Choon-Hee bangun dari tidurnya, merenggangkan badanya sebentar lalu melihat ke samping. di sampingnya sudah ada beberapa lembar uang yang tergeletak, dengan tersenyum dirinya mengambil uang itu dan menghitung secara perlahan. Senyumnya semakin merekah saat di hitung, ternyata pria Amerika ini memberikan bonus 30%. Mungkin karena semalam Choon sudah bekerja dengan maksimal...
Choon-Hee mencari tas nya, saat di temukan. langsung memasukan semua uang ke dalam tas, Choon-Hee juga mulai mengikat rambutnya yang tergerai bebas menutupi kedua payudaranya. Choon turun dari ranjang tanpa sehelai benang-pun, membuka tirai jendela lebar lebar dan menikmati mentari pagi yang menenangkan.
Dirinya saat ini sedang ada di hotel bintang lima dengan 20 lantai, Choon-hee berada di lantai paling atas yang merupakan kamar VVIP. Semalam dirinya sangat beruntung, karena mendapatkan pelanggan yang merupakan pengusaha asal Amerika!
Dering ponsel membuat Choon-Hee mencari ponselnya, saat di temukan tergeletak di dekat celana dalamnya. Choon-Hee langsung mengangkat panggilan dan menunggu siapa yang menelpon dirinya saat ini.
"Hallo" sapa Choon-Hee.
"Hallo Nona Hee, Aku Albertus! aku adalah salah satu Manager di perusahaan Douglas. Aku mendapatkan nomor anda dari salah satu Manager Bar Horsesky. Aku menelpon dirimu bukan tanpa sebab, karena aku ingin kau hadir dalam pesta perusahaan dan menjadi bintang utama penari tiang. Apa kau setuju dengan tawaranku?" Tanya Albertus, Choon-Hee memegang kepalanya baik baik. Ucapan Albertus begitu cepat dan tanpa basa basi, tapi tunggu! apa tadi katanya? menjadi penari Tiang di perusahaan besar Douglas!!? Really!!! OMG!
"Tentu saja Tuan, Selama bayarannya Seimbang!" Choon-Hee mencoba untuk tidak berteriak histeris, tawaran yang menggiurkan tentu saja tidak akan pernah Choon Tolak begitu saja!.
"3 Kali lipat dari bayaranmu sebelumnya, jika kau setuju. akan ada mobil yang menjemputmu malam ini, Semua fasilitas sudah di persiapkan di ruang khusus untukmu". Ujar Albertus yang berbicara tanpa basa basi, karena bagi mereka orang orang kaya. waktu adalah uang, berbicara langsung pada intinya adalah kebiasaan mereka.
"Tentu saja aku bersedia! aku setuju Tuan Albertus! Aku akan berikan pelayanan maksimal". setelah Choon-Hee mengatakan itu, telepon itu langsung mati dan tak lama Choon mendapatkan SMS dari bank. Setelah di lihat nominalnya, Choon-Hee ingin menangis bahagia.
"OMG!!! aku akan berlibur selama beberapa hari dan memanjakan diriku dengan uang sebanyak ini! Huh... aku harus ke salon sekarang! membersihkan tubuh agar malam ini kulitku terlihat berkilau dan semua orang terpukau!". Choon-Hee mulai memakai bajunya kembali, hatinya benar benar sedang dalam mood yang baik.. sedikit perawatan sebelum bekerja itu adalah servis pertama untuk semua pelanggan Choon-Hee.
Apalagi ini adalah perusahaan besar Douglas! kalian bisa bayangkan siapa saja yang akan datang ke perusahaan itu? bahkan pria tampan incaran Choon-Hee juga pasti datang. tentu saja dia datang! dia adalah pewaris utama perusahaan Douglas! Edwards Salvador Douglas!!! namanya saja sudah membuat seluruh tubuh Choon-Hee panas dingin..
Membayangkan tubuh Edwards yang menyentuh titik titik sensitif di setiap jengkal kulit Choon-Hee, itu pasti akan sangat nikmat dan akan membuat diri Choon-Hee menggeliat maksimal.
Ah bodoh! Seharusnya Choon-Hee tidak membayangkan itu dulu, Dirinya sekarang hanya punya sedikit waktu untuk mempercantik diri.
Choon-Hee segera meninggalkan kamar hotel setelah berpakaian, dirinya melangkah dengan riang dan berharap Dewi Fortuna selalu berpihak padanya saat ini.
