Hanya dengan membiarkan Nathan untuk membantunya mengeringkan rambut, jangan harap seluruh perintah dari pria jangkun itu lantas di turuti oleh Devan. Seperti contohnya, remaja mungil itu menolak dengan keras titah Nathan yang memaksanya untuk duduk di atas kursi roda dan membiarkannya di bantu keluar dari rumah sakit dengan cara seperti itu. Sangat berlebihan.
Devan memang tau jika Nathan ingin menunjukkan cinta yang dikatakannya untuk untuk di akui nyata. Namun harusnya bukan dengan jalan yang terlalu di lebihkan dan seperti terkesan ingin menggerakkan keseluruhan tingkah remaja itu, kan?
Rasa terbantu, memang masih di rasakan Devan jika pria itu ada di dekatnya, meski dengan embel-embel kata menyebalkan setelahnya.
Berjalan bersama melewati koridor, pandangan dari pengunjung rumah sakit pun tak ubahnya menjadikan mereka pusat perhatian. Nathan yang menarik pergelangan tangan Devan dengan paksa, mencengkramnya sedikit erat hanya untuk menghambat Devan lepas darinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com