi Vivadhi Ranata untuk menahan hasrat keinginannya untuk segera meledakkan segala muatan panas penuh gairah dari misil iskandar nya untuk memenuhi rahim Nadhine Aisyah.
Apalagi tampaknya Nadhine Aisyah pun juga sedari tadi telah mengalami orgasme ringan beberapa kali dimana tubuh bugil nan panas sang gadis bergetar hebat sementara selangkangannya mengucurkan cairan cinta khas milik seorang wanita dengan begitu deras hingga membanjiri matras dan selangkangan mereka berdua yang sedang beradu.
Ah, Dunia ini memang sungguh anehdan menyimpan beragam kejutan.
Di tempat yang tidak terduga seperti ini ternyata dapat tersimpan bakat - bakat cinta yang terpendam yang menanti untuk segera dikeluarkan dan dinikmati oleh lelaki yang mampu menggali, mengeksplorasi serta mengeksploitasi mereka seperti Vivadhi Ranata.
Vivadhi Ranata pun tak tahu harus bergembira atau bersyukur sekarang ini.
Atau dua - duanya aja lah sekalian!
Vivadhi Ranata pun meneruskan permainan binal penuh gelora gairahnya dengan Nadhine Aisyah.
Gadis muda nan cantik itu sudah kembali sampai ke puncak hasrat syahwatnya.
Dan kali ini giliran Vivadhi Ranata yang juga sudah ikut berada di ujung tanduk.
Dengan penuh kebuasan sang lelaki pun semakin gencar mengayunkan pinggulnya dan dengan penuh keliaraan mengadu selangkangannya dengan selangkangan sang gadis.
Dengan begitu ganas, sang lelaki memacu pinggulnya dan menggali serta memompa misil iskandarnya yang dengan begitu cepat bergerak naik turun dan keluar masuk menggesek, menggasak dan menghantam seantero isi liang cinta Nadhine Aisyah yang sudah begitu basah dan panas berkedut - kedut dengan penuh kemesraan menerima setiap bagian dari senjata pusaka sang lelaki yang tertancap dengan begitu dalam hingga menghujam langsung ke dalam kamar pembuatan bayi milik sang gadis....