"Duduk," Mars memerintahkan Emmelyn untuk duduk di kursi di sampingnya, sementara ia mengeluarkan perkamen dan pena bulu. Sebelum sang pangeran mulai menulis, dua pelayan datang dan sujud dengan hormat.
"Yang Mulia, apakah Anda ingin kami menyiapkan air mandi sekarang?" Salah satu dari mereka bertanya dengan suara rendah.
Emmelyn bisa melihat bagaimana kedua pelayan ini menatapnya dengan ekspresi bingung. Ia bisa membayangkan mereka pasti terkejut melihat sang pangeran putra mahkota duduk bersama dengan seorang gadis di kamarnya.
Semua orang mengetahui reputasinya sebagai pembenci wanita.
"Ya," Mars melambaikan tangannya dan kedua pelayan itu dengan cepat membungkuk dan mundur.
Mereka kembali lima menit kemudian dengan membawa ember berisi air dan mengisi bak mandi favorit Mars. Mereka keluar dan kembali dengan ember berisi air lainnya, dan mengulangi proses tersebut beberapa kali hingga bak itu setengah penuh.
Sementara itu, Mars menyibukkan diri menuliskan perjanjian mereka di perkamen. Ini adalah 'kontrak' singkat tetapi mencakup semua yang mereka sudah sepakati.
"Siapa namamu?" Mars mendongak ketika ia ingin menuliskan kontrak mereka dan menyadari bahwa ia lagi-lagi hampir lupa menanyakan nama gadis itu.
"Putri Emmelyn Rosehill dari Kerajaan Wintermere," jawab Emmelyn bangga. "Kau bisa memanggilku M"
[Oh, namanya indah sekali.]
Mars terpesona selama beberapa detik saat mendengar nama gadis itu, sebelum ia kembali menundukkan kepalanya dan fokus pada tulisannya.
*****
Aku, Pangeran Mars Strongmoor dari Kerajaan Draec dan Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere, dengan ini menyatakan bahwa kami telah menyetujui hal-hal berikut:
Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere akan melahirkan tiga anak sebagai ahli waris untuk Pangeran Mars Strongmoor dari Kerajaan Draec dengan imbalan:
1. Ia akan memperoleh kebebasannya
2. Ia dapat mengetahui rahasia Pangeran Mars Strongmoor
3. Kerajaan Wintermere
Pangeran Mars Strongmoor dari Draec berjanji untuk mengembalikan Wintermere kepada Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere setelah anak nomor tiga lahir.
Jika Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere mencoba menghalangi proses kerja sama ini dengan melarikan diri, maka ia akan dihukum harus melahirkan lebih banyak anak untuk Pangeran Mars Strongmoor dari Kerajaan Draec.
Ketentuan ini tidak dapat diganggu gugat.
Tanda tangan.
Pangeran Mars Strongmoor dari Draec - Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere
****
Setelah ia selesai menulis, Mars memberikan perkamen itu kepada Emmelyn dan memintanya untuk membacanya.
Begitu Emmelyn mengangguk sebagai konfirmasi bahwa ia setuju dengan isi perjanjian mereka, pria itu tersenyum. Ia mengambil perkamen lain dan mengulangi prosesnya.
Setelah ia selesai menulis salinannya, sekarang mereka memiliki dua perkamen identik yang berfungsi sebagai kontrak mereka.
Mars menandatangani namanya di kedua perkamen dan mencapnya dengan stempel resminya, lalu memberikannya kepada Emmelyn untuk ditandatangani juga.
Emmelyn menandatangani keduanya dan kemudian mengambil satu perkamen. Ia membaca isinya untuk terakhir kali dan mendesah.
Emmelyn sebenarnya tidak suka harus diikat dalam perjanjian ini oleh sang pangeran bedebah. Namun, setidaknya, sekarang ia mendapat jaminan tertulis, dia merasa lebih aman dengan posisinya.
"Apakah kau senang sekarang?" Mars bertanya kepadanya.
Emmelyn tidak menjawab. Ia sama sekali tidak senang.
"Yang Mulia, air mandinya sudah siap." Kedua pelayan itu telah selesai mengisi bak mandi dengan air dan memanaskannya saat Mars tadi menulis kontrak perjanjian antara dirinya dan Emmelyn.
"Hmm ... Kalian semua bisa keluar," katanya kepada mereka.
