webnovel

Bab 20

"Katanya ngajakin lari,kok sekarang kamu yang berhenti duluan ??!" Kata Sheira berdiri di depan Keyla yang memegang lututnya mengatur nafas.

Pagi ini,Sheira mengikuti keinginan Keyla untuk lari pagi. Di alun alun kota yang lumayan ramai karena ini adalah hari minggu. Banyak muda mudi yang hendak lari pagi,atau yang hanya menikmati udara pagi.

"Capek !!!" Balas Keyla masih mengatur nafasnya.

"Yaudah berhenti dulu !!! Kalo mau ngatur nafas,berdiri normal dong ! Biar cepet recovery nya !" Saran Sheira melarang Keyla memegang lutut.

"Sok tau deh !" Cibir Keyla tapi tetap melakukan saran Sheira.

"Emang tau !" Balas Sheira.

"Kok kamu gak capek sih ?! Kamu manusia apa robot ??! Kita hampir 5 putaran lho," Tanya Keyla berdecak pinggang.

Sheira tertawa geli mendengarnya, "Gak tau kenapa aku gak capek !"

"Dasar manusia robot!"

"Udahan yuk !!! Kita pulang ke rumah aja,capek !" Kata Keyla tak mau melanjutkan lari paginya.

"Baru 4 putaran !! Sekali putaran lagi deh !" Tawar Sheira.

"Capek !! Gendong !" Rengek Keyla malas berjalan.

"Manja ih !"

"Biarin !!! Pokoknya aku capek,gak mau lari & gak  mau jalan sampe rumah. Gendong !" Kata Keyla ngambek

"Iya iya !!! Ayo pulang !!! Tapi ada syaratnya," Balas Sheira tersenyum.

"Jangan yang aneh aneh deh !" Kata Keyla mendelik kesal pada Sheira yang selalu meminta hal yang aneh.

"Gak !!! Cuma minta ntar kamu belajar persiapan UAS !!!" Jawab Sheira simple.

"Hm,,,,! Tumben baik !" Balas Keyla heran

"Aku gak mau kamu terus terusan badgirl !!! Aku maunya kamu nakal tapi tetap berprestasi !" Jelas Sheira.

"Hm,,,!!! Sekarang gendong !" Kata Keyla manja.

Sheira membungkuk untuk menggendong Keyla. Tentu saja Keyla segera mengalungkan tangannya dari belakang Sheira. Kalo orang lain,mungkin gak bakal mau gendong Keyla. Tapi untungnya ia punya pacar yang baik kayak Sheira yang nurut,tidak sombong dan suka menabung. Eh :v yang terakhir kayaknya gak deh.

Keyla menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sheira,menghirup aroma mint yang selalu menenangkan Keyla. "Key,geli !"

"Tapi aku suka !" Balas Keyla kini meniup lembut kulit leher Sheira.

"Key,stop !" Pinta Sheira memelas. Tapi apa daya,Keyla tak melihat wajah melas Sheira itu.

"Kamu punya tato ya ?!" Tanya Keyla melihat tato kalajelengking di balik telinga Sheira.

"Iya. Itu buat nutupi luka aja !" Kata Sheira jujur.

"Owh,,,!"

"Kaka stop !!! Kita makan itu dulu yuk !!" Kata Keyla menunjuk pedagang kaki lima yang menjual bubur ayam.

Sheira mengikuti arah jari Keyla. "Baru aja habis bakar kalori,masa mau nambah kalori lagi sih ?!"

"Pokoknya mau itu !" Kata Keyla final.

"Iya deh," Sheira mengikuti keinginan Keyla. Lagi pula ia juga merasa capek gendong Keyla.

Keduanya menuju pedagang kaki lima bubur ayam.

"Bubur ayamnya dua !" Sheira memesannya.

"Oke mbak !"

Sheira menyusul Keyla yang duduk di bangku yang disediakan trotoar. Tatapan Keyla tertuju pada tato di telinga Sheira tadi. Tato yang selama ini tersembunyi dibalik rambut Sheira yang selalu terurai. Dan kali ini,terlihat jelas saat Sheira mengikat rambut panjangnya.

"Kamu bilang tato itu untuk nutupi luka ?! Emang luka apa ?!" Tanya Keyla penasaran.

"Luka yang aku dapat dari kak Hera waktu pelatihan !" Kata Sheira tersenyum menenangkan penasaran Keyla.

"Kak Hera ?! Pelatihan ?! Tunggu... tunggu.... Aku gak paham !! Sebenarnya-"

"Kak Hera itu kakaknya Lea dan senior aku waktu pelatihan di timnas !" Jelas Sheira.

"Bagaimana bisa luka itu dari kak Hera,kakaknya kak Lea ?!" Kerutan di kening Keyla semakin jelas. Ia semakin penasaran.

"Ceritanya panjang !!!" Tolak Sheira malas menceritakannya.

"Disingkatin !" Paksa Keyla. Sheira menghela nafas berat.

