Hati Erza sudah panik sampai batasnya saat ini, dan seluruh tubuhnya berkeringat dingin, karena jika hal seperti itu benar-benar terjadi, dia tidak tahu bagaimana menanggungnya.
"Ada apa? Kau membuatku takut?"
Lina di telepon juga ketakutan dengan postur Erza, dia bahkan mengatakan bahwa Lina tidak tahu apa yang salah, dan tiba-tiba ingin menangis.
"Tidak, Lina. Aku bermimpi beberapa hari yang lalu. Aku bermimpi kamu akan melakukan tugas, dan kemudian ada bahaya. Aku mohon, jangan lakukan tugas itu, oke?"
Nada suara Erza bahkan lebih bersemangat, bahkan mengatakan bahwa Erza sekarang ingin segera kembali ke Jakarta.
"Baiklah kalau begitu"
"Yah, ingat, jangan pernah pergi."
Saat ini Erza juga cukup tenang.
" Ngomong-ngomong, bagaimana kamu berlatih? Kondisi di gurun tidak bagus, kan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com