webnovel

Paket Two In One VI  

"Aaaakkkhhhh!!!! Aaakkkkhhhh!!!! Aaahhh!!!!!"

Desahan - desahan nakal dan erangan - erangan panas yang keluar dari bibir Nadhine Aisyah menjadi semakin menjadi - jadi tatkala tombak pusaka milik Vivadhi Ranata menjadi semakin liar dan menggila.

Tombak pusaka milik sang lelaki tersebut sedang mengamuk sejadi - jadinya di dalam tubuh sang gadis, mengacak - acak tempat terdalam di area paling pribadinya dan membuat Nadhine Aisyah kembali mengalami orgasme yang begitu luar biasa.

Nadhine Aisyah akhirnya secara refleks mengeluarkan erangan binal penuh nafsu yang memberitahukan seisi kamar sang lelaki tentang betapa luar biasanya sensasi nikmat yang sedang dirasakan oleh sang gadis tersebut.

Baik Nadhine Aisyah mau pun Vivadhi Ranata saat ini tidak sadar bahwa mereka berdua telah membuat tiga orang perempuan lainnya yang sedang melihat permainan cinta di antara Nadhine Aisyah dan Vivadhi Ranata di atas ranjang untuk turut mengalami orgasme ringan hanya dengan mendengar suara Nadhine Aisyah yang terdengar begitu menggoda membangkitkan hawa nafsu tersebut.

Vivadhi Ranata kemudian melepaskan kedua belah pantat Nadhine Aisyah dan kedua tangan sang lelaki kini meraih kedua tangan sang gadis yang kini sedang terbaring lunglai dengan posisi menungging, yang dengan penuh suka cita menerima setiap genjotan dan sodokan - sodokan dari sang lelaki.

Vivadhi Ranata kemudian meraih pergelangan tangan Nadhine Aisyah dan dengan perlahan - lahan menarik tangan sang gadis yang masih terkulai lunglai tersebut hingga tubuh indah sang gadis yang masih terbaring menungging di atas ranjang tersebut pun terangkat.

Vivadhi Ranata kini mengganti posisi tubuh mereka dan sang lelaki kini kembali lanjut menyetubuhi tubuh perawan Nadhine Aisyah dengan posisi seperti busur panah yang sedang ditarik.

Vivadhi Ranata terus menggenjot tubuh indah muda belia milik Nadhine Aisyah sembari menarik kedua tangan sang gadis dari belakang.

Hal ini membuat tubuh belia sang gadis melengkung penuh keindahan bagaikan sebuah jembatan busur dengan kedua tangan sang gadis yang pergelangan tangannya sedang dipegangi oleh Vivadhi Ranata menjadi titik tumpu mereka yang menahan tubuh lunglai Nadhine Aisyah agar tidak jatuh ke depan akibat sodokan - sodokan dari sang lelaki yang iramanya terus semakin meninggi dan mengeras.

"Aisyah.... Aku bakalan keluar sebentar lagi...." Kata Vivadhi Ranata kepada Nadhine Aisyah.

Nadhine Aisyah hanya memberi sang lelaki tatapan penuh nafsu pertanda iya sambil terus mendesah dan mengerang sementara kedua buah dadanya membal boing - boing kesana - kemari mengikuti gema irama sodokan di selangkangan sang gadis yang terus bertumbuk dengan milik sang lelaki.

"Huppp" Lalu dengan satu hentakan kuat, sang lelaki menghujamkan dengan kuat - kuat tombak pusakanya ke bagian paling dalam dari tempat paling pribadi milik Nadhine Aisyah.

Sang lelaki juga menyentakkan kedua tangannya yang sedang menahan pergelangan tangan Nadhine Aisyah dan membawa tubuh sang gadis tersentak naik hingga punggung mulus yang penuh dengan lekak - lekuk pesona keindahan milik Nadhine Aisyah menempel dengan dada bidang Vivadhi Ranata.

Lalu dengan secepat kilat, tangan kanan sang lelaki pun menyambar dagu sang gadis yang diangkatnya ke atas hingga menghadap ke wajah sang pria.