Kedua pelayan itu membungkuk dalam-dalam lalu meninggalkan kamar pangeran. Sekarang, hanya ada Emmelyn dan Mars.
Sang pangeran putra mahkota bangkit dari kursinya dan dengan acuh tak acuh melepas pakaiannya satu per satu. Seperti kebiasaannya, ia akan mandi sebelum tidur, dan malam ini tidak terkecuali.
Emmelyn menelan ludah ketika ia melihat Mars telah melepaskan pakaian atasnya dan sekarang hanya mengenakan pakaian dalam.
Setelah ia melepaskan potongan kain terakhir itu ... maka tubuhnya akan terlihat tanpa selembar benang pun menutupinya.
Emmelyn masih ingat dengan jelas bagaimana tubuh Mars saat telanjang. Gadis itu melihatnya saat Mars melepaskan pakaian beberapa waktu lalu sebelum mandi.
Ia masih saja mengomeli dirinya sendiri karena saat itu sempat terpesona oleh tubuh sang pangeran yang indah.
Mars sangat aktif. Ia selalu berlatih dengan pasukannya setiap hari, dan ia juga melakukan kegiatan fisik yang teratur sehingga semua ototnya terpahat dengan sempurna.
Rambutnya panjang tergerai sampai ke punggungnya membuatnya tampak seperti elf tampan yang sedang bersiap untuk mandi di sungai.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Tiba-tiba suara Mars menggugah Emmelyn dari lamunannya.
"Eh .. apa?" Gadis itu mengerjap-kerjapkan matanya, merasa tertangkap basah.
"Kemarilah," perintah Mars padanya. "Mandi bersamaku. Kita bisa mulai pekerjaan membuat bayi setelah membersihkan diri."
Setelah ia mengucapkan kata-kata itu, Mars masuk ke dalam bak mandinya dan duduk di dalamnya dengan nyaman. Ketika ia melihat gadis itu sama sekali tidak bergerak, Mars menoleh ke arah Emmelyn dan mengerutkan keningnya. "Tunggu apa lagi?"
"Aku ...." Emmelyn tiba-tiba merasakan jantungnya berdebar kencang lagi. Bagaimana ini? Apakah mereka benar-benar akan melakukannya malam ini?
"Semakin cepat kau melahirkan anakku, semakin cepat kau akan mendapatkan kerajaanmu kembali."
Emmelyn menggigit bibirnya dan akhirnya mengangguk. Ia berjalan perlahan menuju bak mandi.
Untung saja pencahayaan di dalam ruangan ini tidak terlalu terang. Ia tak dapat melihat tubuh telanjang sang pangeran di bawah air. Kalau tidak begitu, Emmelyn akan merasa sangat resah.
Namun, tetap saja cahaya di ruangan ini masih terlalu terang baginya untuk memperlihatkan tubuhnya kepada manusia lain.
"Bisakah kita matikan lenteranya?" tanya Emmelyn dengan suara rendah.
"Hmm."
Emmelyn menghela nafas lega dan mematikan kedua lentera di setiap sisi tempat tidur. Ruangan itu sekarang hanya mengandalkan penerangan luar.
Bulan purnama dari luar jendela memberikan sedikit cahaya. Namun, itu jauh dari cukup untuk dapat melihat tubuh telanjang satu sama lain dengan jelas. Karena itulah, Emmelyn merasa lega.
Gadis itu tidak tahu, namun sebenarnya Mars memiliki penglihatan yang sangat tajam, seperti kucing. Ia dapat melihat dengan jelas bahkan dalam kegelapan.
Maka dari itu, ia dengan mudah menyetujui permintaan Emmely memadamkan lentera untuk membuat gadis itu merasa nyaman.
Mars menyaksikan gadis itu perlahan membuka pakaian di hadapannya. Keringat pelan-pelan mengaliri pelipisnya karena sang pangeran sangat mengagumi apa yang dilihatnya.
Oh, ia tahu Emmelyn sangat cantik, tetapi ia tidak mengira tubuh gadis itu terlihat lebih indah dari yang ia bayangkan.
Payudara montok Emmelyn yang tersingkap setelah gadis itu melepaskan pakaiannya setidaknya memiliki ukuran satu tingkat lebih besar dari perkiraannya.
Tanpa sadar, Mars menelan ludah.