Malaka sudah berjanji akan mengantar Galang ke penjara. Malaka meninggalkan Galang berbicara dengan Sudiro tanpa diganggu olehnya. Membiarkan anak dan ayah ini saling berbicara satu sama lain.
Awalnya Sudiro tak mau menemui Galang. Ia merasa sangat malu sekali dengan Galang. Karenanya Galang harus menahan semuanya. Sudiro tak bisa membayangkan bagaimana ia menghadapi masyarakat di luar sana.
Lima menit pertama tak ada satu patah kata pun yang terucap dari mulut Galang dan Sudiro yang tak berani mengangkat kepalanya di hadapan putranya.
"Ayah," panggil Galang untuk memecahkan keheningan diantara keduanya.
Sudiro pun mengangkat kepalanya terlihat wajah putranya yang sendu. Entah berapa banyak air mata yang Galang keluarkan untuknya. Padahal ini baru saja tiga hari namun, begitu terlihat berbeda.
Galang tiba-tiba saja tertawa. Ia sudah tak mau menangis lagi. Ekpesi Galang itu membuat Malaka bingung.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com