BAB 67 Kelupaan Jemput Lusi Dan Mengantar Adikku Ke Sekolah

Walaupun keduanya sudah saling jatuh cinta, bukan berarti Firdaus berusaha merusak hubungan orang. Hah... terlalu paling benar di mata orang lain, sedangkan aku sebagai sahabatnya merasa enggak menghargai. Apa yang sudah memperjuangkan bersama? Setidaknya, dalam hatimu terdapat nuraninya.

Kalau begini terus, mungkin saja suatu saat kita sudah tak bersama lagi. Kalau pun baikan juga ya. Nanti bakal terulang kembali. Aku sudah berusaha bicara secara baik-baik heh..., dirimu nada bicara terlalu tinggi. Dan parahnya pernah menggunakan bahasa binatang. Karena baru pertama kali mendengar dia berkata seperti itu.

Biasanya, ia selalu mengatakan dengan bahasa halus. Heh,... malah sekarang berubah sangat dratis. Lebih baik kembali ke masa itu. Supaya tahu kalian tuh, menilai seseorang seperti apa. Walau hanya sebentar, tapi ia tetap berkarakter yang sama. Dan semua teman-teman merasa heran saja lihatnya. Namun, aku sempat berpikir kedua kalinya. Pada saat sedang bicara sama Lusi.