webnovel

KATA SIAPA KAU BOLEH PERGI??

Emmelyn akhirnya memperhatikan si pangeran iblis dengan baik. Ini adalah pertama kalinya ia dapat melihat lelaki itu dari jarak dekat dengan jelas.

Dalam sebulan terakhir, ia selalu harus menunduk saat berada di dekat Pangeran Mars. Sebagai 'budak', dianggap sangat tidak sopan jika ia menatap para bangsawan, terutama anggota keluarga kerajaan.

Sekarang, untuk pertama kalinya, Emmelyn dapat melihat Pangeran Mars dari dekat, dan dengan jelas, karena jendela kamar terbuka dan sinar matahari masuk menerangi seluruh ruangan.

Sesaat, gadis itu menjadi linglung. Dia belum pernah melihat pria setampan ini seumur hidupnya. Bahkan Pangeran Albert dari Westshore yang terkenal dengan ketampanannya tidak ada apa-apanya dibandingkan si Pangeran iblis ini.

Sebenarnya, malah, seandainya Emmelyn tidak tahu bahwa laki-laki ini dianggap sebagai jelmaan iblis (karena kekejamannya), ia akan mengira Pangeran Mars Strongmoor adalah malaikat. Yah, ia memang bagaikan iblis yang terlihat seperti malaikat, karena ia tidak terlihat seperti manusia.

Pangeran Mars Strongmoor sangat tampan. Ia memiliki rambut panjang berwarna keperakan yang jatuh ke bahunya dengan anggun. Setiap kali ia pergi berburu atau berlatih dengan pasukannya, ia akan mengikat rambutnya agar praktis.

Biasanya prajurit tidak akan membiarkan rambut mereka panjang karena akan mengganggu mereka selama pertempuran karena musuh bisa menarik rambut mereka dan memanfaatkannya untuk menang. Namun, sang Iblis tidak pernah kalah dalam pertarungan, atau begitulah gosipnya. Sehingga, ia tidak perlu kuatir ada orang yang akan menarik rambut panjangnya.

Hal lain yang membuat Pangeran iblis ini menonjol adalah matanya yang berwarna keemasan. Warna mata ini adalah salah satu yang paling langka di dunia, menurut Marco Si Petualang dalam bukunya tentang negeri-negeri yang pernah ia kunjungi.

Emmelyn belum pernah melihat sang ratu, tetapi ia telah mendengar bahwa si Pangeran Iblis mewarisi wajah ibunya. Jadi, Emmelyn dapat membayangkan seperti apa wajah sang ratu. Pasti cantik sekali!

"Sudah cukup?"

Tiba-tiba, suara si Iblis menggugah Emmelyn dari lamunannya.

Gadis itu menyipitkan matanya dan menatap sang pangeran dengan berani. Entah bagaimana, ia tidak takut lagi. Firasatnya mengatakan bahwa pasti ada alasan mengapa ia masih hidup pagi ini, meskipun dirinya telah melakukan dosa besar.

Yang pertama, ia mencoba membunuh putra mahkota, dan kedua, ia ternyata ketahuan merupakan seorang wanita, makhluk yang dibenci sang Iblis, atau begitulah menurut gosip yang beredar di luaran.

[Lalu, kenapa aku belum mati?]

"Apa yang kau maksud dengan 'sudah cukup'?" Emmelyn mendengus.

Sang Iblis menyeringai. "Mengagumi wajahku. Aku bisa melihatnya di matamu. Menurutmu aku ini tampan."

Sejak ia lahir, Pangeran Mars Strongmoor sudah biasa ditatap dan diperhatikan oleh lawan jenis. Dirinya memang sangat tampan.

Jadi, ditatap oleh budak rendahan ini bukanlah hal baru baginya. Namun sekarang, dia sudah lelah dengan tatapan Emmelyn yang penuh selidik.

"Cih ... dasar tidak tahu malu ..." Emmelyn memutar matanya begitu keras, sampai hampir copot dari rongganya.

"Hmm ... kau boleh memandangiku sepuasnya, malam ini di tempat tidurku. Aku akan membiarkan kau menyentuhku dan melakukan apa pun yang kau inginkan kepadaku," si Pangeran Iblis tersenyum tipis.

"Mimpi!" Emmelyn tergoda untuk meludahi pria itu, tetapi ia masih memiliki akal sehat, sehingga ia berusaha keras menahan diri. Ya, pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga Pangeran Mars membiarkannya hidup sejauh ini. Namun demikian, Emmelyn tidak boleh memaksakan keberuntungannya.

Pertama-tama, ia harus tahu MENGAPA.

Mengapa Pangeran Iblis memilihnya?