Vivadhi Ranata memberikan sebuah ciuman yang sangat dalam ke bibir Nadhine Aisyah.

Seisi rongga mulut sang gadis diteguk dengan begitu rakus oleh sang lelaki.

Nafas sang gadis yang begitu panas, air liur nya yang terasa begitu manis menggoda, hingga gema kenikmatan yang meronta - ronta ingin keluar dari tenggorokan Nadhine Aisyah....

Semuanya itu diteguk dan ditelan oleh sang lelaki dengan penuh kenikmatan.

Nadhine Aisyah yang membelalakkan matanya karena akhirnya sang gadis menerima ciuman bibir dari sang lelaki pun dengan penuh kepasrahan dan rasa suka rela membiarkan Vivadhi Ranata mereguk segala apa yang ada pada dirinya saat itu.

Hingga kemudian Nadhine Aisyah merasakan ada sensasi luar biasa yang dengan tiba - tiba saja meledak dan memenuhi seisi perut sang gadis.

Tombak pusaka milik Vivadhi Ranata telah meletus dan memuncratkan madu putihnya di bagian paling dalam di tubuh Nadhine Aisyah.

Cairan hangat nan kental berwarna putih yang dikeluarkan oleh organ vital milik sang lelaki tersebut pun dengan segera memenuhi seisi perut Nadhine Aisyah.

Nadhine Aisyah yang merasakan sensasi hangat dan kenikmatan luar biasa yang dengan tiba - tiba saja meledak memenuhi segenap relung jiwa dan raganya pun tak pelak mengalami orgasme terbesar yang pernah dialami oleh sang gadis.

Sebuah ledakan orgasme luar biasa yang mengalahkan sensasi - sensasi klimaks orgasme sebelumnya yang telah dirasakan oleh Nadhine Aisyah.

Nadhine Aisyah ingin berteriak dengan sekuat tenaga yang dimilikinya, namun apa daya, bibir sang gadis masih disegel oleh Vivadhi Ranata dan seisi mulutnya sedang direguk dengan penuh nafsu oleh sang lelaki.

Nadhine Aisyah hanya bisa megap - megap menggeliat dengan penuh nafsu di dalam pelukan Vivadhi Ranata.

Tubuh panas Nadhine Aisyah terbakar dalam api nafsu yang begitu dahsyat dan sekujur badannya gemetar berkedut - kedut, mengejang dan meronta - ronta dengan geliat penuh birahi.

Vivadhi Ranata menahan tubuh Nadhine Aisyah yang bergolak dengan penuh nafsu di dalam pelukannya sambil mengamalkan amalan Sutra Hati Royal untuk membantu sang gadis berkultivasi dengan menggunakan Energi Yin dan Yang yang telah bercampur sempurna dalam percumbuan mereka.

Boooommm!!!!!

Dan tak berapa lama kemudian, maka Nadhine Aisyah pun naik dan telah berhasil berevolusi ke Tahap Rookie Tingkat Satu.

Nadhine Aisyah yang sedang mengalami puncak kenikmatan seksual yang begitu luar biasa kembali tenggelam dalam sensasi epiphany yang dirasakan oleh sang gadis tatkala dirinya berevolusi ke tingkat yang lebih tinggi dan memulai jalan hidup yang baru sebagai seorang evolver.

Kesadaran Nadhine Aisyah perlahan semakin menghilang tatkala dirinya telah selesai menghadapi gelombang klimaks yang begitu luar biasa hasil percumbuan antara sang gadis dengan Vivadhi Ranata.

Tatkala Vivadhi Ranata mencabut tombak pusaka yang telah dia hujamkan dengan begitu dalam ke tubuh Nadhine Aisyah, sang gadis pun juga jatuh tenggelam ke dalam pelukan sang lelaki, terlelap dalam tidur, tak sadarkan diri setelah dirinya merasa begitu lelah setelah dihantam oleh gelombang demi gelombang kenikmatan yang begitu luar biasa mengguyur segenap jiwa dan raganya....

Next chapter