webnovel

7.7 - Tamu Bermasalah

Perkemahan Brigade Rober, Perbukitan 30 km di sebelah barat FOC South 1750

Pukul 12.20, 1 September 2025

Sambil menikmati ayam panggang dan anggur merah, Brigadir Flek membaca laporan perihal serangan ke Kastil Lagra. Laporan yang dikirim oleh seorang rekan dari Unit Kristal Komunikasi tersebut memberinya gambaran mengenai situasi di Lagra City.

Lebih dari seratus tawanan dimana sebagian besar diantaranya adalah anak-anak dieksekusi dihadapan defender Kastil Lagra. Kepala para tawanan tersebut kemudian ditancapkan ke ujung tombak yang berjajar rapi tidak jauh dari dinding pertahanan.

Saat defender di dinding Kastil Lagra tidak terpancing dengan provokasi tersebut, ejekan segera dilontarkan. Tidak lama berselang salvo anak panah ditembakan dari dalam kastil dan pertempuran segera pecah.

Karena sejak awal sudah ditetapkan serangan bumi hangus tidak boleh dilancarkan ke Kastil Lagra, sedangkan moral defender di kastil tersebut sedang berada di titik tertinggi setelah, maka kemenangan tidak bisa diraih dalam gelombang pertama serangan. Meski begitu, runtuhnya pertahanan di Kastil Lagra hanyalah masalah waktu saja.

'Bangsat, mereka bersenang-senang menyerbu kastil yang tinggal setengah hidup sementara aku hampir mati kebosanan diterpa angin sepoi-sepoi.'

Sejak hari pertama pendaratan, Brigadir Flek hanya bisa duduk-duduk di tempat sementara rekan-rekannya membukukan kemenangan demi kemenangan, dan tentu saja menumpuk jarahan untuk mereka nikmati begitu Region Sandhur dikuasai.

Brigadir Flek dan 2700 personel kavaleri dari Brigade Rober mendapat tugas untuk mengantisipasi reaksi pendatang asing yang mendirikan perkubuan di sekitar pintu masuk Desolate Land. Namun hingga hari ini pengintai yang ia kirim masih saja melaporkan hal yang sama, tidak ada secuil pun gerakan mencurigakan dari perkubuan pendatang asing.

Karena itu ketika seorang perwira staf di Brigade Rober masuk ke tendanya, Brigadir Flek hanya meliriknya sekilas sebelum kembali membaca laporan di komunikasi kristal.

"Sir, pengintai melaporkan sebuah konvoi kecil  pengungsi bergerak mendekati perkubuan pendatang asing."

Brigadir Flek meletakan kristal komunikasi di tangannya sebelum menoleh ke arah sang perwira staff.

"Apa maksudmu dengan konvoi kecil pengungsi?"

"Mereka berpakaian layaknya rakyat jelata, namun cara mereka berkuda menunjukan mereka adalah anggota kavaleri terlatih, dan ada sejumlah wanita dan anak-anak dalam konvoi."

Mata Brigadir Flek berkilat untuk sesaat sebelum ia berkata.

"Apakah mereka bergerak tepat ke arah perkubuan pendatang asing?"

"Tidak, sepertinya mereka berniat masuk ke Desolate Land melalui titik 8 km di sebelah utara perkubuan pendatang asing."

'Akhirnya, kami mendapat mangsa untuk diburu.'

Gumam Brigadir Flek sebelum berkata.

"Perintahkan elemen pengintai untuk menggiring mangsa kita ke perkubuan pendatang asing, lalu siapkan Skuadron Ke-2 dan Ke-3 untuk bergerak."

"Sir!"

Sang perwira staf segera memberi salut sebelum keluar dari tenda, tidak lama berselang 1600 personel Brigade Rober keluar dari perkemahan dan bergerak menuju ke timur dengan kecepatan penuh.

- - - - -

Awalnya, Kapten Rasser bernafas lega karena begitu konvoi yang ia kawal mencapai area 20 km dari pintu masuk Desolate Land, elemen Buriek Air Corps yang selama beberapa hari terakhir memburu mereka tiba-tiba saja menghentikan usaha pengejarannya. Perjalanan pun dapat dilanjutkan pada siang hari.

