"Kita lihat saja."
Yoseph pun melihat mata yang ada di sekitarnya dan menyadari jika dia sedang malu. Dia tidak bisa membiarkan dirinya ditertawakan di sini jadi setelah dia mengatakan kalimat ini, dia pun berbalik dan pergi.
"Sepertinya pilihanku memang benar."
Ucap Liona yang juga melihat Erza dengan sedikit takjub. Pemuda ini bahkan mungkin akan lebih baik dari apa yang bisa dibayangkan.
"Jangan bersikap seperti itu lagi nanti."
"Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan itu lagi lain kali. Aku mau pergi lebih dulu. Hari ini aku anggap sebagai hadiah."
"Hei, Liona ini benar-benar terasa cukup berbeda."
Melihat punggung Liona yang menjauh, Erza juga menghelakan nafasnya dengan tak berdaya.
"Kenapa kau tidak bisa diandalkan seperti ini? Apakah ini yang dianggap saudara?"
Ucap Hasan yang berjalan mundur dan melihat Erza. Benar-benar ada sesuatu di dalam hatinya yang ingin membunuh Erza padahal Erza tidak bersalah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com