"Em,,,! Sebenarnya,waktu masuk SMA saat aku mendapat penghargaan masuk timnas aku suka sama Lea. Saat itulah aku merasa segalanya penuh pertimbangan. Tapi aku cuma bisa sebatas secret admirer,karena aku belum berani menunjukkan semuanya. Aku masih mempertimbangkan kelainan orientasi seksualku dengan pencapaianku saat itu sebagai calon timnas !"

"Terus ?!"

"Kenalan aja aku gak berani sama dia. Nah,pas gabung satu meja di kantin,Zeva ngajak kenalan sama Lea. Aku menolak ajakan Zeva, dan ternyata Zeva tau keanehan sikapku terhadap Lea saat itu. Sampai aku cerita sama Zeva kalo aku punya kelainan seksual."

"Kak Zeva langsung dukung ?!" Tanya Keyla antusias.

"Gak. Dia gak percaya,tapi dia tetap ada untukku. Dia selalu memperingatkanku untuk selalu berhati hati,dia bilang ke aku buat mikirin karir aku saat itu !!! Dia takut kalo pencapaianku saat itu hancur seketika karena orientasi seksualku. Walaupun Zeva baru kenal,tapi dia ada seperti sahabat,dia tau segalanya tentang aku."

"Aku coba membunuh rasa itu,karena aku ingin fokus pada karir non akademikku. Aku berangkat kepelatihan timnas,dan saat itu Lea mendapatkan nomor whatsapp ku. Aku tak bisa menolak,rasa yang hendak aku hilangkan justru semakin tumbuh seiring Lea memberi perhatian padaku. Hanya lewat via whatsapp,kita saling memberi kabar sampai aku tau jika kak Hera yang sebagai seniorku adalah kakak Lea."

"Kak Hera tau kalo kamu suka sama adiknya ?!" Tanya Keyla.

Sheira menatap Keyla,lalu tersenyum getir.

"Ya. Lebih tepatnya Lea suka sama aku. Kak Hera dengar percakapanku dengan Lea lewat telpon. Sejak saat itu, dia menjadi benci sama aku karena aku merusak adiknya. Dia semakin menyiksa para junior di pelatihan,demi meluapkan kebenciannya padaku. Sejak saat itu,aku dan Lea gak pernah berhubungan lagi. Aku ganti nomor whatsapp," kata Sheira.

"Soal luka ini-"

Sheira tidak melanjutkan ceritanya saat pesanan mereka datang. Keduanya berhenti bicara saat pesanan mereka datang.

"Luka ini ???!" Keyla masih ingin mendengar cerita Sheira.

"Luka ini aku dapat saat senior bebas melakukan apapun terhadap juniornya,seperti ospek. Kak Hera meminta agar dia motong rambut aku,tapi dia justru melukai belakang telingaku." Jawab Sheira.

Keyla mendesis ngilu mendengarnya. Dia bergumam, "Jahat banget !"

"Udah cepat makan !" Kata Sheira.

Keduanya makan dengan khidmat tanpa pembicaraan apapun. Mereka sibuk dengan pikirannya masing masing. Keyla masih memutar cerita Sheira tadi.

Keyla dan Sheira melanjutkan perjalanan pulang setelah membayar bubur ayam tadi. Tentunya dengan uang Sheira. Kali ini,Keyla tidak minta gendong lagi dengan Sheira.

"Kami belum selesai cerita yaaa !!!!" Kata Keyla berubah kini berjalan mundur di depan Sheira.

"Awas ntar jatoh !" Kata Sheira memperingati Keyla yang berjalan mundur.

"Biarin !!! Kan ada kamu yang siap nangkep !"

"Cerita tentang kamu balik ke sekolah belum. Terus kelanjutan kamu sama kak Lea gimana ?!" Tanya Keyla memaksa Sheira menceritakannya.

"Semuanya buruk saat aku kembali sekolah !" Sheira memutar kembali memori buruknya.

"Semua chat aku sama Lea sudah tersebar ke seluruh sekolah. Tapi anehnya hanya nama aku yang tercemar,sedangkan Lea bersikap seolah tidak terjadi apapun."

"Apa ?!"

"Semuanya terjelaskan saat Zeva memperlihatkan screenshot percakapanku dan Lea yang sudah tersebar. Saat aku tanya Lea,dia hanya diam. Tapi justru Nadia yang menjelaskan semuanya,dia ngaku dia yang nyebarin chat itu. Yang paling buat aku kecewa,sikap Lea yang hanya diam membiarkan Nadia melakukan itu semua." Lanjut Sheira.

"Tapi kenapa nama kak Lea tidak ikut tercoret ?! Kenapa hanya kamu ?!" Keyla ikut geram mendengarnya.

"Nadia yang mengatur semuanya. Dia yang membuat seolah olah chat itu bukan antara aku dengan Lea." Jawab Sheira tersenyum miris mengingat itu semua.

"Jadi,kak Nadia ingin menjatuhkan nama kamu ?! Astaga,jahat banget sih !!!"

Sheira hanya mengangkat bahu acuh.

"Jangan jalan mundur terus !" Peringatan dari Sheira dibalas tatapan Keyla menantang.