Namun ia dan konvoi yang dikawalnya baru saja keluar dari lokasi persembunyian mereka ketika 80 personel kavaleri dari Buriek Guard memergoki posisi mereka, dan entah kenapa elemen kavaleri tersebut tidak memanggil elemen Buriek Air Corps untuk menghabisi konvoi yang ia kawal tapi justru menggiringnya ke sebuah perkubuan kecil di sebelah selatan posisinya.

Kapten Rasser menoleh ke arah Letnan Hess yang berkuda di sampingnya sebelum berkata.

"Sepertinya Buriek Guard ingin menggunakan kita sebagai dalih untuk menyerang perkubuan di depan kita."

Letnan Hess memandang perkubuan kecil 3 km dihadapannya sebelum menjawab.

"Kalau begitu kita penuhi harapan mereka, lalu kita akan melanjutkan perjalanan ke utara melalui Desolate Land."

"Ya, kita tidak punya pilihan lain."

Dari 200 personel kavaleri elit yang ia bawa, Kapten Rasser sudah kehilangan 146 diantaranya. Sementara dari 70 anggota keluarga bangsawan yang ia kawal, ia sudah kehilangan setengahnya. Jadi Kapten Rasser benar-benar tidak memiliki banyak pilihan jika ia tidak ingin mengalami kehilangan yang lebih besar.

- - - - -

Begitu Kapten Rasser tiba di hadapan gerbang utama FOC South 1750, ia segera menyimpulkan kalau perkubuan di hadapannya tersebut sangat rapuh.

Perkubuan didirikan di dataran terbuka yang mudah diserang dari arah manapun. Musuh memang bisa dilihat dari kejauhan, namun perkubuan tersebut terlalu kecil dan jika musuh datang dalam jumlah masif, maka dalam sekejap musuh akan mengalir ke dalam perkubuan layaknya banjir bandang.

Selain itu dinding perkubuan hanya terbuat dari karung berukuran 1x1 m dengan tinggi 1.5 m dan dibungkus dengan rangka besi. Dinding terluar terdiri dari dua karung yang ditumpuk menjadi satu, lalu atasnya di beri kawat berduri. Sedangkan dibelakangnya terdapat dinding kedua dengan tinggi satu karung, sehingga orang yang berdiri di atasnya bisa melongok keluar sambil mengarahkan tongkat berbentuk aneh.

Dinding tersebut akan sangat mudah dipanjat atau bahkan dirobohkan. Namun hal tersebut tidak perlu karena gerbang utama perkubuan terbuka lebar dan hanya ada sebuah palang di depannya.

Personel di perkubuan tersebut juga tidak mengenakan body armor, dan hanya pakaian berwarna hijau. Selain tongkat dengan bentuk aneh dan pisau di pinggang kiri, mereka juga tidak membawa senjata standar seperti pedang, tombak atau busur dan anak panah. Tubuh mereka memang tampak lebih kuat dari warga sipil, namun masih terlalu lemah dibandingkan personel Sandhur Guard reguler. Postur mereka juga tidak menunjukan tanda-tanda seorang combatan yang secara rutin melakukan latihan pertarungan jarak dekat.

Hanya saja satu hal mengganggu benak Kapten Hess. Ia bisa dengan jelas merasakan kalau orang-orang berpakaian hijau yang ada di hadapannya adalah veteran yang kenyang dengan pertempuran hidup mati. Selain itu, dengan ladang Nouel yang begitu masif di sekitar perkubuan, bagaimana mereka bisa bertahan dari gangguan Black Eagle. 

Namun pada akhirnya Kapten Hess mengesampingkan berbagai pertanyaan di dalam benaknya dan memilih memfokuskan diri pada tugas yang diembannya.

'Semoga mereka bisa cukup lama mengalihkan elemen Buriek Guard yang membuntuti kami.'

Gumam Kapten Rasser sementara tiga orang pria dengan pakaian serba hijau berjalan menghampirinya. 

'Sepertinya mereka sudah melihat kami dari kejauhan.'

Kapten Rasser segera turun dari kudanya dan memberi salam.

"Perkenalkan, saya adalah Kapten Rasser, komandan pengawal pribadi Viscount Issel dari Region Sandhur."

Pria yang berdiri di tengah membalas bungkukan kecil Kapten Rasser sebelum berkata.

"Saya adalah Kapten Nathan, perwira tertinggi di Pos South 1750. Kapten Rasser, bolehkah saya tahu tujuan kedatangan Anda?"

Kapten Rasser mengangguk kecil sebelum menjawab.