Di lain tempat...
di sebuah gedung pencakar langit, seorang laki laki memainkan tangannya di sebuah lubang terdalam seorang wanita. Ya di pagi yang cerah dan matahari menyinari sisi ruangan besar, Edwards sedang memuaskan hasrat seksual untuk istrinya sendiri. Semalam istrinya tidak pulang kerumah karena berpesta sampai pagi! Bukanya pulang kerumah, Violet malah ke perusahaan dan menemui suaminya. violet tau bahwa suaminya pasti tidak pulang karena violet juga tidak pulang kerumah.
"Ahhh... sayang...". Violet mendesis kencang karena permainan jari dari suaminya memang hebat, Setiap gesekan selalu menyentuh titik titik sensitif dan hak itu mampu membuat Violet bergelinjang nikmat. Getaran kencang di rasakan Violet saat klimaks membuat seluruh tubuhnya melebur dan membanjiri tangan besar Edwards.
"Kau hanya menyukai gesekan tanganku, tapi kau tidak pernah mau merasakan kegagahan diriku". Edwards mengambil tissue basah dan mulai mengelap tangannya sendiri lalu mengelap kembang cantik milik istrinya. Violet hanya diam saja dan merebahkan tubuhnya di atas meja kerja Edwards.
"Aku tidak menyukai jenis kelamin laki laki, Kau tau itu Edwards. aku bahkan sudah Berusaha untuk menyukai dirimu sejak kita menikah, tapi tetap saja.. kekasihku Celine tetap yang terbaik di hatiku". ujar Violet dengan jujur, tanpa rasa bersalah saat mengatakan hal itu di depan suaminya sendiri.
Edwards diam saja, mencoba untuk menenangkan hatinya yang sakit tidak tertahankan. Selama ini, dirinya dan Violet tidak pernah bersegama sama sekali, Mereka hanya melakukan kegiatan saling menjilat dan menghisap satu sama lain. Dalam hati Edwards, ingin sekali bisa merasakan tubuh terdalam istrinya. Tapi mau dikata apa? violet tidak menyukai laki-laki.. dia hanya menyukai perempuan saja..
Dulu Edwards menikahi Violet karena memang jatuh cinta pada Violet, istrinya itu adalah teman semasa kuliah.. mereka selalu bersama dan Melakukan banyak hal berdua saja. Edwards tidak masalah saat tau bahwa Violet penyuka sesama jenis, namun perlahan-lahan Edwards mulai mencintai Violet dan ingin memiliki Violet seutuhnya.
apakah salah menginginkan istrimu menjadi milik dirimu secara utuh? tentu tidak kan? itu yang dirasakan Edwards saat ini.
"Sebaiknya kau mulai mencari wanita lain Edwards, sayang sekali juniormu yang besar itu tak pernah masuk ke dalam lubang sempit dan hangat! oh ya.. Malam ini, bukankah perusahaan-mu berulang tahun? kau bisa cari banyak wanita disana.. wanita-wanita itu pasti dengan senang hati tidur dengan dirimu" Violet berkata seperti itu sambil mengambil celana dalamnya yang terlempar ke dekat laptop dan kemudian merapihkan dressnya kembali.
Violet kemari karena dirinya bertengkar dengan Celine, Violet sedang ingin melakukan hubungan sex. Jadi violet datang saja kemari dan meminta kebutuhan itu ke pada suaminya sendiri. Ya.. walaupun sebenarnya hanya menggunakan tangan, tapi Violet sudah cukup puas.. Edwards ini memang pemain ulung sejak dulu..
"aku akan mencoba. kau langsung pulang?" Tanya Edwards mengalihkan pembicaraan.
"Ya.. aku ingin beristirahat dan bersantai di rumah, Nanti malam aku akan datang dengan cantik.. kau tenang saja, kau bisa dekat dengan banyak wanita nanti malam, aku akan sebentar saja datang kesana". Setelah mengatakan itu, violet mengambil tas dan mencium pipi Edwards sebentar.
Violet melangkah menjauh dan keluar dari ruangan Edwards, Edwards menghela nafasnya lelah lalu duduk di bangku kebesarannya. Edwards sangat mencintai Violet, berharap Violet bisa menyukai seorang laki laki dan mau mengandung anak Edwards. mau bagaimanpun, Edwards juga butuh penerus dalam keturunannya sendiri..