Setelah kembali ke mobil, Erza juga mengusir Wina.
Setelah memasuki kota, Erza akhirnya menemukan sebuah apotek dan meminta Wina untuk membeli beberapa perlengkapan medis. Meskipun disana juga masih ada rumah sakit, Erza bahkan berpikir jika lebih baik untuknya untuk menangani ini sendiri demi keamanannya sendiri.
"Kak, aku sudah membawa semua barang yang aku beli." Sekitar sepuluh menit kemudian, Wina memegang sekantong peralatan medis. Setelah itu, Erza mengemudikan mobilnya.
"Kak, bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit saja?" Melihat Erza yang masih meredam jahitan dan jarumnya dengan alkohol, Wina merasakan rasa sakit dalam hatinya.
"Pergi ke rumah sakit itu akan merepotkan, aku bisa mengatasinya sendiri, ini tidak apa-apa." Erza pun tersenyum tipis.
"Kak, maafkan aku, itu semua karena Wina. Jadi, kau bisa terluka seperti ini." Air mata Wina pun kembali jatuh dan dia merasa sangat bersalah atas kejadian ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com