"Kenapa kau tidak membunuhku?" gadis itu bertanya dengan berani. "Kau tahu aku tadi malam mencoba membunuhmu. Kau juga tahu aku seorang perempuan. Orang bilang kau membenci perempuan."

Pangeran Iblis menyilangkan tangan di dada dan mengamati Emmelyn dengan saksama. "Aku tidak membenci perempuan. Gosip yang kau dengar salah."

Emmelyn memutar matanya lagi.

[Dasar pembohong. Kau membunuh setiap perempuan yang mendekatimu. Kalau itu namanya bukan benci, lalu apa?]

"Hmm... aku memang harus menghukummu karena sudah mencoba membunuhku," Pangeran Iblis berpura-pura mengerutkan kening dan memikirkan hukuman yang mengerikan hanya untuk mengganggu gadis ini. "tapi aku tidak membunuh perempuan."

Mars tidak berbohong dengan ucapannya. Namun demikian, ia tidak jujur seratus persen. Pangeran ini memang tidak membunuh wanita dengan sengaja. Perempuan-perempuan itu mati begitu saja setelah mereka menyentuhnya. Ia tak dapat berbuat apa-apa. Sang Pangeran Iblis dikutuk oleh penyihir jahat di hari kelahirannya.

Namun, budak rendahan ini — tidak, gadis ini, telah berada di sekelilingnya selama lebih dari satu bulan dan begitu sering menyentuhnya, tapi, lihatlah.. dia sampai sekarang masih baik-baik saja!

Gadis ini mungkin adalah jawaban yang dia cari. Pangeran Iblis akan berusia 27 tahun ini dan ia harus segera menghasilkan keturunan untuk melanjutkan dinasti keluarganya di benua ini. Selama bertahun-tahun, keluarganya telah mengkhawatirkan masalah ini dan mulai putus asa karena mengira Pangeran Mars tidak akan dapat memiliki keturunan.

Bagaimana bisa ia memiliki anak jika ada wanita yang tidur dengannya meninggal keesokan harinya? Namun gadis ini, bagaimanapun, berbeda dari yang lainnya. Ia tidak mati setelah menyentuh Mars. Jadi, ia mungkin memang kebal terhadap kutukan yang diderita sang pangeran.

Tadi malam, ia telah menguji teorinya dengan tidur sepanjang malam dengan perempuan berlidah tajam ini dalam pelukannya, dan pagi ini, ia masih belum mati. Gadis ini bahkan memiliki energi ekstra untuk marah-marah kepada Pangeran Mars setelah ia bangun.

Akhirnya, sang Pangeran Iblis memutuskan untuk menjadikan perempuan ini sebagai ibu dari anak-anaknya. Ia tidak membutuhkan semua wanita lain itu. Yang ini saja sudah cukup.

Akhirnya, ia dapat menenangkan ibunya yang frustrasi karena memikirkan nasibnya dan ia akan dapat mengatakan kepada ibunya bahwa ia akan segera menghadirkan cucu-cucu untuk ibunya.

"Kau... benar-benar tidak membunuh perempuan?" Suara Emmelyn terdengar penuh harap. Mungkin ia memang salah dengar. Mungkin Iblis ini benar-benar tidak akan membunuh wanita.

[Ya. Pasti itulah sebabnya aku masih hidup sampai sekarang.]

"Aku tidak pernah bilang tidak pernah," si Iblis tersenyum sinis. "Aku tidak akan membunuhmu hari ini. Namun, jika kau mencoba membunuhku lagi dalam tidurku, aku tidak akan memaafkanmu lain kali."

Emmelyn menelan ludah. Ia tentu tidak akan sebodoh itu melakukan hal yang sama dua kali.

Ia akan memikirkan rencana lain.

"Baiklah ... terima kasih atas pengampunan Anda, Yang Mulia. Kalau begitu, saya pergi dulu. Saya tidak mau mengganggu Anda lebih lama..." Emmelyn dengan cepat bangkit dari tempat tidur dan berlari ke pintu.

Ia tidak akan membiarkan kesempatan ini hilang, saat si Iblis suasananya hatinya sedang sangat bagus. Pangeran telah memutuskan untuk tidak membunuhnya karena percobaan pembunuhan tadi malam, jadi Emmelyn tidak boleh berlama-lama di sini. Jangan sampai si Pangeran Iblis berubah pikiran.

"KATA SIAPA KAU BOLEH PERGI??"

Suara menggelegar dari belakangnya mengejutkan Emmelyn dan dia seketika berhenti, seolah membeku, tepat di ambang pintu. Tiga penjaga kastil tiba-tiba muncul dari luar dengan pedang mereka diarahkan padanya.

[Sial.]

Next chapter