"Kami sedang dalam perjalanan menuju ke utara ketika bandit berkuda menyerang kami. Kami kehilangan lebih dari setengah anggota konvoi dan perbekalan kami."

". . ."

"Karena itu jika Kapten Nathan tidak keberatan, kami berharap dapat menginap di perkubuan ini dan mengisi ulang perbekalan. Tentu saja kami bisa memberikan bayaran yang setimpal."

Kapten Nathan tidak segera menjawab dan memilih menoleh ke arah rombongan yang dibawa Kapten Rasser.

'Sekilas pandang aku bisa mencium mereka datang sambil membawa bencana. Tapi XO sudah memberi instruksi, jadi aku tidak bisa mengusir mereka.'

Dengan kasual Kapten Nathan berkata.

"Perkubuan ini didirikan untuk melindungi ladang Nouel di sekitarnya dan tidak memiliki tujuan politis atau teritorial. Jadi jika ada konflik politis atau perebutan wilayah, kami akan mengambil sikap netral sejauh kami tidak diserang."

". . ."

"Sedangkan untuk tamu yang datang dengan niat damai, kami bisa menyediakan tempat menginap, perawatan medis dan isi ulang perbekalan secara cuma-cuma. Tentu saja semua senjata harus diserahkan kepada kami selama tamu bersangkutan ada di perkubuan."

Bagi Kapten Rasser menyerahkan senjata bukanlah masalah besar, karena ia yakin senjata tersebut dapat direbut kembali dengan mudah. Mengingat dalam pertarungan jarak dekat, ia dan anak buahnya jauh lebih unggul dibandingkan personel di dalam perkubuan. Apalagi jika nantinya ia berhasil mengkondisikan agar personel di dalam perkubuan dan pengejarnya terlibat dalam konflik.

Dengan mantap Kapten Rasser segera menjawab.

"Kami mengerti."

Begitu Kapten Rasser dan anak buahnya menyerahkan semua senjata yang mereka bawa, mereka segera di ijinkan masuk ke FOC South 1750.

- - - - -

Begitu Vex dan Nate menerima laporan kalau elemen kavaleri pengintai Buriek Guard menggiring buruan mereka menuju FOC South 1750, keduanya segera sadar kalau masalah pelik sedang bergerak menghampiri TF Amethyst. Apalagi tidak lama berselang Reaper mendapati elemen kavaleri dengan kekuatan lebih dari 1500 personel sedang bergerak ke barat dengan kecepatan penuh. 

Setelah menyebarkan perintah kepada Kapten Nathan dan berbagai unit di Davy Jones MOB, Nate dan Vex lalu segera bergegas pergi ke FOC South 1750. Mereka harus memastikan masalah pelik yang sedang datang menghampiri TF Amethyst ditangani dengan ekstra hati-hati.

Begitu Vex dan Nate turun dari Venom, Kapten Nathan segera menghampiri keduanya, dan setelah memberi salut ia segera memberi laporan singkat.

"Tamu dari Region Sandhur ditempatkan di barak cadangan di sayap selatan. Terdiri dari 54 pria dewasa dan semuanya adalah combatan terlatih, 9 wanita dewasa, 14 remaja dan 12 anak-anak. Apakah Anda ingin menemui mereka?"

Dengan kasual Vex menjawab.

"Tidak, bagaimana dengan situasi terakhir pengejar mereka?"

"Mereka mengambil posisi 5 km di sebelah barat. Kita tidak bisa melihatnya dari sini karena mereka ada di balik bukit. Elemen yang lebih besar diperkirakan akan tiba di tempat tersebut dalam 20 menit, artileri sudah menandai posisi mereka dan siap melancarkan salvo begitu lampu hijau diberikan."

"Kapten, minta artileri untuk mengeset pra-koordinat target hanya sebatas 4 km dari perimeter terluar. Kita masih belum memasuki status bermusuhan."

Kapten Nathan terhenyak untuk sesaat sebelum buru-buru berkata. 

"Sir, kita kalah jumlah 1:5 dan menghabisi mereka menggunakan artileri dari jarak sejauh mungkin adalah solusi paling ideal untuk situasi kita saat ini."

Vex mengangguk kecil sebelum berkata.

"Aku tahu, dan kau tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut."

"Sir."

Kapten Nathan hanya bisa mendesah dalam diam, sementara ia berjalan mengikuti Vex dan Nate menuju ruang kendali operasi di FOC South 1750

*****

Next chapter