"Maju kayak gini ya ?!" Kata Keyla tiba tiba maju ke depan. Sheira berhenti mendadak karena ulah Keyla yang sekarang hanya berjarak beberapa centi di depannya. Wajah Sheira terlihat masih terkejut hampir menabrak Keyla.

Keyla menunjukkan senyum devilnya berhasil membuat Sheira syok. "Katanya jangan mundur terus ?! Ini aku maju,salah ?!" Tanya Keyla polos.

Mungkin keduanya akan menjadi pusat perhatian orang yang berlalu lalang di jalan. Untungnya jalanan sepi,karena masih pagi dan jalan ini termasuk jalan yang jarang di lalui orang.

Sheira menggeleng gemas. "Udah ayo pulang !"

Sheira menarik tangan Keyla untuk mengikutinya ke rumah. Keyla mensejajarkan langkahnya dnegan Sheira sambil tertawa,ia bergelayut manja dengan lengan Sheira.

***

"Di bab ini,ada banyak sekali hukum kimia. Harus hapal,terus ada banyak hitungan juga !"

Keyla dengan malas mendengarkan Sheira yang sedang membantunya belajar. Memang Keyla paling malas kalo pelajaran kimia,alasannya karena gurunya gak seru. Dan siang ini,Ia menepati janjinya pada Sheira pagi tadi. Belajar!

Keduanya rebahan di lantai beralaskan karpet bulu. Buku sudah berserakan di sekitar keduanya. Keyla tiduran tengkurap dengan kedua tangan menumpu dagunya.

"He'em!"

"Hukum yang pertama ada hukum lavoisier atau kekekalan massa." Sheira menjelaskan dengan sangat detail dari buku Keyla. Sedangkan Keyla bukannya fokus,malah sibuk memperhatikan Sheira dari samping.

"He'em!" Jawab Keyla masih sibuk memperhatikan Sheira yang serius menjelaskan sambil baca buku Keyla.

"Hukum lavoisier menyatakan sebelum dan sesudah bereaksi massa zat selalu tetap !"

"He'em !" Jawab Keyla lagi tak mengalihkan perhatiannya dari wajah Sheira yang sedang serius.

"Isshhh,,,,! Kamu dari tadi he'em he'em mulu, paham gak ?!" Kata Sheira kesal melihat Keyla yang bengong menatapnya.

"Paham kok !"

"Apa yang paham ?!" Tanya Sheira tak percaya.

"Hukum lavoisier itu kayak cinta aku ke kamu,sebelum dan sesudah kamu bereaksi cintaku selalu tetap !" Jelas Keyla.

Pipi Sheira memanas mendengar gombalan Keyla. "Receh !!"

"Biarin !! Wlekkkk !"

"

.

.

.

.

Keyla mengotak atik handphone nya. Ia duduk memeluk lututnya di atas kasur sambil menekan digit angka. Sheira masuk ke kamar Keyla membawakan beberapa box pizza dan makanan ringan. Melihat Keyla yang tak memperhatikannya sama sekali,membuat Sheira heran. Biasanya Keyla akan mengambil makanan ditangan Sheira.

"Aku bawa makanan !" Kata Sheira meletakkan semuanya di meja.

Tak ada respon dari Keyla,Sheira mendekati ranjang Keyla. "Kamu kenapa ?!"

"Kangen papa sama mama !" Kata Keyla lirih.

Sheira terhenyak mendengarnya. Tatapan Keyla berubah sayu,tak bersinar keceriaan seperti biasanya. Ia mencoba menghibur Keyla, "Udah coba telpon ?!"

Keyla mengangguk.

"Udah,tapi gak bisa !!! Mama gak diangkat,dan papa tidak bisa dihubungi !"

Sheira mendekat membawa Keyla ke dalam pelukannya. Berharap meringankan beban Keyla,walaupun ia tau jika Alcard tidak bisa dihubungi sejak malam di rumah Lea itu. Setelah pembicaraan Sheira dengan Alcard di telfon waktu itu,tak pernah lagi Alcard menghubungi Sheira bahkan nomornya tidak aktif saat Sheira menghubunginya.

Sheira mencium kepala Keyla penuh kasih sayang. "Mungkin kedua orang tua kamu sedang sibuk !"

Keyla mengangguk paham,tapi didalam hatinya ia berteriak keras mendengar kata 'sibuk' itu,ia muak mendengarnya. Jujur saja,Sheira tersenyum miris saat mengatakan 'sibuk'. Ia juga pernah muak mendengar kata itu,kata yang sering dikatakan oleh ibunya untuk alibi menenangkannya saat ia bertanya sang ayah.

"Aku bawa makanan !!! Aku taruh meja tuh !" Kata Sheira mencairkan suasana.

Sheira membawa box pizza,untuk membuat mood Keyla kembali baik. Ia menyuapi Keyla,

"Aaaa,,,"

Keyla tersenyum dan menyambut suapan Sheira. Keyla beruntung memiliki Sheira. Jika biasanya is akan uring uringan ketika kesepian,tapi sekarang hari harinya terasa ringan saat Sheira datang.

Next chapter